Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tradisi Memanggil Hujan di Berbagai Negara, Kerap Melibatkan Seni!

ilustrasi Festival Kalasha di Pakistan (wikimedia.org/Jugni)

Hujan sering dianggap sebagai berkah yang membawa kehidupan bagi bumi. Namun, saat musim kemarau berkepanjangan melanda, masyarakat di berbagai penjuru dunia memiliki cara unik untuk "memanggil" hujan. Tradisi-tradisi ini tidak hanya mencerminkan kepercayaan dan budaya lokal tetapi juga menunjukkan hubungan erat manusia dengan alam.

Setiap ritual pemanggilan hujan biasanya dipenuhi makna spiritual atau budaya dan kerap melibatkan seni, tarian, atau musik. Penasaran? Yuk, simak 5 tradisi pemanggilan hujan dari berbagai negara berikut ini!

1.Indra Jatra – Nepal

ilustrasi proses arak-arakan patung Dewa Indra pada Festival Indra Jatra di Nepal (wikimedia.org/Rajesh Dhungana)

Dilansir laman Footprint Adventure, Indra Jatra adalah salah satu festival penting di Nepal yang dirayakan untuk menghormati Dewa Indra yaitu dewa hujan dalam mitologi kepercayaan Hindu. Tradisi ini biasanya berlangsung selama delapan hari yang dilaksanakan dengan berbagai kegiatan, termasuk tarian topeng dan prosesi arak-arakan patung Dewa Indra.

Dalam mitosnya, Dewa Indra pernah turun ke bumi untuk mencari bunga Parijat demi menyembuhkan ibunya, dan festival ini mengenang peristiwa tersebut.

Indra Jatra adalah festival meriah yang juga menampilkan Kumari Jatra. Kumari adalah seorang gadis muda Newari yang diyakini sebagai perwujudan dewi Hindu Taleju. Ia dipilih karena kesempurnaan fisiknya dan horoskop yang dulunya melengkapi horoskop raja 

Festival ini biasanya diadakan di Kathmandu dan dipadati oleh pengunjung baik lokal maupun internasional yang ingin merasakan kemeriahan sekaligus spiritualitas kebudayaan Nepal yang kental. Tidak hanya menjadi tradisi yang berisikan doa kolektif untuk turunnya hujan, Hari Indra Jatra juga menjadi ajang berkumpulnya masyarakat untuk merayakan persatuan.

2.Kagura – Jepang

ilustrasi Festival Kagura di Jepang (wikimedia.org/Bakkai)

Dilansir laman Dive! Hiroshima, Kagura adalah ritual tarian tradisional di Jepang yang dipersembahkan kepada dewa-dewa Shinto, termasuk Ame-no-Mi-Kumari yaitu dewi air dan hujan. Tarian ini biasanya dilakukan di kuil dengan iringan alat musik tradisional seperti taiko (gendang) dan seruling bambu.

Kagura diyakini mampu membuka komunikasi antara manusia dengan dewa, sehingga doa untuk hujan dapat dikabulkan. Biasanya, para penari akan melakukan gerakan yang anggun dihiasi dengan kostum tari yang indah pada tradisi ini. Lagu dan tarian ini dipersembahkan kepada para dewa untuk memohon panen yang melimpah dan mengusir malapetaka.

Tidak hanya itu, tradisi Kagura juga menjadi hiburan lokal yang mempererat hubungan masyarakat, terutama di pedesaan Jepang. Sebagai contoh, masyarakat di Prefektur Shimane sering menggelar Kagura untuk memohon hujan saat menghadapi kekeringan panjang sekaligus mempererat hubungan masyarakatnya.

3.Festival Kalasha – Pakistan

ilustrasi Festival Kalasha di Pakistan (wikimedia.org/Msanamsaeed)

Dilansir laman Hunza Guides Pakistan, suku Kalasha di Pakistan memiliki tradisi unik dalam memanggil hujan melalui festival mereka yang penuh warna dan tarian. Tradisi ini melibatkan penggunaan tanaman suci seperti juniper yang dibakar untuk menciptakan asap, yang dipercaya dapat membawa pesan kepada para dewa.

