6 Fakta Kadal Buta, Bentuknya Unik seperti Cacing Bahkan Ular!

Di mata awam kadal dikenal sebagai reptil berkaki yang bisa bergerak cepat, sering terlihat di sekitar rumah, dan sering memakan serangga. Orang-orang sering melihat kadal berkeliaran di kebun, sawah, daerah lembab, bebatuan, dan area pemukiman. Tak sedikit pula kadal yang punya warna mencolok sehingga reptil ini mudah dikenali. Namun semua hal tersebut tidak berlaku bagi kadal buta.
Seperti namanya, kadal yang berasal dari famili Dibamidae ini punya penglihatan yang buruk dan bahkan hampir tidak memiliki kaki. Daripada kadal reptil ini lebih mirip dengan ular kawat atau cacing tanah. Ia juga tidak bisa memanjat pohon atau memanjat batu dan lebih sering terlihat di dalam tanah atau di bawah dedaunan kering. Oleh karena itu kadal buta sulit ditemukan dan tidak terkenal di kalangan masyarakat. Namun dibalik semua itu ternyata kadal buta punya banyak fakta unik yang menarik untuk dibahas, lho.
1. Kadal buta hampir tidak memiliki kaki

Sekilas mungkin kamu akan mengira kalau kadal buta sama sekali tidak memiliki kaki seperti ular dan cacing, namun hal tersebut tidak benar. Melansir iNaturalist kadal buta sebenarnya punya kaki namun kaki yang ia miliki tidak berkembang. Kaki tersebut tidak bisa digunakan, ukurannya sangat kecil, tidak memiliki jari, dan kemungkinan merupakan organ vestigial atau organ yang kehilangan fungsinya.
Para ahli juga mengungkapkan kalau kaki kadal buta hanya terdiri dari tiga bagian, yaitu femur, tibia, dan fibula. Lebih lanjut, kadal buta dari genus Dibamus punya kaki yang lebih berkembang dari kadal buta dari genus Anelytropsis. Namun individu betina dari genus Dibamus tidak memiliki tibia dan fibula. Kemungkinan kaki dari kadal ini mulai menghilang akibat dari adaptasi dan evolusi yang ekstrem. Dari kadal buta kita juga belajar bahwa sesuatu yang tidak terlihat bukan berarti tidak ada.
2. Merupakan hewan fosorial yang sering bersembunyi di dalam tanah

Artikel di jurnal Journal of Herpetology menjelaskan kalau kadal buta merupakan hewan fosorial yang hidup di dalam tanah. Walau ukurannya terbilang kecil namun ternyata kadal buta juga termasuk pengggali yang andal, lho. Saat ada kesempatan hewan ini juga akan masuk ke lubang atau bekas galian hewan lain. Di beberapa kesempatan ia juga terlihat bersembunyi di dedaunan kering, di bawah kayu, di bawah batu, atau di sela-sela tanaman.
Jika berbicara mengenai habitat sebenarnya kadal buta dapat ditemui di berbagai habitat, seperti hutan, daerah lembab, dan daerah dengan vegetasi rapat. Mulai dari wilayah pesisir, dataran rendah, sampai dataran tinggi di ketinggian 1,300 meter di atas permukaan laut bisa jadi rumah yang nyaman bagi reptil ini. Umumnya ia juga terlihat di tanah yang basah dan dekat dengan sumber air. Namun salah satu spesies, yaitu Anelytropsis papillosus justru lebih suka tinggal di daerah kering.
3. Diklasifikasikan menjadi 27 spesies

Sebenarnya penamaan kadal buta bukan merujuk ke satu spesies, melainkan merujuk ke satu famili bernama Dibamidae. Lebih rincinya lagi famili ini dibagi menjadi dua genus, yaitu genus Dibamus dan genus Anelytropsis. Dilansir The Reptile Database, genus Dibamus dibagi menjadi 26 spesies sementara genus Anelytropsis hanya berisikan 1 spesies yang jika dijumlah famili Dibamidae memiliki 27 spesies. Tentunya tiap spesies memiliki ciri fisik, kebiasaan, keunikan, dan penyebaran yang berbeda.
4. Termasuk insektivora yang suka memakan arthropoda dan cacing tanah

