5 Fakta 'White Widow', Wanita Paling Dicari di Dunia

Samantha Lewthwaite lahir di County Down, Irlandia Utara. Dia lahir dari pasangan yang bernama Andy dan Elizabeth Christine. Ayahnya merupakan tentara Inggris yang masuk dalam tim 9th/12th Royal Lancers. 

9th/12th Royal Lancers merupakan tim khusus untuk mengatasi konflik domestik yang terjadi di Irlandia Utara. Dari situ lah ayahnya bertemu dengan Elizabeth Christine lalu memutuskan untuk menikah dan menetap di sana.

Pada usianya yang ke-17, dia memutuskan untuk masuk Islam dengan mangadopsi nama barunya, yaitu Sherafiyah. Tak ada yang aneh mengenai masa kecil dan remaja dari Samantha ini layaknya remaja pada umumnya.

Pada tahun 2002, Samantha Lewthwaite bertemu dengan suaminya, Germaine Lindsay, dalam sebuah aksi protes mengenai keterlibatan militer Inggris bersama Amerika Serikat di wilayah Iraq. Dari momen tersebut lah mereka saling mengenal dan memutuskan untuk menikah dilansir The Sun.

Sebelumnya Smaantha juga pernah menempuh kuliah di salah satu uiversitas terbaik di dunia dalam hal pembangunan, School of Oriental and African Studies di University of London dengan mengambil jurusan ilmu politik dan agama.

Pada 7 Juli 2005, terjadi peristiwa bom bunuh diri di beberapa titik di kota London, khususnya di sektor transportasi publik. Peristiwa tersebut menewaskan 56 orang dan melukai lebih dari 700 orang. Salah satu pelaku pengeboman yang diidentifikasi ialah Germaine Lindsay yang merupakan suami Samantha.

Sejak itu lah Samantha dijuluki "White Widow" atau berarti janda putih. Tak ada yang mencurigakan tentang sosok Samantha setelah peristiwa kelam di London tersebut walaupun suaminya merupakan pelaku bom bunuh diri.

Pada tahun 2007, Samantha Lewthwaite bersama ketiga anak kecilnya pergi ke Kenya.  Pada September 2013, terjadi sebuah aksi penembakan masal di sebuah mall di Nairobi, ibu kota Kenya. Serangan tersebut dilakukan oleh 4 orang laki-laki yang diduga berasal dari kelompok ekstrimis Al-Shabaab dan diklaim juga oleh kelompok tersebut sebagai bentuk protes terhadap militer Kenya dilansir DW.

Dilansir The Guardian, Menteri Luar Negeri Kenya menyatakan seorang wanita Inggris terlibat dalam serangan tersebut. Setelah ditelusuri lebih lanjut, wanita tersebut ialah Samantha yang menggunakan passport palsu dengan nama samaran Natalie Faye yang berasal dari Afrika Selatan.

Dari peristiwa pengeboman di suatu mall di Nairobi, para polisi Kenya langsung menyelidiki sosok Samatha yang diduga terlibat dalam aksi tersebut. Selain itu, dilansir Daily Mail, dirinya juga diduga terlibat dalam pengeboman di suatu tempat wisata di Mombasa, Kenya. Otoritas setempat juga menemukan bukti bahwa Samantha telah meneliti mengenai bagaimana cara membuat bom.

Ada juga puisi yang memuji ideologi tokoh Al-Qaeda, Osama bin Laden. Diduga kuat bahwa dia berafiliasi dengan kelompok Al-Shabaab. Kelompok ini merupakan kelompok ekstrimis fundamental yang bermarkas di Afrika bagian timur, khususnya Somalia dan Kenya. Kelompok ini terlibat dalam berbagai aksi terorisme di berbagai wilayah.

Hingga saat ini, Samanntha Lewthwaite belum ditemukan. Beberapa tahun lalu, media The Sun pernah mengabarkan bahwa Samantha telah ditembak mati oleh sniper Rusia. Meskipun begitu, klaim tersebut tidak pernah terkonfirmasi dilansir Radio Times.

Dia diduga kuat masih hidup dan berada di bawah perlindungan kelompok Al-Shabaab. Deputi Kepala Kepolisian Somalia, Zakia Hussein, mengatakan dia diduga kuat bersembunyi di Kenya atau Somalia di bawah perlindungan Al-Shabaab. Kelompok Al-Shabaab sendiri masih beroperasi di beberapa titik di Kenya atau pun Somalia.

Nah, itu dia 5 fakta dari Samantha Lewthwaite yang merupakan orang paling dicari dunia. "The White Widow" ini diduga terlibat beberapa aksi terorisme yang menewaskan banyak orang. Sampai saat ini, keberadaannya masih menjadi misteri bagi para polisi, Interpol, FBI, dan beberapa pemerintah sejumlah negara.