5 Gempa Besar yang Pernah Melanda Jepang, Picu Tsunami Dahsyat!

Belakangan ini, bencana alam gempa bumi di Jepang tengah menjadi perbincangan publik di seluruh dunia. Pasalnya, gempa dengan kekuatan magnitudo 7,6 tersebut dilaporkan sudah memakan korban jiwa hingga 64 orang pada Rabu (3/1/2024). Potret-potret area di Jepang pasca gempa pun masih menjadi sorotan publik di media sosial.
Berbicara soal gempa di Negeri Sakura, guncangan yang terjadi pada Senin (1/12024) tersebut merupakan salah satu yang terbesar yang tercatat dalam sejarah gempa di Jepang. Seperti diketahui, Jepang merupakan negara yang rawan gempa lantaran lokasi geografisnya yang terletak di sepanjang wilayah Cincin Api Pasifik. Selain yang terjadi pada awal 2024 ini, Jepang sering mengalami gempa bumi dengan kekuatan dahsyat. Adapun daftarnya adalah sebagai berikut.
1. Gempa dan tsunami di Tohuku tahun 2011

Jepang dilanda gempa bumi dan tsunami paling dahsyat dalam sejarah pada Jumat (11/3/2011). Gempa bumi dengan kekuatan magnitudo 9,1 melanda Pasifik Utara, 130 meter timur Sendai, kota terbesar di Tohuku, bagian utara Pulau Honshu. Guncangan dahsyat tersebut memicu gelombang tsunami dengan ketinggian 40 meter.
Dilansir National Geographic, lebih dari 450.000 orang kehilangan tempat tinggal akibat tsunami tersebut. Kemudian, lebih dari 15.500 orang dinyatakan meninggal dunia. Tsunami dahsyat yang melanda Tohuku itu juga melumpuhkan berbagai infrastruktur negara.
Selain menghancurkan ribuan rumah, tempat usaha, infrastruktur negara, rel kereta api, dan lainnya, tsunami yang terjadi pada tahun 2011 tersebut juga merusak tiga reaktor nuklir di PLTN Fukushima Daiichi. Akibatnya, bahan-bahan beracun dan radioaktif tercemar ke lingkungan sekitar. Hal ini mengharuskan ribuan warga mengungsi dari rumah dan tempat usaha mereka.
2. Gempa di Prefektur Ishikawa pada tahun 2024

Pada awal tahun 2024, Jepang kembali dilanda gempa bumi dahsyat dengan kekuatan magnitudo 7,5 yang berpusat di Semenanjung Noto, Prefektur Ishikawa. Menurut laporan dari The Guardian, gempa tersebut telah menelan korban hingga 62 orang pada Rabu (3/1/2024). Karena kekuatannya yang besar, gempa yang melanda Prefektur Ishikawa itu memicu gelombang tsunami setinggi lebih dari satu meter.
Selain itu, dilaporkan pula berbagai macam kerusakan, dimulai dari jalan raya, rumah-rumah warga, tempat-tempat bisnis, dan lainnya. Wilayah yang paling terdampak gempa bumi tersebut yakni Semenanjung Noto. Dilaporkan ratusan bangunan hancur akibat kebakaran yang dipicu oleh guncangan.
3. Gempa Fukushima tahun 2016

Gempa dengan kekuatan magnitudo 7,4 melanda lepas pantai di Fukushima, Jepang, pada November 2016. Gempa dahsyat tersebut berpusat tak jauh dari area tiga reaktor nuklir yang rusak akibat tsunami 2011. Lantaran khawatir bencana nuklir akibat gempa terulang lagi, pemerintah mengeluarkan peringatan evakuasi dini bagi warga yang bermukim di sekitar pesisir Fukushima. Kabar baiknya, tidak ada laporan korban yang terluka parah akibat gempa dengan kekuatan magnitudo 7,4 tersebut.
4. Gempa Fukushima tahun 2021

Lagi dan lagi, Fukushima dilanda gempa dengan kekuatan yang dahsyat pada Februari 2021. Sama halnya dengan yang terjadi pada 2016, dilansir Kyodo News, gempa dengan kekuatan magnitudo 7,3 itu merupakan gempa susulan yang terjadi pada tahun 2011. Akibat dari guncangan tesebut, 150 orang dilaporkan luka-luka. Selain itu, layanan kereta cepat dan aliran air di Fukushima mengalami gangguan.
5. Gempa Fukushima tahun 2022

Pesisir Fukushima kembali diguncang gempa dengan kekuatan besar, yakni 7,3 pada Maret 2022. Mengutip dari Reuters, 2 orang dilaporkan meninggal dunia dan 94 orang luka-luka akibat gempa tersebut. Karena terjadi pada bulan Maret, guncangan tersebut mengingatkan pemerintah dan masyarakat akan bencana tsunami dahsyat Tohuku pada tahun 2011.
Mengingat letak geografisnya yang berada di sepanjang Cincin Api Pasifik, tak heran apabila Jepang kerap kali dilanda gempa dan tsunami. Bahkan, sebelum abad ke-21, sejumlah gempa dan tsunami dahsyat pernah melanda Negeri Sakura. Belajar dari kejadian masa lalu, pemerintah Jepang terus mengembangkan teknologi peringatan dini gempa bumi agar masyarakat dapat segera melakukan evakuasi mandiri saat gempa terjadi.