5 Penyebab Kucing Lemas dan Tidur Terus, Tanda Sakit!

- Kucing lemas dan tidur terus dapat menandakan masalah kesehatan serius yang harus segera diatasi dengan konsultasi ke dokter hewan.
- Dehidrasi bisa menjadi penyebab utama kucing terlihat lemas, perlu diperhatikan tanda-tandanya dan pastikan akses air bersih selalu tersedia.
- Infeksi, anemia, cacingan, dan masalah ginjal merupakan beberapa penyebab lain kucing tampak lemas yang memerlukan penanganan medis segera.
Kucing yang tiba-tiba terlihat lemas dan tidur secara terus-menerus bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang perlu segera diatasi. Walau kucing dikenal sebagai hewan yang senang tidur, namun perubahan drastis terhadap perilaku tidur dan penurunan energi dapat mengindikasikan kondisi yang serius pada hewan tersebut.
Penting sekali bagi pemilik kucing untuk mengenali penyebab-penyebab umum dari setiap gejala yang mungkin ditunjukkan oleh hewan peliharaannya, sehingga bisa memberikan penanganan yang tepat untuk mencegah kondisinya semakin memburu. Oleh sebab itu, ketahuilah beberapa penyebab berikut ini mengapa kucing bisa tampak lemas dan lebih sering tidur dari biasanya.
1. Mengalami dehidrasi

Dehidrasi bisa terjadi ketika tubuh kucing mengalami kekurangan cairan yang berakibat pada penurunan energi secara drastis. Mondisi dehidrasi bisa disebabkan karena cuaca panas, kurangnya asupan air, hingga penyakit, seperti muntah dan diare yang bisa membuat kucing kehilangan cairan tubuh secara signifikan, sehingga hal ini sangat berbahaya apabila dibiarkan begitu saja.
Salah satu tanda dehidrasi pada kucing dapat terlihat dari kulitnya yang kurang elastis dan juga bagian gusi yang tampak kering. Untuk mencegah risiko dehidrasi, maka pastikan kucingmu selalu memiliki akses ke air bersih dan segar, serta perhatikan tanda-tanda, seperti misalnya minum berlebihan atau pun jarang buang air kecil agar bisa segera memberikan penanganan yang tepat.
2. Mengalami infeksi atau penyakit serius

Infeksi biasanya dapat terjadi pada kucing, seperti flu kucing atau pun virus panleukopenia yang dapat membuat kucing jadi rentan kehilangan energi, lebih banyak tidur, dan juga tampak lesu. Selain itu, gejala lain yang mungkin muncul pada kucing dapat terlihat dari kondisinya yang mengalami demam, kehilangan nafsu makan, sering bersin, atau pun muntah.
Virus dan infeksi tersebut sering kali menular antar kucing, terutama jika mereka tinggal di lingkungan dengan kebersihan yang cukup buruk. Kamu harus segera membawa kucing ke dokter hewan jika memang mengalami tanda-tanda infeksi agar bisa segera mendapatkan penanganan yang tepat, seperti diberikan obat antivirus atau pun antibiotik.
3. Mengalami anemia

Kucing ternyata menjadi salah satu hewan yang juga rentan mengalami anemia, yaitu kondisi dimana tubuh kekurangan sel darah merah yang berfungsi mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Hal tersebut dapat menyebabkan kucing jadi rentan lemas, tidur lebih banyak, dan juga mudah lelah karena kondisi tubuh yang tidak mendapatkan suplai oksigen yang cukup.
Anemia sebetulnya bisa diakibatkan karena infeksi parasit, kehilangan darah akibat luka terbuka, atau berbagai penyakit kronis, seperti gagal ginjal. Pemeriksaan rutin ke dokter hewan sangat diperlukan, termasuk tes darah untuk bisa mendeteksi dan juga menangani kondisi anemia pada kucing sejak dini, sehingga nantinya tidak sampai memburuk.
4. Cacingan atau infestasi parasit

Kucing sebetulnya termasuk hewan yang rentan sekali mengalami cacingan atau pun terkena parasit, seperti misalnya parasit internal akibat cacing yang dapat mengganggu sistem pencernaan kucing dan menyerap nutrisi dari makanan yang dikonsumsinya. Akibat dari hal tersebut dapat membuat kucing jadi cenderung lemas kekurangan gizi dan cenderung tidur secara terus-menerus untuk menghemat energinya.
Gejala lain yang mungkin muncul apabila kucing mengalami cacingan hingga infeksi parasit dapat terlihat dari perutnya yang mulai membesar, diare, muntah, atau pun bulunya yang tampak kusam. Penting sekali untuk memberikan obat cacing secara rutin yang disesuaikan dengan anjuran dokter hewan agar bisa mencegah infeksi akibat parasit dan menjaga kesehatan kucing secara optimal.
5. Mengalami penyakit ginjal

Penyakit ginjal merupakan masalah kesehatan yang bisa dialami oleh kucing terutama pada kucing yang mungkin sudah berusia cukup lanjut. Kondisi tersebut kerap kali membuat ginjal jadi tidak mampu menyaring racun dengan efektif, sehingga kucing pun jadi rentan lemas dan kurang aktif bergerak yang membuatnya jadi lebih pasif dari biasanya.
Gejala lain yang mungkin menyertai masalah ginjal pada kucing adalah sering buang air kecil, muntah, minum lebih banyak dari biasanya, hingga kehilangan nafsu makan secara signifikan. Pengenanganan dini tentunya sangat penting untuk bisa mengelola dan mengatasi penyakit ginjal tersebut, seperti misalnya melalui diet khusus dan pemberian cairan untuk membantu mengembalikan fungsi ginjal.
Kucing yang tampak lemas dan tidur terus bukanlah hal yang boleh diabaikan oleh pemiliknya. Alasannya karena gejala tersebut menandakan adanya masalah kesehatan yang mungkin dialami oleh kucing, sehingga harus segera dikonsultasikan pada dokter hewan. Berikan penanganan yang tepat agar kucing bisa kembali sehat seperti biasanya!