Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Unik Yellow Necked Mouse, Tikus yang Hidup di Dua Benua!

Yellow necked mouse (commons.wikimedia.org/Andrey Gulivanov)

Tikus termasuk hewan pengerat yang dikenal akan pergerakannya yang lincah dan cepat. Mereka memiliki banyak sekali spesies salah satunya yellow necked mouse. Daya tarik dari yellow necked mouse terletak pada warna bulunya yang terlihat mencolok jika dibandingkan dengan spesies tikus lainnya.

Di samping itu, mereka dapat berkembang biak dengan cepat ketika musim kawin. Lantas, fakta menarik apa sajakah yang perlu kamu ketahui seputar yellow necked mouse. Berikut ulasannya!

1. Habitat asli dari yellow necked mouse

Yellow necked mouse (commons.wikimedia.org/Donald Hobern)

Populasi yellow necked mouse dapat ditemukan di benua Eropa dan Asia. Di Eropa, mereka tersebar di Inggris, Wales, Finlandia, Prancis, Jerman, Liechtenstein, dan masih banyak lagi. Sedangkan di Asia, populasinya hanya terdapat di Iran, Syiria, dan Israel.

Dilansir dari laman Animalia, mereka lebih memilih untuk hidup di wilayah bercuaca sedang yang mendiami area hutan, semak belukar, hingga padang rumput. Yellow necked mouse merupakan hewan omnivora. Spesies tikus ini bertahan hidup dengan mengonsumsi biji-bijian, buah-buahan, serangga, larva, laba-laba, dan lain-lain.

2. Kebiasaan hidup di alam liar

Yellow necked mouse (commons.wikimedia.org/Donald Hobern)

Yellow necked mouse termasuk tipe hewan soliter yang suka hidup menyendiri. Seperti spesies tikus pada umumnya, mereka aktif beraktivitas pada malam hari. Sedangkan sarang mamalia ini terdapat pada lubang di dalam tanah dengan rata-rata kedalaman 50 sentimeter.

Yellow necked mouse juga dikenal akan pergerakannya yang sangat lincah. Mereka dapat memanjat batang pohon dengan cepat. Kemampuannya tersebut sangat berguna untuk meloloskan diri dari kejaran predator yang ingin memangsanya.

3. Ciri khas fisik

Yellow necked mouse (commons.wikimedia.org/Andrey Gulivanov)

Yellow necked mouse termasuk mamalia bertubuh kecil. Dilansir dari laman Inaturalist, seekor tikus dewasa hanya mempunyai panjang 9 hingga 13 sentimeter dengan berat maksimal 43 gram. Selain itu, bagian atas yellow necked mouse ditutupi bulu berwarna coklat keabu-abuan.

Sedangkan pada bagian bawahnya berwarna putih. Secara penampilan, yellow necked mouse hampir mirip dengan tikus kayu. Akan tetapi yellow necked mouse mempunyai telinga yang lebih lebar dan ekor panjang.

4. Sistem reproduksi

Yellow necked mouse (commons.wikimedia.org/BlueBreezewiki)

Hingga saat ini belum ada informasi detail seputar cara berkembang biak yellow necked mouse. Musim kawin tikus ini berlangsung cukup lama, mulai dari buan Februari hingga Oktober. Sedangkan masa kehamilan betina hanya memakan waktu kurang lebih 3 minggu.

Dalam satu kali persalinan, yellow necked mouse mampu melahirkan 2 hingga 3 ekor bayi. Mereka lahir dalam keadaan buta dan sangat lemah. Bayi-bayi tikus akan tergantung pada induk untuk disusui hingga berusia 3 minggu.

5. Populasi yang kian meningkat

Yellow necked mouse (commons.wikimedia.org/James Lindsey)

Badan Konservasi Alam Dunia belum memiliki data resmi seputar jumlah yellow necked mouse secara global. Namun, di wilayah Britania Raya, populasi spesies tikus ini diperkirakan tersisa 750.000 ekor. Mereka belum dikategorikan sebagai hewan dilindungi.

Sistem reproduksi yang tergolong cepat membuat populasinya terus naik. Ancaman yellow necked mouse adalah mamalia ini sering menjadi mangsa hewan predator seperti musang, rubah, elang, dan lain-lain. Mereka mampu bertahan hidup hingga usia 2 tahun.

Di habitat aslinya, yellow necked mouse termasuk hewan hama yang sering merusak tanaman milik petani. Hal inilah yang membuat tikus ini sering dibunuh dengan cara diburu dan diperangkap.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us