Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Ular Berbisa Tinggi Berukuran Mungil, Kecil-Kecil Cabai Rawit!

Ular cabai hitam, salah satu ular berbisa tinggi berukuran mungil (commons.wikimedia.org/David V Raju)
Intinya sih...
  • Ular berbisa tinggi tak selalu besar, beberapa spesies kecil namun mematikan seperti ular cabai kecil dan ular cabai hitam.
  • Ular-ular ini masuk famili Elapidae dan memiliki bisa yang mematikan, meski jarang menggigit manusia.
  • Ada juga ular viper terkecil bernama Viper Kerdil Namaqua, panjangnya hanya 28 cm namun gigitannya bisa menyebabkan kematian.

Selama ini kita hanya tahu kalau ular-ular berbisa tinggi dan berbahaya punya ukuran yang cukup besar. Sebagai contoh, ular kobra mampu tumbuh hingga panjang 3 meter, ular welang bisa tumbuh hingga 1,8 meter, bahkan ular laut ukurannya lebih dari 1 meter. Tapi nyatanya tidak semua ular berbisa tinggi punya tubuh yang besar. Bahkan beberapa spesies ular berbisa tinggi panjangnya tak mencapai 1 meter, lho.

Hal ini sangat unik namun juga sangat berbahaya karena dengan ukurannya yang kecil orang-orang kerap menganggap mereka sebagai ular tidak berbahaya. Alhasil tak sedikit orang yang menyentuh atau menangkapnya. Padahal dibalik tubuhnya yang kecil ular-ular tersebut mampu mengggigit sampai membunuh manusia. Untuk itu kali ini kita akan membahas beberapa ular mungil yang berbisa tinggi dan berbahaya. Cermati supaya kamu tak salah pegang!

1. Ular cabai kecil

Ular cabai kecil (commons.wikimedia.org/R. Soedirman)

Dilansir Ecologyasia, Calliophis intestinalis atau ular cabai kecil merupakan ular kecil yang bisa ditemukan di Thailand, Singapura, Jawa, Sumatra, Kalimantan, Semenanjung Malaya, dan Filipina. Ia punya tubuh berwarna hitam dengan garis jingga atau merah yang melintang dari kepala sampai ekor. Selain itu, tepat di atas kepala ular ini memiliki pola berbentuk huruf "Y" yang sangat mudah dikenali. Ukurannya juga kecil karena panjangnya hanya mencapai 50 cm.

Ular ini merupakan ular berbisa tinggi dan masuk ke famili Elapidae, artinya ia berkerabat dengan kobra, mamba, dan ular weling. Namun mulut dan taringnya yang kecil terkadang tak sanggup menembus kulit manusia. Hewan ini juga jarang menggigit dan lebih memilih kabur atau mengangkat ekor saat merasa terancam. Tapi walau begitu kamu tetap harus berhati-hati. Jika digigit oleh ular cabai kecil korban tetap harus dibawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat.

2. Ular cabai hitam

Ular cabai hitam (commons.wikimedia.org/Broobas)

Laman The Reptile Database menjelaskan kalau Calliophis nigrescens merupakan hewan endemik India dan dapat ditemukan di wilayah Gujarat, Ghats, dan Tamil Nadu. Ia berasal dari genus yang sama dengan ular cabai kecil, karenanya sangat masuk akal jika hewan ini juga punya bisa yang mematikan. Sama seperti saudaranya, ular ini adalah ular pemalu berukuran kecil yang cukup jarang menggigit manusia. Namun jika berbicara ukuran ular cabai hitam lebih besar dengan panjang maksimal mencapai 1,1 meter.

Ular ini merupakan ular terestrial dan fosorial, ia kerap ditemukan di dalam tanah, di lumpur, kebun, semak-semak, dan hutan. Dataran tinggi dengan ketinggian 1,200 sampai 1,800 meter di atas permukaan laut jadi tempat kesukaannya. Di sana ular ini dengan mudah bisa mencari mangsa berupa hewan-hewan kecil, seperti cacing, serangga, arthropoda, reptil kecil, dan ular berukuran kecil.

