5 Kelinci dari Genus Sylvilagus yang Hidup di Amerika Serikat

- Kelinci ekor kapas adalah mamalia dari famili Leporidae dengan ciri khas ekor pendek berwarna putih seperti kapas.
- Jenis kelinci ekor kapas antara lain brush rabbit, Audubon's cottontail, eastern cottontail, mountain cottontail, dan New England cottontail.
- Kelinci-kelinci ini memiliki kebiasaan krepuskular, memakan rumput, daun, bunga, dan buah serta memiliki kecepatan lari yang cukup cepat.
Kamu pasti tahu hewan bertelinga panjang di atas. Yup, itu adalah kelinci, mamalia dari famili Leporidae yang bisa dijadikan hewan peliharaan sekaligus diternakkan untuk diambil daging dan bulunya. Mereka dapat ditemukan di seluruh benua, kecuali Antartika.
Salah satu jenis kelinci yang perlu kamu kenal adalah kelinci ekor kapas (cottontail rabbit). Hewan dari genus Sylvilagus ini memiliki ekor pendek berwarna putih seperti kapas. Beberapa di antaranya tinggal di Negeri Paman Sam alias Amerika Serikat (AS). Let’s get closer with them!
1. Sylvilagus bachmani

Mari kita awali daftar ini dengan Sylvilagus bachmani atau brush rabbit, yang hidup di Kanada, AS, dan Meksiko. Panjangnya 11–14,5 inci (28–37 sentimeter) dengan berat 480–920 gram. Sebagai hewan krepuskular, mereka aktif saat fajar atau senja.
Pemakan rumput, daun, bunga, dan buah ini melahirkan 3–4 kali per tahun. Setelah mengandung selama 27 hari, sekitar 2–4 ekor anak kelinci akan lahir. Hewan yang berstatus risiko rendah (least concern) ini bisa berlari dengan kecepatan 20–25 mil (32–40 kilometer) per jam ketika merasa terancam.
2. Sylvilagus audubonii

Sylvilagus audubonii memiliki beberapa julukan, yaitu Audubon’s cottontail dan desert cottontail. Wilayah persebarannya dari Montana utara (AS) hingga Meksiko tengah. Habitatnya ialah gurun, padang rumput, dan hutan pada ketinggian 0–1.829 meter di atas permukaan laut.
Panjang tubuhnya kurang lebih 38,5 sentimeter dengan berat rata-rata 841 gram untuk kelinci jantan dan 988 gram untuk betina. Sylvilagus audubonii lebih lambat daripada spesies sebelumnya, di mana kecepatannya hanya 15 mil (24 kilometer) per jam. Ketika bertemu predator (seperti anjing hutan, rubah, luwak, burung elang, dan kucing hutan), mereka akan bersembunyi di dalam lubang atau di balik semak-semak yang lebat.
3. Sylvilagus floridanus

Selanjutnya adalah Sylvilagus floridanus alias eastern cottontail. Jangkauannya sangat luas, dari Kanada (tepatnya di Manitoba dan Quebec) sampai Amerika Selatan bagian tengah dan barat laut. Kelinci ini cukup besar, dengan panjang 39,5–47,7 sentimeter dan berat 0,8–1,53 kilogram.
Mereka lahir dalam keadaan buta dan tidak berbulu dengan berat 25–35 gram. Hewan yang bisa berlari dengan kecepatan 18 mil (29 kilometer) per jam ini tidak hanya mengonsumsi rumput, tetapi juga buah, ranting, dan kulit kayu. Umurnya tergolong pendek, yaitu tiga tahun saja.
4. Sylvilagus nuttallii

Beralih ke Sylvilagus nuttallii atau mountain cottontail, yang mayoritas hidup di bagian barat AS. Tubuh bagian atasnya berwarna cokelat keabu-abuan, sementara dada dan perutnya berwarna putih. Panjangnya berkisar antara 35–39 sentimeter dengan berat 0,7–1,2 kilogram.
Sama seperti kelinci pada umumnya, Sylvilagus nuttallii lebih suka menyendiri (soliter) dan bersifat krepuskular. Dampaknya bagi lingkungan positif, di mana kotorannya bisa menyuburkan tanah. Namun, pada saat yang bersamaan, mereka juga bisa menjadi hama pertanian.
5. Sylvilagus transitionalis

Daftar ini ditutup dengan Sylvilagus transitionalis alias New England cottontail. Di AS, mereka dapat dijumpai di New York, Rhode Island, Connecticut, Maine, Massachusetts, New Hampshire, dan Vermont. Mereka dapat tumbuh sepanjang 43,9 sentimeter dengan berat 0,9–1,3 kilogram.
Sylvilagus transitionalis melahirkan 2–3 kali per tahun. Sekali beranak jumlahnya 3–8 ekor. Meski produktif dalam berkembang biak, mereka dikategorikan sebagai spesies rentan (vulnerable). Populasinya tersisa 17.000 ekor saja karena terkena dampak penebangan hutan, pembangunan gedung dan infrastruktur, serta berebut sumber makanan dengan spesies lain.
Bagaimana, imut bukan kelinci-kelinci di atas? Hayo ngaku, kamu pasti sulit membedakannya, kan?