6 Hewan Laut yang Bisa Bercahaya dan Cara Kerjanya, Wow Gak Nyangka!

- Ubur-ubur comb jelly memancarkan cahaya biru atau hijau untuk melindungi diri dari predator dengan reaksi kimia di tubuhnya.
- Ikan anglerfish menarik mangsa dengan "umpan cahaya" yang dipenuhi bakteri penghasil cahaya, serta mengontrol intensitas cahaya sesuai kebutuhan.
- Firefly squid memancarkan cahaya biru cerah dari organ khusus bernama photophores, membantu mereka berkomunikasi dan menyamarkan bentuk tubuhnya.
Laut selalu punya sisi misterius yang bikin manusia penasaran sejak dulu. Salah satu fenomena paling menakjubkan adalah keberadaan hewan-hewan yang bisa memancarkan cahaya dari tubuhnya. Kemampuan ini disebut bioluminesensi, dan banyak ditemukan pada makhluk laut dalam yang hidup di kegelapan abadi. Mereka memancarkan cahaya dengan warna yang beragam, mulai dari biru lembut hingga hijau terang. Fenomena ini bukan hanya indah, tapi juga kaya fungsi untuk bertahan hidup.
Menariknya, setiap hewan punya cara berbeda dalam menghasilkan cahaya. Ada yang memproduksi cahaya lewat reaksi kimia di dalam tubuh, ada juga yang memanfaatkan simbiosis dengan bakteri penghasil cahaya. Cahaya itu bisa digunakan untuk menarik mangsa, mengelabui predator, atau bahkan berkomunikasi. Keunikan inilah yang membuat hewan-hewan ini begitu memesona sekaligus penuh teka-teki. Yuk, kenali siapa saja makhluk bercahaya ini dan bagaimana cara mereka melakukannya.
1. Ubur-ubur comb jelly

Comb jelly adalah salah satu hewan laut bercahaya paling terkenal karena tampilannya yang mirip lampu warna-warni di dalam gelap. Hewan ini memancarkan cahaya biru atau hijau yang berkilau saat bergerak. Cahaya yang muncul bukan hanya indah, tapi juga membantu melindungi diri dari predator. Ketika diserang, comb jelly memancarkan kilau terang untuk membingungkan pemangsanya. Warna cahayanya berubah mengikuti cara ia berenang. Keindahannya membuat ia sering disebut “lampion laut”.
Cara kerja cahayanya berasal dari reaksi kimia antara enzim dan protein tertentu yang ada di tubuhnya. Mereka tidak memiliki sengatan seperti ubur-ubur biasa, sehingga cahaya jadi salah satu bentuk perlindungan utama. Beberapa jenis comb jelly bahkan memancarkan cahaya yang bisa memantul di air seperti efek pelangi. Cahaya tersebut muncul di sepanjang barisan rambut getar kecil di tubuhnya. Reaksi bioluminesensi ini berjalan otomatis begitu mereka bergerak. Unik banget, kan?
2. Ikan anglerfish

Anglerfish dikenal dengan “umpan cahaya” yang menjuntai di depan kepalanya. Bagian itu dipenuhi bakteri penghasil cahaya yang hidup secara simbiosis di tubuh ikan. Cahaya tersebut berfungsi untuk menarik mangsa yang penasaran ke tengah kegelapan laut dalam. Saat mangsa mendekat, anglerfish langsung menerkam dengan cepat. Teknik ini sangat efektif karena mereka hidup di zona tanpa cahaya matahari. Bentuknya yang seram justru menjadi keuntungan dalam berburu.
Cara kerja cahayanya bergantung pada bakteri yang memancarkan cahaya biru redup secara alami. Anglerfish mengontrol intensitas cahaya dengan mengatur aliran darah menuju kantung umpan. Saat ingin menghindari predator, ia bisa mematikan cahaya seketika. Adaptasi ini membuatnya menjadi salah satu pemburu paling efisien di laut dalam. Kehadiran bakteri ini juga memberi hubungan saling menguntungkan bagi keduanya. Ajaib banget bagaimana alam menciptakan kerja sama ini.
3. Firefly squid

