5 Perilaku Ular saat Musim Kawin yang Perlu Kamu Waspadai!
- Ular jantan sering bertarung sesama jenis saat musim kawin, namun jarang mengincar manusia.
- Ular lebih sering berkeliaran di luar sarang dan meninggalkan area aman untuk mencari betina.
- Perilaku ular menjadi lebih agresif saat musim kawin, terutama dalam melawan saingan dan mengusir ancaman.
Bagi sebagian orang, ular identik dengan makhluk misterius yang sulit ditebak. Namun, jika diamati dengan cermat, perilaku ular punya pola tertentu, apalagi ketika musim kawin tiba. Pada periode ini, naluri mereka untuk berkembang biak sangat kuat sehingga gerak-geriknya bisa berbeda dari biasanya. Ular jadi lebih aktif, sensitif, bahkan kadang agresif.
Umumnya, musim kawin ular terjadi pada awal musim hujan, yakni sekitar Maret–Mei, atau menjelang akhir musim kemarau, sekitar September–Oktober. Pada masa inilah kemungkinan manusia bertemu ular semakin besar. Agar tetap aman, penting bagi kita memahami perilaku mereka. Nah, berikut lima tanda yang sering terlihat pada ular saat musim kawin dan perlu kamu waspadai.
1. Ular jantan sering bertarung sesama jenis
Salah satu pemandangan yang cukup mengejutkan saat musim kawin adalah pertarungan antara ular jantan. Mereka akan saling melilit, mengangkat tubuh, hingga terlihat seperti sedang berdansa. Padahal sebenarnya, itu adalah ajang adu kekuatan untuk memperebutkan betina. Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Herpetologica, perilaku ini dikenal sebagai male combat dance dan umum terjadi pada beberapa spesies seperti rattlesnake.
Meski terlihat seram, ular yang bertarung jarang mengincar manusia. Jika kebetulan kamu melihat momen itu, sebaiknya jangan mendekat. Ular dalam kondisi bertarung bisa sangat sensitif dan mudah tersulut. Lebih aman untuk mengamati dari jauh tanpa mengganggu mereka.
2. Lebih sering berkeliaran di luar sarang

Biasanya, ular cenderung lebih banyak bersembunyi untuk menghindari ancaman. Tapi ketika musim kawin tiba, mereka jadi sering terlihat di luar sarang. Ular jantan akan aktif mencari betina, bahkan berani melintasi wilayah yang jarang mereka datangi. Mengacu pada berbagai penelitian (Matswapati, D., 2009; Parker, M. R., & Mason, R. T., 2011; Guzy, J. C., dkk., 2023), bahwa ular jantan biasanya meninggalkan area aman untuk mengikuti jejak feromon betina.
Aktivitas yang meningkat ini berarti peluang pertemuan manusia dengan ular juga makin tinggi. Bukan berarti ular sengaja mendekati manusia, tapi jalurnya saja yang kebetulan bersinggungan. Jadi, saat berjalan di area kebun, sawah, atau semak, kamu perlu lebih waspada. Gunakan alas kaki yang tepat dan jangan asal menginjak tanpa memperhatikan sekitar.
3. Perilaku ular jadi lebih agresif

Naluri untuk kawin membuat ular, terutama jantan, semakin agresif. Mereka berani melawan saingan maupun mengusir ancaman. Jika biasanya ular memilih kabur saat bertemu manusia, saat musim kawin ada kemungkinan mereka memilih bertahan.
Agresivitas ini tidak selalu berarti ular langsung menyerang tanpa sebab. Namun, gerakan tiba-tiba dari manusia bisa memicu respons defensif yang berbahaya. Karena itu, jika berhadapan dengan ular saat musim kawin, tenanglah dan jangan membuat gerakan mendadak. Biarkan ular mencari jalannya sendiri untuk menjauh dari kamu.
4. Ular betina sering berdiam di satu tempat

Berbeda dengan jantan yang sibuk berkelana, ular betina akan lebih banyak berdiam. Mereka memilih tempat yang nyaman dan aman untuk menarik perhatian jantan. Kadang, lokasinya bisa berupa lubang tanah, semak rapat, atau celah batu.
Betina yang sedang menunggu juga lebih sensitif terhadap gangguan. Walau tidak seagresif jantan, mereka bisa melakukan perlawanan jika merasa terancam. Maka penting untuk berhati-hati saat berada di alam, terutama di daerah yang jadi habitat ular. Jangan sembarangan mengusik tumpukan kayu, batu, atau semak lebat tanpa memastikan aman.
5. Ular bisa berkumpul dalam jumlah banyak

Hal unik lainnya saat musim kawin adalah fenomena ular berkumpul di satu tempat. Beberapa spesies bisa membentuk “bola kawin”, di mana banyak jantan mengelilingi satu betina. Menurut penelitian yang terbit dalam Herpetologica, bahwa fenomena ini umum pada ular garter (Thamnophis sirtalis), di mana puluhan jantan bisa melilit satu betina dalam sebuah “mating ball”.
Walau terkesan menakutkan, fenomena ini sebenarnya bagian alami dari siklus hidup ular. Bagi manusia, jelas situasi ini berisiko jika tidak sengaja berada terlalu dekat. Ular yang sedang dalam kondisi itu tidak suka diganggu dan bisa bereaksi tak terduga. Jadi, jika kamu melihat sekelompok ular berkumpul, langkah terbaik adalah segera menjauh dengan tenang.
Musim kawin bagi ular memang penuh dinamika yang menarik sekaligus menantang. Dari pertarungan antarjantan, betina yang menunggu pasangan, hingga fenomena kumpulan ular, semuanya adalah bagian alami dari dunia mereka. Namun, bagi manusia, perubahan perilaku ini bisa menghadirkan risiko jika tidak berhati-hati.
Menghormati jarak, tidak asal mengusik, dan selalu memperhatikan langkah adalah kunci saat berada di alam. Ular bukan musuh, tapi makhluk yang hanya mengikuti naluri alaminya. Dengan memahami perilaku mereka, kita bisa lebih siap dan tidak panik ketika berpapasan.