5 Fakta Unik Victoria Crowned Pigeon, Merpati Paling Elegan di Dunia

- Mahkota bulu berbentuk kipas yang penuh detail
- Ukuran tubuh besar, lebih mirip ayam hutan daripada merpati
- Hidup di hutan rawa Papua yang lembap dan teduh
Burung victoria crowned pigeon (Goura victoria) sering dianggap sebagai salah satu burung paling memesona yang pernah ada di muka bumi. Keindahannya bukan hanya ada pada warna bulu yang solid dan rapi, tetapi juga pada mahkota berbentuk kipas halus yang memberikan kesan anggun. Saat melihatnya, seseorang bisa langsung memahami bahwa alam tidak pernah kehabisan cara untuk memamerkan keindahan dengan cara yang halus sekaligus penuh wibawa.
Namun, keanggunan mereka bukan hanya soal penampilan fisik saja. Ada banyak sisi menarik yang menjadikan burung ini benar-benar berbeda dari merpati kebanyakan. Mari pelajari lebih jauh tentang burung ini, siapa tahu suatu hari ada kesempatan untuk melihatnya secara langsung. Yuk lanjut membaca, karena cerita tentang victoria crowned pigeon ini punya daya tarik yang sayang kalau dilewatkan.
1. Mahkota bulu berbentuk kipas yang penuh detail

Mahkota bulu pada kepala victoria crowned pigeon merupakan ciri yang paling mencuri perhatian. Bentuknya menyerupai renda halus dengan struktur yang tampak sangat rapi dan lebar. Saat burung ini berjalan atau menggerakkan kepala, mahkota itu ikut bergoyang dengan elegan, menambah kesan berkelas yang jarang terlihat pada burung lain.
Tidak banyak burung di dunia yang memiliki struktur bulu sedetail ini. Bulu tersebut tidak hanya berfungsi untuk mempercantik, tetapi juga menjadi bagian dari komunikasi visual antarburung. Ketika sedang menarik perhatian pasangannya, mahkota itu akan tampak semakin menonjol dan menjadi sorotan utama. Hal ini membuat penampilan mereka benar-benar ikonik dan sulit dilupakan.
2. Ukuran tubuh besar, lebih mirip ayam hutan daripada merpati

Salah satu hal yang mengejutkan banyak orang adalah ukuran victoria crowned pigeon yang jauh lebih besar daripada merpati kota. Tingginya bisa mencapai sekitar 70 cm, dengan bobot yang bisa sampai 2,5 kilogram. Jika melihatnya sekilas, orang mungkin akan mengira burung ini lebih dekat dengan ayam hutan atau kalkun kecil.
Ukuran tubuh yang besar ini membuat gerakannya tampak lebih berwibawa. Ia berjalan perlahan dengan langkah yang pasti, seolah sadar bahwa kemewahan tidak perlu terburu-buru. Sifat tubuhnya yang kokoh juga mendukung perilakunya yang santai dan tidak gampang panik. Hal ini memberikan kesan bahwa elegansi sejati memang lahir dari ketenangan.
3. Hidup di hutan rawa Papua yang lembap dan teduh

Habitat asli burung ini berada di hutan Papua yang memiliki kelembapan tinggi serta dipenuhi pepohonan besar dan semak tebal. Lingkungan seperti ini menyediakan ruang ideal bagi mereka untuk berjalan di permukaan tanah, karena victoria crowned pigeon merupakan burung yang lebih senang berjalan daripada terbang. Terbang biasanya hanya dilakukan saat benar-benar terdesak.
Keberadaan mereka di hutan Papua juga menunjukkan bagaimana ekosistem tropis memiliki keanekaragaman hayati yang luar biasa. Setiap elemen dalam hutan tersebut saling berhubungan, dan burung ini merupakan bagian penting dari rantai ekologinya. Kondisi habitat yang terjaga menjadi kunci keberlangsungan spesies ini. Ketika hutan tetap lestari, mereka pun tetap bisa hidup dengan tenang.
4. Perilaku sosial yang lembut dan penuh ketenangan

Victoria crowned pigeon dikenal memiliki perilaku sosial yang damai. Mereka tidak agresif dan suka mencari makan bersama dalam kelompok kecil. Saat bersama, perilaku mereka sangat santai, memperlihatkan cara hidup yang harmonis dan tenang.
Bahkan dalam situasi berinteraksi dengan sesama jenis, mereka tetap mempertahankan sikap yang elegan. Tidak banyak suara keras atau gerakan tiba-tiba yang mengganggu ketenangan kelompok. Perilaku yang damai ini membuat mereka menjadi simbol kelembutan dalam dunia burung. Kehadiran mereka seolah menjadi pengingat bahwa anggun itu bukan soal pamer, tapi soal sikap.
5. Terancam kepunahan, perlindungan menjadi hal sangat penting

Sayangnya, keindahan dan keunikan burung ini justru membuatnya banyak diburu. Selain itu, penggundulan hutan di Papua juga mengancam keberlangsungan hidup mereka. Populasi victoria crowned pigeon kini berstatus near threatened, yang berarti risiko kepunahan semakin mendekat jika tidak ada usaha serius untuk melindunginya.
Upaya pelestarian menjadi semakin penting dari waktu ke waktu. Edukasi tentang spesies ini perlu terus dilakukan, terutama karena banyak orang yang belum memahami nilai ekologis dan keindahan alaminya. Menjaga kelestarian burung ini berarti menjaga keseimbangan ekosistem hutan Papua. Alam tidak hanya tentang fungsi, tapi juga tentang keindahan yang patut dirayakan bersama.
Victoria crowned pigeon bukan sekadar burung cantik dengan mahkota megah. Mereka adalah bukti nyata bahwa alam bisa menciptakan keindahan dengan kehalusan yang luar biasa. Semoga kehadiran mereka tetap terjaga, karena dunia akan jauh lebih sunyi tanpa elegansi yang satu ini.



















