5 Fakta Unik Kura-kura Rawa Barat, Spesies Asli Australia yang Terancam Punah

Data dari IUCN Red List menjelaskan kalau kura-kura rawa barat masuk ke kategori critically endangered atau sangat terancam. Jadi, reptil ini memiliki risiko kepunahan yang sangat tinggi pada waktu dekat. Gak cuma itu, saat ini juga tak ada yang tahu pasti soal tren populasinya dan tak ada yang tahu berapa individu yang masih hidup di alam liar. Untungnya, berbagai upaya konservasi terus digayangkan.

Pertama, kura-kura ini mulai dirawat dan ditangkarkan di beberapa kebun binatang seperti Kebun Binatang Perth. Kemudian, berbagai organisasi seperti The Friends of the Western Swamp Tortoise juga terus berupaya melindungi eksistensi hewan ini. Tercatat, semua upaya konservasi tersebut sudah dimulai sejak tahun 1994. Sejak saat itu, populasi hewan ini perlahan mulai membaik.

Sesuai namanya, kura-kura rawa barat bisa ditemukan di Australia bagian barat. Dilansir The Reptile Database, kura-kura ini bisa ditemukan sekitar 25 kilometer ke arah selatan dari wilayah Bullsbrook, tepatnya di area berawa yang sempit di area Kota Perth. Karena dekat dengan perkotaan dan pemukiman, habitat kura-kura ini mulai rusak. Rawa mulai mengering, air terkontaminasi limbah, tanah sudah berubah menjadi beton, dan kehidupannya juga terganggu oleh spesies invasif dan aktivitas manusia.

Secara umum, kura-kura rawa barat merupakan spesies kura-kura berukuran kecil. Dilansir Animalia, panjangnya sekitar 13 - 15 centimeter dan bobotnya tak lebih dari 410 gram. Karena kecil, hewan ini sangat ahli bersembunyi, sulit ditemukan, dan sangat rentan akan gangguan kecil di habitatnya. Sejatinya, kura-kura rawa barat merupakan kura-kura air. Jadi, ia memiliki tubuh yang pipih, kaki yang berselaput, dan gerakan yang lincah. Warnanya tak terlalu mencolok, yaitu cokelat, kekuningan, atau kehijauan.

Walau kecil dan terancam, ternyata kura-kura rawa barat berumur panjang, lho. Dilansir Western Australian Museum, hewan ini mampu hidup hingga usia 60 tahun. Namun, kebanyakan individu akan mati sebelum mencapai usia maksimal. Dalam hal ini, kematiannya dipicu oleh beberapa faktor, seperti penyakit, kekurangan makanan, atau dibunuh oleh predator. Sayangnya, kura-kura ini baru bisa bereproduksi pada usia 11 - 15 tahun. Alhasil, siklus reproduksinya terbilang lambat dan hal tersebut menjadi salah satu alasan mengapa populasi hewan ini terus menurun.

Kura-kura rawa barat merupakan karnivor obligat, artinya ia hanya memakan daging dan tidak mau memakan yang lain. Dilansir Healthly Rivers, makanannya mencakup ikan, kodok, dan invertebrata. Tak seperti kura-kura lain, kura-kura rawa darat hanya mau memakan mangsa yang masih hidup. Jadi, ia tak akan memakan bangkai atau sisa-sisa makanan hewan lain. Jadi, bisa disimpulkan kalau kura-kura rawa darat merupakan picky eater. Jika tak ada hewan-hewan kecil, maka reptil ini bisa kekurangan makanan.

Sebagai hewan yang terancam punah, sudah sewajarnya jika eksistensi kura-kura rawa barat terus dilindungi. Jika dibiarkan, maka reptil tersebut akan terjun ke jurang kepunahan. Kepunahan hewan ini akan berdampak besar, entah bagi manusia atau bagi alam itu sendiri. Dalam hal ini, ekosistem bisa rusak, keanekaragaman satwa di Australia akan berkurang, dan hewan lain juga bisa terdampak.