Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Fakta Hering Mesir, Burung Bangkai Cantik yang Dipuja Firaun

hering mesir (commons.wikimedia.org/Till Niermann)
hering mesir (commons.wikimedia.org/Till Niermann)

Hering mesir atau Egyptian vulture merupakan spesies burung bangkai kecil yang ada di beberapa wilayah Afrika, Eropa, dan Asia. Sepintas, mereka tampil sedikit berbeda dari burung bangkai yang banyak kita kenal. Bulunya berwarna putih bersih dengan wajah kuning cerah. Bila sedang tidak terbang, mereka lebih mirip ayam daripada burung bangkai.

Tahukah kamu kalau burung ini juga disebut "Ayam Firaun" dan sempat dipuja oleh para penguasa Mesir Kuno? Simak enam fakta hering mesir yang wajib kamu tahu berikut ini!

1. Burung bangkai berukuran kecil

Seekor hering mesir berjalan di antara kelompok burung bangkai berukuran besar. (commons.wikimedia.org/Arindam Aditya)
Seekor hering mesir berjalan di antara kelompok burung bangkai berukuran besar. (commons.wikimedia.org/Arindam Aditya)

Di antara burung bangkai yang ada, hering mesir termasuk yang terkecil. Dicatat laman Animalia, panjangnya sekitar 58—70 sentimeter dengan berat antara 1,5—2 kilogram. Sementara itu, rentang sayapnya mencapai lebar 1,7 meter dan mampu membawa hering mesir terbang dengan kecepatan tertinggi 55 kilometer per jam.

Kebiasaan hering mesir yang suka berkeliaran di sekitar bangkai untuk menunggu giliran makan membuat bulu putihnya menjadi kusam kecokelatan karena debu dan tanah. Beberapa dari mereka juga punya semu kemerahan pada bulunya karena tanah yang mengandung besi. 

2. Gak takut tinggal di dekat manusia

Seekor hering mesir bertengger di dahan pohon. (commons.wikimedia.org/Dr. Raju Kasambe)
Seekor hering mesir bertengger di dahan pohon. (commons.wikimedia.org/Dr. Raju Kasambe)

Kamu bisa menemukan hewan ini di bagian selatan Eropa, Asia, dan bagian timur Afrika. Mereka suka mendiami daerah terbuka yang kering, seperti stepa, gurun, ladang serealia, sampai padang rumput. Namun, umumnya mereka butuh tempat berbatu untuk bersarang. 

Beberapa dari mereka juga bisa terlihat di dekat pemukiman manusia, seperti rumah pemotongan hewan, tempat pembuangan sampah, sampai pelabuhan perikanan. 

3. Dipuja Firaun

hering mesir (commons.wikimedia.org/Miroslav Bobek)
hering mesir (commons.wikimedia.org/Miroslav Bobek)

Di Mesir, burung ini disebut "Pharaoh’s Chicken" atau "Ayam Firaun". Tubuhnya yang kecil dan tampilannya yang sedikit beda membuat burung pemangsa ini lebih mirip ayam saat sedang tidak terbang. 

Selain itu, Beauty of Birds melansir bahwa hering mesir menjadi simbol salah satu dewa pada zaman Mesir Kuno yang dianggap sebagai pelindung para firaun, bangsawan, dan Mesir itu sendiri. Siapa pun yang menyakiti hering mesir akan mendapatkan hukuman berat dari firaun kala itu.

4. Cukup cerdas untuk menggunakan alat

hering mesir (commons.wikimedia.org/Arjan Haverkamp)

Hering mesir dianggap sebagai hewan yang cerdas. Mereka jadi salah satu spesies burung yang memanfaatkan benda di sekitar untuk dijadikan alat.

Burung ini menggunakan batu-batu kecil untuk memecahkan telur burung yang besar dengan menghantamkannya. Mereka juga menggunakan ranting untuk mengumpulkan wol dan membangun sarangnya. 

Penggunaan alat ini juga ditunjukkan oleh anak hering mesir yang dirawat oleh manusia. Jadi, ada kemungkinan kalau perilaku ini merupakan bawaan, bukan dipelajari dengan mengamati induk atau hering mesir dewasa, ungkap laman Edge of Existence.

5. Mengandalkan penglihatan untuk berburu

Seekor hering mesir terbang di ketinggian. (commons.wikimedia.org/PJeganathan)
Seekor hering mesir terbang di ketinggian. (commons.wikimedia.org/PJeganathan)

Hering mesir lebih mengandalkan penglihatannya untuk berburu daripada indra penciumannya. Menurut laman Animal Diversity Web, burung ini sering mencari makan di tempat terbuka tempat bangkai hewan bisa terlihat dari ketinggian. Kadang mereka juga mengandalkan burung bangkai lain atau sesamanya yang terbang rendah di dekat bangkai. 

Karena berukuran kecil, hering mesir menunggu burung bangkai yang lebih besar untuk makan terlebih dulu. Burung yang lebih besar berarti dilengkapi dengan kekuatan yang lebih besar untuk mencabik bangkai. 

6. Terancam oleh kontaminasi obat

hering mesir (commons.wikimedia.org/Kitty Terwolbeck)
hering mesir (commons.wikimedia.org/Kitty Terwolbeck)

Pada 2006, India, Pakistan, dan Nepal melarang penggunaan diclofenac sebagai obat hewan ternak, diikuti oleh Bangladesh pada 2007. Dilansir laman Peregrine Fund, hal ini mengikuti temuan bahwa populasi hering mesir mengalami penurunan dan salah satu penyebabnya adalah konsumsi hewan ternak yang pernah ditangani dengan obat mengandung diclofenac.

Obat ini ternyata menyebabkan hering mesir menjadi sakit. Kebanyakan di antaranya mati akibat gagal ginjal. Penggunaan obat ini menjadi salah satu ancaman besar bagi populasi hering mesir, sementara ancaman lainnya datang dari perburuan, berkurangnya makanan, sengatan listrik, hingga keracunan. Kini, spesies hering mesir memiliki status endangered atau genting menurut IUCN.

Sebagai pemakan bangkai, hering mesir punya peranan vital di ekosistem. Tanpa mereka, penyebaran penyakit bisa meningkat tajam. Oleh karena itu, keberadaan mereka sangat penting dan wajib untuk dilindungi.

Setelah mengenal lebih dalam tentang fakta hering mesir, bagaimana pendapatmu tentang burung bangkai satu ini?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ina Suraga
EditorIna Suraga
Follow Us