Laman BioDB menjelaskan kalau secara umum kadal buta bisa diklasifikasikan sebagai karnivora. Namun jika melihat pemilihan makanannya mungkin reptil ini lebih cocok disebut sebagai insektivora. Hal tersebut dapat terlihat dari kebiasaan makannya yang mana ia lebih suka memakan arthropoda dan invertebrata kecil. Cacing, isopoda, larva serangga, telur serangga, semut, dan rayap kemungkinan jadi makanan utamanya.
Kadal buta sebenarnya memiliki mata, namun mata tersebut tidak berfungsi secara optimal dan hanya digunakan untuk mendeteksi perubahan cahaya. Mungkin organ tersebut lebih cocok disebut sebagai sensor cahaya daripada mata untuk melihat. Ukuran mata hewan ini juga sangat kecil dan bahkan mata tersebut tertutup oleh sisik. Adaptasi demikian sebenarnya sangat cocok dengan gaya hidup kadal ini karena mata memang tidak terlalu dibutuhkan saat kadal buta menggali atau berkeliaran di dalam tanah yang gelap.
5. Berkerabat dengan tokek dan cecak

Dilansir Britannica, kadal buta digolongkan ke dalam infraordo Gekkota yang artinya ia berkerabat dengan cecak dan tokek. Tapi seperti yang kita tahu kadal buta sangat berbeda jika dibandingkan kedua hewan tersebut. Sebagai perbandingan, tokek dan cecak mampu memanjat dengan kakinya yang lengket. Mereka juga bisa mengeluarkan suara yang keras. Cecak dan tokek juga bisa memutuskan ekornya saat merasa terancam.
Tentu, semua hal tersebut tidak bisa dilakukan oleh kadal buta. Jangankan memanjat, hewan ini saja hampir tidak memiliki kaki. Mengeluarkan suarapun kadal buta tidak bisa. Di saat infraordo Gekkota yang lain punya warna mencolok kadal buta justru punya warna yang pucat dan sama sekali tidak menarik. Karena hal ini kadal buta jadi salah satu anomali yang ada di infraordo Gekkota. Walau berkerabat dengan cecak dan tokek kekerabatannya juga tidak terlalu dekat
6. Punya ukuran yang kecil dan sangat mirip dengan cacing tanah

Laman GBIF menerangkan kalau kadal buta dapat ditemukan di beberapa wilayah, yaitu Asia Tenggara dan Meksiko bagian utara. Sebenarnya hewan ini sangat mudah dikenali dari tubuhnya yang memanjang, tubuhnya yang bersisik, ketidakhadiran kaki di tubuhnya, dan kebiasaannya mengubur diri di tanah atau bersembunyi di dedaunan kering. Ukurannya juga kecil, yaitu sekitar 5 sampai 22 cm. Warnanya cenderung pucat, seperti cokelat, abu-abu, pink, dan hitam.
Namun ukuran kecil tersebut jadi masalah tersendiri karena membuat banyak orang sulit membedakannya dengan ular kawat dan cacing tanah. Jika orang awam melihat kadal buta maka mereka menganggapnya sebagai cacing tanah atau ular. Padahal ada cara yang cukup mudah untuk membedakannya. Kadal buta memang bersisik seperti ular kawat, namun kadal buta tidak akan menjulurkan lidahnya seperti ular tersebut. Jika dibandingkan dengan cacing tanah tubuh kadal buta juga lebih rata tanpa tonjolan dimanapun.
Image kadal sebagai hewan yang aktif, lincah, pandai memanjat, dan berwarna cerah akan langsung hilang saat kamu melihat kadal buta. Bukannya berwarna cerah kadal ini justru punya warna yang pucat. Jangankan bergerak lincah, kadal buta saja punya kaki yang tidak bisa digunakan. Kadal ini juga tidak bisa memanjat karena ia lebih suka tinggal di dalam tanah atau di dalam lubang. Hal ini sangat unik dan membuktikan kalau tidak semua kadal punya ciri fisik dan kebiasaan yang sama.