Pada festival ini, masyarakat biasanya mengenakan pakaian tradisional berwarna-warni dan ikut merayakan dalam musik dan tarian yang meriah. Mereka akan mengadakan berbagai ritual, tarian, dan pesta.

Festival ini biasanya diiringi dengan musik tradisional dan doa-doa yang diucapkan oleh tetua suku. Kalasha percaya bahwa hubungan mereka dengan alam adalah kunci untuk mendapatkan hujan yang membawa kesuburan. Tidak hanya sebagai tradisi “memanggil” hujan, Festival Kalasha juga menjadi salah satu daya tarik wisata budaya tersendiri lho di Pakistan, sekaligus mengangkat kesadaran akan keunikan suku minoritas tersebut.

4.Phi Ta Khon – Thailand

ilustrasi Festival Phi Ta Khon di Thailand (wikimedia.org/S Pakhrin)

Dilansir laman Thailand NOW, Phi Ta Khon adalah festival di Provinsi Loei, Thailand yang penuh semangat, yang menggabungkan unsur pemanggilan hujan dengan perayaan leluhur. Salah satu ciri khas festival ini adalah kemeriahan yang melibatkan semua kalangan, dari anak-anak hingga orang dewasa, menjadikannya salah satu acara budaya paling populer di Thailand.

Seperti banyak festival dan tradisi di Thailand, Phi Ta Khon merupakan festival penuh warna dari kepercayaan masyarakat agama Buddha. Dipercaya bahwa ketika inkarnasi terakhir Sang Buddha, Pangeran Vessandara kembali ke kotanya. Peristiwa inilah yang menyebabkan roh-roh desa datang dan bergabung dalam pawai penyambutan.

Festival ini melibatkan parade besar-besaran di mana peserta mengenakan topeng berwarna cerah yang menyerupai roh-roh penjaga. Musik tradisional juga dimainkan sepanjang acara, menciptakan suasana riuh dan meriah. Phi Ta Khon didasarkan pada kepercayaan bahwa roh leluhur dapat membantu mendatangkan hujan dan keberkahan panen.

5.Tradisi Bhekuli Biya – India

ilustrasi Tradisi Bhekuli Biya di India (wikimedia.org/nbcnews.com/Natalia Jimenez)

Dilansir laman Times of India, di beberapa daerah di India seperti Assam dan Madhya Pradesh, masyarakat menggelar ritual pernikahan katak untuk memohon hujan. Dua ekor katak dipilih untuk dinikahkan dalam upacara yang mirip dengan pernikahan manusia, lengkap dengan prosesi, musik, dan makanan khas. Salah satu momen unik festival ini adalah ketika masyarakat menyaksikan dengan antusias saat katak-katak tersebut "menyapa" satu sama lain.

Kepercayaan lokal mengatakan bahwa katak memiliki hubungan spiritual dengan hujan dan pernikahan mereka akan menyenangkan dewa hujan sehingga dapat mendatangkan hujan monsun yang sangat penting bagi pertanian. Tradisi ini tidak hanya menjadi doa untuk hujan tetapi juga menjadi acara sosial yang mempererat kebersamaan warga desa.

Tradisi-tradisi pemanggilan hujan ini mencerminkan kekayaan budaya dan kepercayaan masyarakat di berbagai belahan dunia. Meskipun berbeda dalam bentuk dan cara, semuanya menunjukkan betapa pentingnya hujan bagi kehidupan manusia. Dari ritual sederhana hingga festival meriah, setiap tradisi menyimpan cerita dan makna yang mendalam. Keunikan ini juga menjadi pengingat bahwa manusia selalu berusaha menjaga hubungan harmonis dengan alam, bahkan di tengah perkembangan modern sekalipun. Menurutmu, tradisi mana yang paling menarik?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Alifya Putri
EditorAlifya Putri
Follow Us