5 Penemuan Fosil Terpenting dalam Sejarah, Pintu Menuju Masa Lalu Bumi

Fosil bukan sekadar bongkahan tulang makhluk purba yang tidak berarti dan tidak bermakna. Sebaliknya, fosil merupakan pintu dan jembatan ke masa lalu. Dengan mempelajari dan meneliti fosil manusia bisa mengungkap berbagai misteri dunia, seperti bagaimana bumi terbentuk, hewan apa saja yang hidup di zaman purba, dan bagaimana kondisi bumi di zaman purba. Karenanya beberapa fosil sangat penting bagi perkembangan ilmu pengetahuan, bahkan penemuannya sempat menghebohkan dunia.
Fosil-fosil penting tersebut terdiri dari berbagai jenis, mulai dari fosil nenek moyang manusia, dinosaurus, sampai amfibi. Tiap fosil memiliki sumbangsih tersendiri dan karena penemuan mereka para ahli berhasil menemukan hal baru yang sebelumnya tidak diketahui. Nah, jika kamu penasaran dengan fosil-fosil penting tersebut maka kamu harus membaca artikel ini hingga tuntas!
1. Megalosaurus

Megalosaurus mungkin tidak seterkenal dinosaurus pemakan daging lain, seperti Tyrannosaurus, Spinosaurus, atau Velociraptor. Namun ia punya peran yang jauh lebih penting dari mereka karena Megalosaurus adalah fosil dinosaurus pertama yang ditemukan, jelas Natural History Museum. Fosil pertamanya sendiri ditemukan pada tahun 1600an oleh Dr. Robert Plot. Saat itu orang-orang belum mengenal nama dinosaurus sehingga mereka menamai fosil tersebut sebagai Scrotum humanum karena kemiripannya dengan testis manusia.
Fosil pertama yang ditemukan sendiri adalah fosil femur atau bagian paha dari Megalosaurus. Setelah ditemukan banyak orang yang menelitinya dan pada tahun 1824 akhirnya William Buckland secara resmi memberi nama Megalosaurus pada fosil tersebut. Megalosaurus sendiri hidup pada periode jura, tepatnya sekitar 176 sampai 161 juta tahun yang lalu. Penemuan fosil Megalosaurus sangat penting karena membuat manusia sadar bahwa pada zaman purba terdapat reptil raksasa bernama dinosaurus yang menghuni dan menguasai bumi.
2. Archaeopteryx

Dahulu para ahli menganggap kalau dinosaurus adalah reptil besar yang lambat, pemalas, dan bodoh. Namun anggapan tersebut seketika sirna setelah ditemukan banyak fosil dinosaurus berbulu yang gesit, lincah, pintar, dan bisa terbang. Nah, salah satu yang paling penting adalah penemuan fosil Archaeopteryx yang pertama kali ditemukan pada tahun 1861 di Jerman, jelas Britannica. Archaeopteryx sendiri adalah dinosaurus yang cukup tua dan hidup pada periode jura sekitar 163 sampai 145 juta tahun yang lalu.
Fosil ini menjadi penting karena menunjukan peralihan dari dinosaurus menuju burung yang kita kenal sekarang. Seperti dinosaurus, Archaeopteryx punya ekor panjang, mulut bergigi, dan tangan bercakar. Namun Archaeopteryx juga punya ciri-ciri burung, seperti bulu yang lebat, sayap yang besar di tangan, tubuh yang ringan, dan gerakan yang lincah. Tak hanya itu, bahkan ada kemungkinan kalau Archaeopteryx juga bisa terbang seperti burung. Nah, setelah penemuan fosil Archaeopteryx para ahli makin yakin kalau burung merupakan keturunan langsung dari dinosaurus.
3. Australopithecus

