6 Fakta Unik Leaf Sheep, Siput Laut Imut Mirip Domba

Pada dasarnya, leaf sheep sebenarnya merupakan spesies siput laut. Leaf sheep berkerabad dekat dengan moluska dan hewan invertebrata laut lainnya. Leaf sheep sebenarnya sama dengan siput yang ada di darat, bedanya hanya leaf sheep memiliki warna dan bentuk yang lebih beragam juga leaf sheep tidak memiliki cangkang.

Meskipun Leaf sheep bukan tumbuhan, ia bisa melakukan fotosintesis tetapi tidak alami 'mencuri'. Cara yang siput laut ini lakukan untuk berfotosintesis disebut kleptoplasty.

Kleptoplasty adalah proses dimana kloroplas dari alga dihisap oleh organisme lain 'dalam kasus ini, organisme tersebut adalah si leaf sheep' dan menyimpan kloroplas tadi di dalam tubuhnya yang digunakan untuk fotosintesis. Karena proses itulah leaf sheep dapat melakukan fotosintesis dan sedikit mirip dengan domba di darat karena sama-sama hewan herbivora.

Nama ilmah dari leaf sheep adalah "Costasiella kuroshimae". Costasiella mengacu pada genus dari leaf sheep itu sendiri yaitu Sacoglossa. Semetara Kuroshimae merupakan nama pulau di Jepang bernama Kuroshima atau juga dikenal sebagain Pulau Kuro.

Pulau Kuroshima sendiri merupakan tempat asli dari leaf sheep ini. Selain itu, Kuroshima dikenal dengan airnya jernih dan di sanalah leaf sheep pertama kali ditemukan pada tahum 1993 dan menyebar ke lautan Filiphina, Papua Nugini, Australia, Singapura dan Indonesia.

Leaf sheep hanya tumbuh sepanjang 5 hingga 25 mm. Tubuhnya berwarna putih krem dan mirip seperti agar-agar yang tembus pandang dengan bola mata kecil yang menyerupai manik-manik. Benda hitam yang menonjol di kepalanya tersebut merupakan sepasang antena yang berfungsi sebagai penerima aroma dan rasa untuk mencari sumber makanan dan merasakan bahan kimia di dalam air. Makanan utama dari leaf sheep merupakan alga.

Cara leaf sheep memakan alga adalah dengan menusuk dinding sel alga, lalu menahannya di dekat mulutnya sehingga leaf sheep bisa menyedot semua kloroplas dan menyimpannya ke bagian tubuhnya alih-alih mencernanya. Leaf sheep juga bernapas menggunakan insang seperti hewan laut pada umumnya.

Leaf sheep bukan satu-satunya hewan yang bisa berfotosintesis. Ada beberapa hewan lain yang juga bisa berfotosintesis seperti Siput laut (Elysia chlorotica), Salamander berbintik (Ambystoma maculatum), dan kutu kacang (Acyrthospihon pisum).

Meskipun bukan satu-satunya hewan yang bisa berfotosintesis, hanya leaf sheep yang mampu mempertahankan energi mataharinya dan hidup tanpa sumber makanan selama berbulan-bulan, kamampuannya inilah yang membuat leaf sheep luar biasa.

Beberapa ahli mengklaim umur dari leaf sheep rata-rata antara 2-3 tahun. Dengan ukurannya yang mungil, umurnya bisa dibilang panjang. Namun kurangnya data dan bukti, klaim tersebut tidak dapat dianggap sebagai fakta. Tapi kemungkinan umur dari leaf sheep sedikit lebih lama dari klaim para ahli.

Itulah 6 fakta unik dari hewan imut dan eksotis, leaf sheep.

Dunia bawah laut penuh dengan makhluk laut yang tidak kita ketahui, leaf sheep hanya salah satu dari sekian banyak makhluk laut lainnya. Leaf sheep sudah ditemukan lebih dari 20 tahun yang lalu, tetapi masih banyak yang belum mengetahui makhluk imut ini.