Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Wilayah di Dunia yang Terbentuk Akibat Tumbukan Lempeng Tektonik

Ilustrasi penampakan wilayah di dunia (pexels.com/lil artsy)

Tumbukan lempeng tektonik adalah salah satu fenomena geologi paling dahsyat yang terjadi di muka Bumi. Proses ini menciptakan pegunungan megah, lembah yang dalam, hingga pulau-pulau eksotis. Tidak hanya menjadi saksi bisu sejarah planet kita, wilayah-wilayah yang terbentuk dari tumbukan ini juga menyimpan keindahan alam yang luar biasa dan menjadi pusat penelitian ilmiah.

Bumi terus bergerak dengan cara yang sering kali tak terlihat oleh mata telanjang, tetapi dampaknya sangat besar. Dari pegunungan Himalaya hingga Palung Mariana, setiap wilayah punya cerita geologi unik yang mencerminkan kekuatan alam yang tak terkendali. Yuk, kenali tujuh wilayah di dunia yang tercipta dari tumbukan lempeng tektonik dan keindahannya yang memukau!

1. Pegunungan Himalaya, Asia

Potret pegunungan Himalaya (pexels.com/Siddartha Sen)

Menurut para ahli, wilayah pegunungan ini terbentuk sekitar 40 hingga 50 juta tahun lalu. Pegunungan Himalaya terbentuk akibat tumbukan lempeng India dan Eurasia. Proses ini yang mengakibatkan pengangkatan gunung-gunung tinggi, dan berdiri kokoh Mount Everest mencapai 8.848 meter. Hingga saat ini Himalaya terus mengalami pengangkatan dan peningkatan ketinggian, yakni 1 cm per tahun.

Dilansir dari laman National Geographic, ketika lempeng Benua India menabrak lempeng Eurasia. Kedua daratan itu tebal dan mengapung, saat benua terkompresi dan India mulai mendorong di bawah Eurasia, bentang alamnya runtuh dan keraknya menebal, sehingga membentuk puncak lipatan pegunungan yang curam.

2. Pegunungan Andes, Amerika Selatan

Ilustrasi kenampakan pegunungan Andes (pexels.com/Luis Munos)

Andes adalah rangkaian pegunungan terpanjang di dunia, yang terbentuk akibat subduksi lempeng Pasifik di bawah lempeng Amerika Selatan. Proses ini menciptakan pegunungan tinggi, aktifnya gunung berapi, dan terdapat kekayaan mineral seperti tembaga. Dilansir dari laman Texas Geosciences, Pegunungan Andes terbentang sepanjang 8.000 kilometer dan melintasi berbagai negara tepi barat di Amerika Selatan.

Profesor Geosains dari Jackson School of Geosciences, Brian Horton melakukan penelitian sederhana terhadap Pegunungan Andes. Hasilnya menunjukkan bahwa beberapa penggerak tektonik tampak membentuk pegunungan seperti yang ada saat ini. Area subduksi lempengan datar dan subduksi punggungan diasosiasikan dengan pelebaran zona deformasi pegunungan. Fitur tektonik yang diwariskan dikaitkan dengan pelebaran dan penyempitan.

3. Pegunungan Alpen, Eropa

Ilustrasi kenampakan alam pegunungan Alpen Eropa (pexels.com/Francesco Ungaro)

Menurut para ahli, Pegunungan Alpen terbentuk sekitar 55 juta tahun yang lalu. Alpen merupakan hasil tumbukan antara lempeng Afrika dan Eurasia. Pegunungan ini mencakup beberapa puncak terkenal seperti Matterhorn. Proses tumbukan ini menciptakan lipatan batuan yang indah dan sebagai sumber penelitian geologi yang menarik.

Dilansir dari laman American Museum of Natural History, Pegunungan Alpen memiliki inti batuan yang di dalamnya merupakan sedimen dan magma (batuan cair) yang dipadatkan di kerak bumi yang dangkal. Saat pegunungan terbentuk, batuan ini terkubur dan dikristalisasi ulang oleh panas dan tekanan, dalam proses yang dikenal sebagai metamorfisme.

Kemudian ketika Pegunungan Alpen terangkat dan terkikis, sabuk-sabuk batuan yang bermetamorfosis di bawah suhu dan tekanan yang meningkat telah terekspos. Sabuk batuan inilah yang menjadi petunjuk penting dalam mempelajari sejarah pegunungan dan bagaimana asal muasal terbentuknya pegunungan. Wilayah ini terdapat struktur geologi yang kompleks, termasuk batuan metamorf yang terbentuk di bawah tekanan dan suhu tinggi.

4. Pegunungan Rocky, Amerika Utara

Ilustrasi potret pegunungan Rocky (pexels.com/Ichear Xue)

Pegunungan yang berada di Benua Amerika ini, terbentuk sekitar 80 juta tahun yang lalu. Wilayah ini terbentuk akibat subduksi lempeng Farallon di bawah lempeng Amerika Utara. Pegunungan Rocky terkenal karena pemandangannya yang indah dan formasi batuan kuno, terutama jika berada di taman nasional seperti Banff dan Jasper.