Jika berbicara mengenai evolusi manusia, maka fosil Australopithecus jadi salah satu fosil paling penting dan menghebohkan. Australopithecus sendiri mirip seperti Archaeopteryx, yaitu merupakan spesies peralihan. Dalam hal ini, Australopithecus adalah peralihan dari kera menuju manusia. Beberapa ciri kera yang masih ada pada Australopithecus adalah rahang yang panjang, volume otak yang kecil, dan tubuh yang ditumbuhi bulu. Namun ia juga menunjukan ciri manusia, seperti berjalan dengan dua kaki dan punya postur tegak.
Fosil Australopithecus sendiri pertama ditemukan pada tahun 1924 di Afrika, jelas Australian Museum. Setelah ditemukan fosil tersebut diteliti oleh Raymond Dart yang akhirnya mempublikasikan hasil penelitiannya dalam bentuk artikel ilmiah. Dari penelitian tersebut Dart menyimpulkan bahwa Australopithecus adalah salah satu nenek moyang manusia. Sayangnya pendapat Dart tidak disetujui pada saat itu, barulah pada tahun 1940an para ahli setuju dengan pendapat tersebut setelah beberapa fosil lain ditemukan di Afrika.
4. Tiktaalik

Dilansir Understanding Evolution, fosil Tiktaalik jadi fosil yang penting karena menunjukan peralihan dari organisme air menuju organisme darat. Secara umum, Tiktaalik merupakan nenek moyang dari banyak hewan darat di mana ia jadi salah satu vertebrata pertama yang naik ke daratan dan mengembangkan kaki. Kemungkinan jika tidak ada Tiktaalik maka kebanyakan makhluk atau hewan darat seperti manusia tak akan pernah muncul.Tiktaalik sendiri termasuk hewan yang sangat tua karena ia hidup pada periode devonian, tepatnya sekitar 380 sampai 385 juta tahun yang lalu.
Sebagai nenek moyang dari hewan darat, Tiktaalik punya perawakan mirip amfibi dengan beberapa ciri hewan darat dan hewan air. Tentunya, ia memiliki empat kaki, namun kakinya terhitung kecil karena belum terlalu berkembang seperti hewan modern. Ekornya panjang dan pipih yang mana membantunya untuk berenang. Kepalanya datar, badannya memanjang, dan kemungkinan kulitnya juga lengket seperti katak atau salamander di masa modern. Ukurannya juga besar dengan panjang maksimal yang bisa mencapai 3 meter.
5. Cyanobacteria

Tak hanya vertebrata, nyatanya fosil mikroorganisme seperti bakteri juga jadi fosil yang penting. Nah, salah satunya adalah fosil Cyanobacteria yang memegang rekor sebagai fosil tertua yang pernah ditemukan. Tercatat, usia fosil Cyanobacteria tertua diperkirakan berusia sekitar 3,5 miliar tahun, terang University of California Museum of Paleontology. Cyanobacteria sendiri merupakan organisme super kecil dan nyatanya ia masih hidup hingga saat ini. Biasanya makhluk ini dapat ditemukan di perairan, seperti danau, sungai, dan waduk.
Karena hal tersebut, penemuan fosil Cyanobacteria berusia miliaran tahun sangat menghebohkan. Hal tersebut membuktikan kalau bakteri dan organisme mikroskopis sudah hidup lebih lama dari makhluk manapun. Cyanobacteria sendiri memang sangat kecil dan tidak bisa dilihat secara langsung. Namun ia sangat penting bagi kehidupan di bumi karena tanpa makhluk ini bumi tak akan bisa tumbuh, berkembang, dan melahirkan makhluk lain seperti hewan, tumbuhan, atau manusia.
Fosil merupakan penemuan yang sangat penting bagi ilmu pengetahuan. Mulai dari fosil tua seperti Cyanobacteria sampai fosil primata seperti Australopithecus semuanya memberikan gambaran tentang kehidupan di masa lalu, perkembangan bumi, sampai evolusi makhluk hidup. Dari fosil-fosil tersebut kita jadi tahu tentang banyak hal dan misteri yang belum terpecahkan. Karena hal tersebut, penemuan dan penelitian terhadap fosil sangat penting dan tidak bisa diremehkan.