3. Ular koral arizona

Ular koral arizona (commons.wikimedia.org/David Jahn)

Dilansir Britannica, spesies ular asli Amerika Serikat ini panjangnya hanya berkisar antara 40 sampai 50 centimeter. Hewan dengan nama ilmiah Micruroides euryxanthus ini termasuk jenis ular karang atau ular koral, alhasil ia punya kekerabatan yang cukup dekat dengan ular cabai kecil dan ular cabai hitam. Namun, di saat ular cabai menghuni Asia, ular ini justru dapat ditemukan di Amerika Serikat dan Meksiko. Di sana ia sangat mudah ditemukan di berbagai tempat, seperti dataran tinggi, hutan, semak-semak, sampai gurun.

Ular ini juga sangat mencolok dengan corak garis dan warna hitam, merah, serta putih yang menyelimuti tubuhnya. Warna mencolok tersebut merupakan contoh warna aposematik, yaitu warna mencolok pada hewan yang berfungsi sebagai sinyal peringatan bagi predator atau hewan lain. Jika berbicara mengenai bisa, kandungan bisa yang dimiliki hewan ini serupa dengan bisa milik ular kobra. Tapi karena ukurannya yang kecil gigitan hewan ini tidak seberbahaya kobra dan umumnya jarang orang yang meninggal akibat gigitannya.

4. Viper kerdil namaqua

Viper kerdil namaqua (commons.wikimedia.org/Marius Burger)

Dilansir iNaturalist, ular dengan nama ilmiah Bitis schneideri ini adalah ular viper terkecil karena panjang maksimalnya hanya mencapai 28 centimeter. Tapi walau kecil kamu tak bisa meremehkannya. Nyatanya ular endemik Afrika ini cukup berbahaya dan gigitannya bisa menyebabkan rasa sakit yang luar biasa, pembengkakan, dan kerusakan jaringan. Parahnya lagi antibisa untuk gigitan ular ini belum tersedia, alhasil sekitar 39 sampai 56% gigitannya mampu menyebabkan kematian.

Viper kerdil namaqua sendiri termasuk ular terestrial yang hidup di tanah dan kerap ditemukan di padang pasir, gurun, dan semak-semak. Ia juga hidup di wilayah yang dihuni banyak predator. Oleh karena itu ular viper ini sering kawin dan bereproduksi supaya keberlangsungan hidup spesiesnya terus terjaga. Hal ini kadang juga jadi masalah tersendiri karena membuatnya mudah ditemukan dan pada akhirnya sering berkonflik dengan manusia.

5. Viper kecil india

Viper kecil india (commons.wikimedia.org/Tanmay Haldar)

Laman Clinical Toxinology Resources menjelaskan kalau ular berwarna cokelat ini memiliki beberapa jenis bisa, yaitu necrotoksin, nephrotoksin, anticoagulant, dan procoagulant. Gigitannya sangat berbahaya karena bisa menyebabkan pembengkakan, rasa sakit luar biasa, pembusukan, sampai kematian. Bahkan ular dengan nama ilmiah Echis carinatus ini sangat terkenal dan masuk dalam jajaran The Big Four. The Big Four sendiri berisikan empat spesies ular berbisa tinggi yang paling sering membunuh manusia di India.

Uniknya walau ular ini seakan-akan jadi malaikat pencabut nyawa namun ukurannya sangat kecil, lho. Bayangkan saja panjangnya hanya sekitar 30 centimeter. Hewan ini juga sangat ahli berkamuflase di bebatuan, rerumputan, dan batang kayu yang membuatnya sulit dideteksi dan akhirnya banyak orang yang tidak sengaja menyentuh atau menginjak ular berbisa ini. Jika dibandingkan dengan ular berbisa berukuran kecil lain viper ini juga agresif dan tidak segan-segan untuk langsung menggigit saat merasa terganggu.

Ukuran kecil bukan menjadi penanda berbahaya atau tidaknya suatu jenis ular. Bahkan tak sedikit ular mungil yang bisanya sangat mematikan sampai-sampai sanggup membunuh manusia. Ada yang penakut, ada yang agresif, ada yang warnanya mencolok, bahkan ada yang punya presentase kematian sangat tinggi. Oleh karena itu kamu tidak boleh meremahkan ular, mau itu yang besar atau kecil. Jika bertemu ular kamu tidak boleh mengganggu, mengusik, atau menyentuhnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Arzha Ali Rahmat
EditorArzha Ali Rahmat
Follow Us