5 Hewan Ajaib dari Tanah Gurun Yordania, Bikin Takjub Para Peneliti Dunia!

- Azraq toothcarp, ikan legendaris dari gurun
- Hanya hidup di Azraq Wetland Reserve
- Populasinya terancam akibat penyusutan sumber air
- Mampu bertahan di air dengan kadar garam tinggi dan suhu ekstrem
- Garra ghorensis, ikan hantu dari cekungan Laut Mati
- Hidup di cekungan Laut Mati yang asin dan panas
- Termasuk kategori Critically Endangered menurut IUCN Red List
- Bertahan dalam kesunyian air yang makin menyusut
- Acanth
Meski dikenal sebagai negeri gurun dan peninggalan arkeologis seperti Petra, Yordania ternyata juga menyimpan kehidupan liar yang mengejutkan. Di balik padang pasir dan oasis kering, tersembunyi sejumlah spesies hewan yang tak bisa ditemukan di mana pun selain di negara ini. Mereka bertahan dalam kondisi ekstrem, menjadi saksi bisu perubahan ekologi di Timur Tengah.
Namun sayangnya, sebagian besar hewan-hewan endemik Yordania kini berada di ambang kepunahan. Dari ikan mungil di oasis Azraq hingga kadal gurun yang nyaris tak tersentuh peradaban manusia, inilah daftar 5 hewan endemik paling unik dan langka dari Yordania yang akan membuatmu takjub akan keajaiban ekosistem gurun.
1. Azraq toothcarp, si ikan legendaris dari gurun

Dikenal juga sebagai ikan gigi Azraq, spesies ini hanya hidup di Azraq Wetland Reserve, satu-satunya lahan basah alami di Yordania. Ikan kecil ini jadi simbol ketahanan hidup di tengah gurun, karena mampu bertahan di air yang kadar garamnya tinggi dan suhu ekstrem.
Namun, keberadaannya kini sangat terancam akibat penyusutan sumber air. Menurut laporan Agricultural Water Management, eksploitasi air tanah untuk kebutuhan kota dan pertanian menyebabkan populasi Aphaniops sirhani ini menurun drastis. Kini, para ilmuwan berjuang melakukan konservasi dengan menyalurkan air dari sumur buatan untuk mempertahankan habitatnya.
Azraq toothcarp bukan sekadar ikan mungil, tapi juga penjaga terakhir ekosistem air tawar Yordania. Jika ia punah, sejarah geologi dan keanekaragaman hayati wilayah ini ikut terkubur bersama airnya.
2. Garra ghorensis, ikan hantu dari cekungan laut Mati

Ikan ini hidup di wilayah yang sangat ekstrem, tepatnya di cekungan Laut Mati (Dead Sea Basin). Lingkungannya yang asin dan panas menjadikannya salah satu ikan paling tahan banting di dunia—dilansir dari Jordan Journal of Natural History.
Populasinya terus menurun akibat perubahan iklim dan industrialisasi di sekitar Lembah Yordan. Menurut IUCN Red List, spesies ini termasuk kategori Critically Endangered. Ironisnya, meski berada di perbatasan antara kehidupan dan kematian ekologis, Garra ghorensis terus bertahan dalam kesunyian air yang makin menyusut.
Ikan ini seolah menjadi metafora hidup tentang daya juang—bagaimana kehidupan kecil tetap bersinar bahkan di lingkungan paling tak bersahabat sekalipun.
3. Acanthodactylus ahmaddisii, kadal gurun yang gesit dan misterius

Hewan mungil ini hanya ditemukan di Yordania, tepatnya di area berpasir dan semak kering. Kadal ini dikenal dengan jari-jari kaki berjumbai yang memungkinkannya berlari cepat di atas pasir panas tanpa tenggelam.
Penelitian Zoology in the Middle East menunjukkan bahwa kadal ini memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem gurun, karena memangsa serangga yang menjadi hama tanaman. Sayangnya, urbanisasi dan perubahan habitat telah mempersempit wilayah hidupnya.
Bagi masyarakat lokal, kadal ini dianggap simbol adaptasi dan kelincahan hidup di bawah terik mentari gurun—makhluk kecil yang menjadi penjaga sunyi ekosistem kering Yordania.
4. Acanthodactylus tilburyi, si pengembara dari timur Yordania

Mirip dengan saudaranya, Acanthodactylus tilburyi juga merupakan kadal berjumbai endemik Yordania bagian timur dan sebagian utara Arab Saudi. Namun, kadal ini lebih jarang terlihat karena hidup di area yang sangat terpencil dan minim vegetasi.
Dalam penelitian lapangan oleh Jordan Journal of Natural History, disebutkan bahwa spesies ini memiliki kemampuan kamuflase yang luar biasa, mampu menyatu dengan warna pasir hingga hampir tak terlihat. Sayangnya, eksplorasi tambang dan pembangunan jalan di wilayah timur Yordania mulai mengancam keberadaannya.
Kadal ini seolah menjadi roh penjaga pasir, berjalan pelan namun pasti, menyelinap di antara butiran debu dan sejarah panjang kehidupan gurun.
5. Phoenicolacerta kulzeri khazaliensis, si penjelajah tebing Wadi Rum

Subspesies kadal dinding ini hanya ditemukan di selatan Yordania, tepatnya di tebing batu Wadi Rum. Tubuhnya pipih dan gesit, memungkinkan ia berlari di dinding batu hampir vertikal—seperti ninja pasir yang tak tersentuh.
Kadal ini beradaptasi dengan suhu ekstrem dan ketinggian bebatuan merah yang terkenal di Wadi Rum. Menurut pengamatan Vertebrate Zoology, populasi mereka menurun karena meningkatnya aktivitas wisata ekstrem dan perusakan habitat.
Namun, keindahan dan kelangkaannya menjadikan kadal ini ikon tersembunyi dari Yordania selatan. Sebuah simbol harmoni antara batu, panas, dan kehidupan yang tak menyerah.
Yordania bukan sekadar negeri arkeologis dan gurun tandus. Di balik tiap butir pasir dan oasisnya, tersimpan cerita ketahanan hidup dari spesies endemik yang tak kalah menakjubkan dari monumen Petra. Mereka adalah penjaga ekosistem gurun—kecil, rapuh, tapi penuh daya hidup.
Melindungi mereka berarti merawat keseimbangan alam Timur Tengah. Karena tanpa hewan-hewan ini, gurun hanya akan menjadi sunyi tanpa jiwa, dan sejarah kehilangan denyut biologisnya.