7 Fakta Anjing Akita Inu, Dianggap sebagai Harta Karun Nasional Jepang

Akita inu merupakan ras anjing yang berasal dari daerah pedesaan dan pegunungan di prefektur Akita, yang berada di wilayah Tohoku, utara Honshu, pulau utama Jepang. Wilayah tersebut memiliki lingkungan geografis yang keras, dan dikenal karena musim dinginnya yang ekstrem.

Melansir dari laman akc.org, ketika cuaca berubah menjadi lebih dingin, anjing ini seakan-akan memiliki tombol turbo yang dapat menyala. Dalam menghadapi kondisi musim yang keras, ras ini berkembang menjadi anjing yang memiliki fitur fisik khusus untuk bertahan dan beradaptasi.

Akita inu memiliki bulu ganda yang tebal, dengan lapisan luar yang padat dan tahan terhadap cuaca serta lapisan bawah yang lebut. Hal tersebut membantu menjaga tubuh dalam berbagai kondisi. Selain itu, jari kaki berselaput memberikan traksi dan kehangatan yang lebih baik dalam cuaca dingin.

Satu dari banyak hal yang membuat Akita inu istimewa adalah sifat kesetiaannya yang luar biasa. Akita dapat membentuk ikatan yang mendalam dengan pemiliknya, sehingga mereka sering mendapatkan reputasi sebagai anjing yang setia pada satu orang.

Mengutip dogtime.com, kesetiaan mereka yang kuat disertai dengan rasa keberanian yang kuat membuat mereka menjadi pelindung yang berani. Meskipun sangat setia kepada keluarganya, akita cenderung pendiam dan berhati-hati di sekitar orang asing.

Akita inu memiliki sejarah panjang sebagai anjing pemburu hewan besar. Mereka berburu beruang, kambing hutan, dan hewan besar lainnya. Melansir theakitainu.com, nenek moyang Akita inu, yang dijinakkan oleh penduduk asli Jepang telah digunakan untuk berburu hewan besar, melindungi keluarga dan bangsawan, dan digunakan dalam adu anjing.

Tubuh yang kuat, penciuman yang tajam, hingga keberaniannya membuat mereka menjadi teman berburu yang baik bagi para pemburu. Selain itu, Akita inu juga mahir dalam melacak dan memiliki gerakan yang lincah. Keahlian berburu mereka diterjemahkan dengan baik ke berbagai aktivitas, seperti mengambil unggas hingga menahan hewan buruan besar hingga pemburu datang.

Tidak hanya dipandang sebagai anjing pemburu, Akita inu juga sering diandalkan oleh keluarga kekaisaran Jepang. Ras ini telah menjadi penjaga keluarga kekaisaran Jepang selama era feodal. Kesetiaannya dan sifatnya yang protektif membuatnya menjadi pilihan yang dihargai di kalangan bangsawan.

Melansir japantravel.com, para samurai kekaisaran sangat menyukai anjing-anjing ini sehingga mereka percaya jika salah satu samurai meninggal secara tidak hormat, terkadang dia akan diberi kesempatan kedua dengan terlahir kembali sebagai akita. Hal tersebut menunjukkan rasa hormat yang mendalam dari keluarga kekaisaran Jepang terhadap Akita inu.

Patung Akita inu dengan ekspresi wajah yang penuh kehangatan, seringkali dijadikan sebagai hadiah yang berarti. Di Jepang, memberikan patung ini bukan hanya sekadar tindakan, tetapi juga simbol dari persahabatan dan kebaikan.

Sudah menjadi kebiasaan bagi warga Jepang untuk memberikan patung Akita inu sebagai hadiah saat bayi lahir atau saat seseorang sakit. Hal tersebut dikarenakan patung ini menandakan harapan yang baik untuk kesehatan, kebahagiaan, dan umur panjang.

Hachiko merupakan anjing Akita inu yang dilahirkan di sebuah peternakan pada tahun 1923 dan kemudian diadopsi oleh Hidesaburo Ueno, seorang profesor pertanian di Universitas Tokyo. Keduanya menjalani rutinitas harian, diantaranya berjalan bersama ke stasiun kereta Shibuya, tempat Ueno naik kereta untuk pergi bekerja. Hachiko menunggu di stasiun sampai Ueno selesai kerja, dan bersama-sama mereka pulang.

Rutinitas ini berlangsung hingga Mei 1925, ketika Ueno tiba-tiba meninggal saat bekerja. Meskipun demikian, Hachiko tetap setia pergi ke stasiun setiap hari selama sembilan tahun berikutnya, menantikan kepulangan Ueno. Kesetiaan dan pengabdian Hachiko kepada pemiliknya membuatnya menjadi pahlawan nasional di Jepang.

Cerita Hachiko tersebut telah menjadikan Akita inu dikenal secara global. Kesetiaan Hachiko menjadi legenda dan memberikan citra positif bagi seluruh ras anjing di dunia.

Akita inu dianggap sebagai harta karun nasional di Jepang karena nilai historis dan budayanya yang sangat penting bagi negara tersebut. Selain itu Akita inu juga sangat dihormati di Jepang karena sifatnya yang penuh kasih sayang, peran historisnya sebagai pemburu, serta sebagai simbol kesetiaan, keberanian, dan kekuatan.

Trah Akita inu dilestarikan dan dilindungi di negara asalnya melalui berbagai upaya. Upaya konservasi di Jepang berfokus pada pelestarian keanekaragaman genetik ras ini dan menjaga kemurnian Akita inu. Selain itu, terdapat upaya berkelanjutan untuk melestarikan makna sejarah dan budayanya.

Keberanian dan keterampilan berburunya menjadi mitos pemburu yang tak tergantikan. Kesetiaannya yang melekat, seperti yang terkenal dalam legenda Hachiko, memberikan warna emosional dan humanis pada karakteristiknya. Bukan hanya anjing peliharaan biasa, Akita inu adalah warisan hidup yang melambangkan keanggunan, kesetiaan, dan nilai-nilai kultural yang mendalam.