Firefly squid sering disebut sebagai cumi-cumi kunang-kunang karena tubuhnya yang terang benderang. Hewan ini memancarkan cahaya biru yang sangat kuat hingga bisa terlihat dari permukaan laut. Cahaya itu membantu mereka menarik pasangan saat musim kawin. Selain itu, mereka juga memakai cahaya untuk mengelabui predator dengan menyamarkan bentuk tubuhnya. Pemandangan ribuan firefly squid yang menyala di perairan Jepang terkenal sangat menakjubkan. Fenomena ini hanya muncul pada musim tertentu.
Cara kerja cahayanya berasal dari organ khusus bernama photophores yang tersebar di seluruh tubuhnya. Organ ini bisa menyala dan meredup sesuai kebutuhan. Cumi ini juga mampu membuat pola cahaya tertentu sebagai bentuk komunikasi. Reaksi kimia di dalam tubuhnya menghasilkan cahaya biru cerah yang sangat konsisten. Inilah yang membuat mereka tampak seperti lampu hidup di laut. Tidak heran banyak wisatawan datang hanya untuk melihat keindahan ini.
4. Krill Laut

Krill adalah hewan kecil mirip udang yang menjadi makanan utama banyak ikan besar dan paus. Meski ukurannya kecil, krill punya kemampuan bercahaya yang cukup unik. Mereka memancarkan cahaya untuk mengecoh predator atau berkomunikasi dengan kelompoknya. Cahaya ini berwarna hijau kebiruan yang lembut. Aktivitas bercahaya krill ini sering terlihat dalam jumlah besar. Ketika mereka bergerak bersama, pemandangannya seperti bintang di bawah air.
Krill memiliki organ kecil bernama photophores yang menghasilkan cahaya melalui reaksi kimia sederhana. Mereka juga dapat mengatur arah cahaya untuk menyesuaikan kebutuhan. Cahaya ini membantu mereka tetap menemukan kelompok saat berada di laut dalam. Kemampuan ini membuat krill bisa bertahan meski terus diburu predator besar. Meski terlihat sederhana, sistem bioluminesensi krill sangat efisien. Begitulah cara mereka bertahan hidup di tengah rantai makanan laut.
5. Ikan Hatchetfish

Hatchetfish dikenal sebagai ikan laut dalam dengan tubuh pipih berkilauan seperti logam. Mereka memiliki organ penghasil cahaya di perutnya yang membantu melakukan kamuflase. Cahaya tersebut menyala lembut mengikuti cahaya dari permukaan laut. Dengan begitu, predator yang berada di bawah tidak bisa melihat siluet tubuhnya. Teknik ini disebut counter-illumination. Ini adalah trik bertahan hidup yang sangat efektif.
Cahaya hatchetfish dihasilkan dari reaksi bioluminesensi internal. Mereka dapat menyesuaikan intensitas cahayanya sesuai kondisi kegelapan sekitar. Ini membuat mereka hampir tak terlihat oleh predator besar. Selain kamuflase, cahaya ini juga digunakan untuk mencari mangsa kecil. Sistem cahayanya sangat sensitif dan bisa berubah hanya dalam hitungan detik. Adaptasi ini menunjukkan betapa pintarnya hewan laut dalam.
6. Ubur-ubur aequorea victoria

Spesies ini terkenal sebagai sumber protein cahaya GFP (green fluorescent protein) yang sangat terkenal di dunia penelitian. Aequorea victoria memancarkan cahaya hijau lembut yang terlihat jelas saat berada di air gelap. Cahaya ini muncul ketika tubuhnya disentuh atau terganggu. Kemampuan ini digunakan untuk menakuti pemangsa. Mereka biasanya hidup di perairan laut yang cukup dalam. Tubuhnya transparan dengan kilau yang menawan.
Cahaya hijau ini dipicu oleh reaksi antara dua protein khusus yang ada di tubuhnya. Saat tubuhnya bergerak, reaksi ini menjadi semakin intens. Protein GFP dari spesies ini juga mengubah cahaya biru menjadi hijau terang. Kemampuan unik ini bahkan menjadi dasar penemuan penting di dunia biologi modern. Bioluminesensi mereka bukan hanya indah, tapi juga memberi manfaat besar bagi penelitian. Alam memang penuh kejutan tak terduga.
Hewan laut yang bisa bercahaya bukan hanya indah, tapi juga menunjukkan betapa luar biasanya adaptasi makhluk hidup. Setiap spesies punya cara unik dalam menghasilkan cahaya untuk bertahan di lingkungan yang gelap dan penuh tantangan. Fenomena bioluminesensi ini membantu mereka berkomunikasi, berburu, hingga menyamar dari predator. Semakin dipelajari, semakin besar rasa kagum kita pada kehidupan di laut dalam. Alam selalu punya cara untuk membuat manusia takjub, termasuk lewat cahaya kecil di kedalaman samudra.


















