7 Fakta Unik Kangguru Merah, Marsupial Terbesar di Dunia

- Kangguru Merah adalah marsupial terbesar di dunia dan mamalia darat terbesar di Australia.
- Kangguru merah mayoritas kidal dan mendinginkan diri dengan menjilati lengan.
- Gigi geraham mereka terus tumbuh, sistem reproduksi canggih, dan bisa menenggelamkan musuh sebagai taktik pertahanan.
Ketika menyebut nama Australia, hewan pertama yang terlintas di benak banyak orang pastilah kangguru. Sebagai lambang nasional ikonik, Kangguru Merah adalah spesies yang paling terkenal dan sekaligus paling besar. Mereka adalah marsupial terbesar di planet ini dan raja tak terbantahkan di padang rumput serta gurun di pedalaman Australia.
Namun, selain fakta umum bahwa mereka melompat dan memiliki kantong, Kangguru Merah menyimpan banyak adaptasi biologis yang luar biasa untuk bertahan hidup. Dari sistem pendingin tubuh yang unik hingga strategi reproduksi yang sangat kompleks, hewan ini jauh lebih menakjubkan daripada yang kita kira. Mari kita bahas beberapa fakta paling unik dari Kangguru Merah. Simak sampai tuntas, ya!
1. Marsupial terbesar dengan perbedaan warna yang unik

Kangguru Merah memegang rekor sebagai marsupial terbesar di dunia dan mamalia darat terbesar di Australia. Salah satu keunikan mereka adalah perbedaan warna yang mencolok berdasarkan jenis kelamin. Jantan, yang sering disebut boomers, memiliki bulu kemerahan yang ikonik. Sebaliknya, betina, yang dijuluki blue fliers, justru seringkali berwarna abu-abu kebiruan yang kontras.
2. Mayoritas kangguru ternyata kidal

Selama ini, penggunaan tangan dominan sering dikira hanya milik primata. Namun, penelitian ilmiah menunjukkan bahwa kangguru merah juga memilikinya, dan mayoritas dari mereka ternyata kidal. Mereka secara konsisten lebih sering menggunakan tangan kiri untuk aktivitas yang butuh presisi, seperti mengambil makanan atau merawat bulu.
3. Mereka mendinginkan diri dengan menjilati lengan

Hidup di pedalaman Australia yang sangat panas, kangguru merah tidak bisa berkeringat secara efisien seperti manusia. Untuk mengatur suhu tubuh, mereka memiliki adaptasi unik. Mereka akan menjilati bagian dalam lengan bawah mereka hingga basah kuyup. Area ini memiliki pembuluh darah yang dekat dengan permukaan kulit. Saat air liur menguap, proses ini akan mendinginkan darah yang mengalir, yang kemudian membantu menurunkan suhu tubuh secara keseluruhan.
4. Ekor mereka sebagai “kaki kelima” dan serbaguna

Ekor kangguru merah sangat berotot dan serbaguna. Saat bergerak lambat untuk merumput, ekor ini berfungsi sebagai tumpuan tambahan, hampir seperti kaki kelima. Kangguru akan menopang tubuhnya dengan kaki depan dan ekor, lalu mengayunkan kedua kaki belakangnya ke depan. Selain itu, kaki belakangnya punya suatu keunikan. Meskipun di darat selalu melompat bersamaan, saat kangguru berenang, mereka mampu menggerakkan kedua kaki itu secara terpisah.
5. Gigi geraham mereka terus tumbuh dan berganti

Makanan utama kangguru merah adalah rumput kering dan vegetasi kasar yang sangat merusak gigi. Untuk mengatasi masalah gigi aus, mereka mengembangkan sistem penggantian gigi yang mirip seperti ban berjalan. Gigi geraham baru akan terus terbentuk di bagian belakang rahang. Gigi ini kemudian perlahan bergerak maju, mendorong geraham yang lebih tua dan sudah aus di bagian depan, hingga akhirnya tanggal dan rontok.
6. Mereka bisa menenggelamkan musuh sebagai taktik pertahanan

Meskipun terlihat damai, kangguru merah adalah petarung tangguh jika terdesak. Saat dikejar oleh predator darat seperti dingo, mereka memiliki taktik pertahanan yang tidak terduga, yaitu melarikan diri ke dalam air. Karena mereka perenang yang baik, mereka akan menunggu di air yang cukup dalam. Jika sang predator nekat mengikuti, kangguru akan berbalik, menggunakan kaki depannya yang bercakar kuat untuk mencengkeram dan berusaha menenggelamkan musuhnya.
7. Sistem reproduksi mereka terbilang “canggih”

Sistem reproduksi kangguru merah adalah salah satu yang paling canggih di dunia hewan. Betina memiliki kemampuan untuk menghentikan sementara perkembangan embrio di dalam rahim, sebuah proses yang dikenal sebagai diapause embrionik. Embrio ini baru akan mulai tumbuh setelah bayi di kantongnya cukup besar. Lebih hebat lagi, induk bisa memproduksi dua jenis susu berbeda secara bersamaan dari dua puting. Yang pertama susu rendah lemak untuk bayi baru lahir di dalam kantong, dan kedua susu tinggi lemak untuk anak yang lebih tua.
Jauh dari sekadar ikon nasional Australia, mereka ini bisa jadi adalah mahakarya alam. Mulai dari sistem reproduksi yang “canggih” yang bisa menunda kehamilan, adaptasi gigi yang terus berganti, hingga cara unik mendinginkan diri mereka, semua seperti dirancang sempurna buat bertahan hidup di gurun Australia. Keren banget, ya!



