Dilansir dari laman USGS (United States Geological Survey), menyebutkan proses terbentuknya Pegunungan Rocky dimulai era Kenozoikum. Kemudian masa pembentukan pegunungan juga diikuti oleh hujan abu vulkanis dan semburan lumpur, dibuktikan dengan adanya sisa bebatuan beku di area Pegunungan Never Summer. 

Sebelum adanya Pegunungan Rocky yang sekarang, sekitar 285 juta tahun yang lalu, terdapat Pegunungan Rocky purba. Pegunungan purba jauh lebih kecil dibandingkan Pegunungan Rocky modern. Selama beberapa ratus juta tahun berikutnya, Pegunungan Rocky purba mulai terkikis, dan meninggalkan sedimen dan lanskap yang tidak terlalu terjal.

5. Palung Mariana, Samudra Pasifik

Ilustrasi kenampakan bawah laut palung Mariana (commons.wikimedia.org/1840489pavan nd)

Palung Mariana yang tepat berada di Samudra Pasifik merupakan palung terdalam di dunia. Wilayah ini terbentuk oleh subduksi lempeng Pasifik di bawah lempeng Filipina. Kedalamannya mencapai hampir 11.000 meter di bawah permukaan laut. Banyak dari para peneliti di seluruh dunia menjadikan palung ini sebagai objek penelitian geologi dan biologi yang intensif. 

Dilansir dari laman Ocean Explorer (NOAA), ada begitu banyak fitur geologi yang terdapat di Palung Mariana. Mariana seperti taman hiburan dan eksplorasi bagi para ahli geologi. Ada banyak hal ekstrem yang terjadi di wilayah ini. Terdapat aktivitas gempa bumi, gunung berapi, ventilasi hidrotermal, rembesan air dingin, dan gunung berapi lumpur terbesar di bumi. Gunung berapi lumpur ini juga menjadi pembatas alami antara dua lempeng tektonik yang telah bertabrakan selama lebih dari 50 juta tahun. 

 

6. Kepulauan Jepang

Potret kepulauan Jepang (commons,wikimedia.org/Reto Stockli)

Kepulauan Jepang merupakan salah satu wilayah di dunia yang terbentuk akibat dari tumbukan lempeng tektonik. Wilayah yang berada di tepi timur Samudra Pasifik tersebut terdapat beberapa batuan yang kemudian menjadi asal usul terbentuknya Kepulauan Jepang. Jepang terletak di pertemuan 3 lempeng tektonik, termasuk lempeng Pasifik, Filipina, dan Eurasia. Pertemuan 3 lempeng tektonik tersebut menyebabkan subduksi dan menghasilkan busur vulkanik, gempa bumi, dan aktivitas geologi yang dinamis.

Dilansir dari laman World Atlas, dari total luas wilayah Jepang, keempat pulau besar terbentuk jutaan tahun yang lalu sekitar zaman Pleistosen dan juga pada bagian tengah zaman Silurian. Beberapa pergerakan lempeng samudra dan lempeng yang masif menyebabkan terbentuknya pulau-pulau yang ada di wilayah Jepang. Karena berada di Cincin Api Pasifik atau Ring of Fire, tidak mengherankan jika kepulauan ini sering dilanda gempa bumi dan tsunami. Sebagai contoh, pada tahun 2011, negara ini dilanda gempa bumi dan tsunami yang berkekuatan 9.0 SR dan menewaskan sedikitnya 15.896 orang.

7. Pegunungan Ural, Rusia

Potret kenampakan pegunungan Ural Rusia (commons.wikimedia.org/ugraland)

Pegunungan kuno ini terbentuk lebih dari 250 juta tahun lalu akibat tumbukan lempeng Eropa dan Asia. Meskipun telah banyak mengalami proses erosi, Pegunungan yang berada di Rusia ini menjadi contoh penting sejarah geologi yang menandai batas antara Eropa dan Asia. Dilihat dari kenampakannya, Pegunungan Ural menjulang seperti tulang belakang yang panjang dan sempit. Pegunungan ini membentang sepanjang 2.500 kilometer, melewati tundra Artik di utara dan lanskap hutan dan semi gurun di selatan.

Dilansir dari laman Nasa Earth Observatory, tumbukan antara benua mengakibatkan munculnya Pegunungan Ural. Ketinggian tertinggi Pegunungan Ural pada bagian paling utara. Ekosistem dan lingkungan yang berada ketinggian di bawah 500 meter, salju dan es berganti dengan hutan hijau. Hutan menjadi lebih lebat ke arah selatan. Secara keseluruhan, Ural sangat kaya akan mineral. Lebih dari 1.000 jenis mineral dapat ditemukan di sini, dan banyak di antaranya yang berguna secara komersial.

Keberadaan wilayah-wilayah menakjubkan ini membuktikan betapa dahsyatnya kekuatan alam yang bekerja di bawah permukaan bumi. Proses tumbukan lempeng tektonik tidak hanya menciptakan lanskap megah yang memukau, tetapi juga menjadi pengingat tentang dinamika bumi yang terus bergerak. Dengan memahami fenomena ini, kita bisa lebih menghargai keindahan planet yang kita tinggali sekaligus meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana alam yang mungkin terjadi. Jadi, mana di antara tempat-tempat ini yang paling ingin kamu kunjungi?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rizki Ramdhan
EditorRizki Ramdhan
Follow Us