Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Hewan Tasmania yang Tidak Bisa Ditemukan di Australia

Tasmanian Devil (unsplash.com/Caz Hayek)
Intinya sih...
  • Tasmanian Devil merupakan ikon satwa Tasmania yang dikenal dengan suara raungannya yang khas dan temperamennya yang garang.
  • Eastern Quoll hanya ditemukan secara alami di Tasmania dan Pulau Bruny, menjadi salah satu hewan yang langka.
  • Tasmanian Native Hen adalah salah satu burung yang tidak bisa terbang dan hanya ditemukan secara alami di Tasmania.

Pulau Tasmania, yang terletak di selatan daratan utama Australia, merupakan rumah bagi sejumlah spesies hewan unik yang tidak lagi ditemukan secara alami di tempat lain. Meskipun sebagian dari hewan-hewan ini dulunya pernah hidup di wilayah daratan Australia, kini mereka hanya bertahan hidup di ekosistem Tasmania yang lebih terlindungi dan minim gangguan predator yang diperkenalkan oleh manusia.

Pada ulasan ini, terdapat lima hewan yang saat ini hanya bisa ditemukan secara alami di Tasmania dan tidak lagi eksis di daratan utama Australia. Meskipun beberapa dari mereka pernah dicoba diperkenalkan kembali, kenyataan ekologis membuat mereka tetap eksklusif bagi pulau Tasmania. Yuk, kita telusuri lebih jauh tentang siapa saja mereka dan kenapa mereka begitu istimewa!

1. Tasmanian Devil

Tasmanian Devil (unsplash.com/Gino Marcelo Hernandez Sanchez)

Tasmanian Devil adalah ikon satwa Tasmania yang dikenal dengan suara raungannya yang khas dan temperamennya yang garang. Hewan pemakan bangkai ini pernah menghuni sebagian besar wilayah daratan Australia, tetapi punah sekitar ribuan tahun yang lalu. Penyebab kepunahannya di daratan diyakini karena persaingan dengan dingo serta meningkatnya aktivitas manusia.

Kini, Tasmanian Devil ditemukan di seluruh wilayah Tasmania, mulai dari hutan belantara hingga area pinggiran kota. Meski sempat punah di daratan Australia, populasi kecilnya telah diperkenalkan kembali ke sana pada tahun 2020 dalam program konservasi terbatas. Karena itu, meskipun spesies ini tidak lagi eksklusif secara mutlak di Tasmania, ia tetap menjadi salah satu hewan paling ikonik.

2. Eastern Quoll

Eastern quoll (commons.wikimedia.org/Charles J. Sharp)

Eastern Quoll adalah karnivora kecil yang pernah tersebar luas di daratan tenggara Australia, termasuk Victoria dan New South Wales. Sayangnya, spesies ini punah dari daratan pada awal 1960-an akibat berbagai faktor, termasuk predasi oleh spesies invasif dan perubahan habitat. Saat ini, Eastern Quoll hanya ditemukan secara alami di Tasmania dan Pulau Bruny.

Beberapa upaya pengenalan kembali telah dilakukan di daratan Australia, namun populasi yang dihasilkan masih sangat kecil dan belum mampu bertahan secara mandiri di alam liar. Karena jangkauan historisnya mencakup wilayah yang lebih luas, Eastern Quoll tidak dianggap sepenuhnya endemik, tetapi eksistensinya kini eksklusif di Tasmania. Inilah yang membuat Quoll Timur jadi salah satu hewan yang langka.

3. Tasmanian Pademelon

Tasmanian Pademelon (commons.wikimedia.org/JJ Harrison)

Tasmanian Pademelon (Thylogale billardierii), atau yang juga dikenal sebagai pademelon perut merah, adalah marsupial kecil yang menjadi bagian tak terpisahkan dari lanskap Tasmania. Dahulu, hewan ini hidup di kawasan tenggara daratan Australia, tetapi kini hanya ditemukan secara alami di Tasmania dan beberapa pulau sekitarnya seperti Kepulauan King dan Furneaux.

Kepunahannya di daratan disebabkan oleh hilangnya habitat serta pemangsaan oleh rubah merah yang diperkenalkan manusia pada abad ke-19. Di Tasmania, pademelon ini mendiami hutan hujan hingga semak belukar, dan aktif mencari makan di malam hari. Meski secara teknis tidak endemik karena memiliki sejarah di daratan, dalam konteks ekologi saat ini, ia bisa dianggap sebagai hewan khas Tasmania.

4. Tasmanian Tiger

Ilustrasi Tasmanian Tiger (commons.wikimedia.org/ARC CoE CABAH)

Tasmanian Tiger, atau lebih dikenal sebagai Thylacine, adalah hewan yang sering dianggap sebagai simbol kepunahan tragis. Dulu, harimau Tasmania ini tersebar luas di Australia, Papua Nugini, dan tentu saja Tasmania. Namun, ia punah dari daratan Australia sekitar 3.000 tahun yang lalu, diduga karena kombinasi perubahan iklim, persaingan dengan dingo, dan tekanan dari aktivitas manusia.

Saat pemukim Eropa pertama kali tiba di Australia, spesies ini hanya ditemukan di Tasmania. Sayangnya, individu terakhir diketahui mati di kebun binatang pada tahun 1936, menjadikan Thylacine resmi punah. Walau kini hanya hidup dalam sejarah dan dokumentasi, keberadaannya yang terakhir di Tasmania membuatnya sering dikaitkan sebagai hewan endemik pulau.

5. Tasmanian Native Hen

Tasmanian Native hen (commons.wikimedia.org/JJ Harrison)

Tasmanian Native Hen adalah salah satu burung yang tidak bisa terbang dan hanya ditemukan secara alami di Tasmania. Burung ini mendiami kawasan berumput yang dekat dengan air, seperti rawa-rawa, sungai, dan padang rumput, bahkan telah beradaptasi dengan baik di daerah pertanian. Fosil menunjukkan bahwa spesies ini dulunya hidup juga di daratan Australia, namun punah saat dingo tiba.

Penyebab utamanya kemungkinan karena perubahan iklim dan kehadiran dingo yang mengganggu ekosistem alami. Tidak seperti beberapa spesies lain yang coba diperkenalkan kembali, Native Hen tetap eksklusif berada di Tasmania tanpa upaya ekspansi ke daratan. Fakta ini menjadikannya satu dari sedikit spesies burung yang benar-benar endemik Tasmania dan tak bisa ditemukan secara alami di Australia.

Tasmania menyimpan kekayaan hayati yang tidak hanya unik, tetapi juga langka dalam skala regional. Lima hewan yang telah dibahas di atas merupakan contoh nyata bagaimana evolusi, geografi, dan campur tangan manusia bisa memengaruhi penyebaran suatu spesies.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us