Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Fakta Unik Aktivitas Tektonik Bisa Menciptakan Emas, Kok Bisa?

ilustrasi aktivitas tektonik bisa menciptakan emas (pexels.com/Brent Keane)
ilustrasi aktivitas tektonik bisa menciptakan emas (pexels.com/Brent Keane)

Tahukah kamu bahwa aktivitas tektonik tidak hanya menyebabkan gempa dan gunung meletus, tetapi juga bisa menciptakan emas? Fenomena ini terjadi ketika lempeng bumi bergerak dan menciptakan celah yang memungkinkan air kaya mineral mengalir ke dalamnya. Seiring waktu, air tersebut mengendapkan emas dalam jumlah yang cukup besar, membentuk deposit yang kemudian bisa ditambang.

Menariknya, proses ini bisa berlangsung selama jutaan tahun dan terjadi di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia yang berada di zona Cincin Api Pasifik. Beberapa tambang emas terbesar di dunia, seperti di Papua, terbentuk akibat aktivitas geologi ini. Jadi, siapa sangka kalau pergerakan lempeng sering dianggap bencana justru bisa membawa berkah dalam bentuk logam mulia.

1. Apa itu aktivitas tektonik?

ilustrasi lempeng tektonik (commons.wikimedia.org/Micheletb)
ilustrasi lempeng tektonik (commons.wikimedia.org/Micheletb)

Aktivitas tektonik merupakan suatu pergerakan dan interaksi lempeng tektonik yang menyebabkan berbagai fenomena geologi, seperti pembentukan gunung, gempa bumi, dan letusan gunung berapi. Pergerakan ini terjadi akibat konveksi di dalam mantel bumi, yang menggerakkan litosfer atau lapisan batuan di atas astenosfer. Aktivitas ini juga berperan penting dalam membentuk struktur permukaan bumi dan berlangsung terus menerus selama jutaan tahun. Dilansir laman National Geographic Society, interaksi antar lempeng tektonik ini bertanggung jawab atas berbagai pembentukan geologi di dunia, seperti Pegunungan Himalaya di Asia, Rift Afrika Timur, dan Sesar San Andreas di California, Amerika Serikat. 

2. Bagaimana aktivitas tektonik membantu pembentukan emas?

ilustrasi emas (pexels.com/Pixabay)
ilustrasi emas (pexels.com/Pixabay)

Emas merupakan salah satu logam mulia yang proses pembentukannya tidak sederhana. Benda ini jauh tersimpan di dalam bumi selama berabad-abad. Dilansir laman American Mining Rights Association, pembentukan emas terbagi dalam beberapa endapan yaitu serpihan, bongkahan, bijih, dan urat emas.

Contohnya endapan emas lode terbentuk akibat tabrakan lempeng tektonik bumi. Ketika lempeng tektonik bertabrakan, magma terdorong ke atas dan mendingin, hingga membentuk batuan metamorf. Hal ini membuktikan bahwa aktivitas tektonik, erosi, serta pelapukan batuan memainkan peran penting dalam pembentukan endapan emas, baik dalam bentuk emas lode, intrusif, plaser, maupun laterit. Dalam menemukan emas bukan hanya soal menggali, tetapi juga turut memahami proses geologis dan legalitas klaim terhadap endapan yang ditemukan. 

3. Contoh daerah di dunia dengan cadangan emas akibat aktivitas tektonik

ilustrasi tambang emas Grasberg, Papua (commons.wikimedia.org/Richarderari)
ilustrasi tambang emas Grasberg, Papua (commons.wikimedia.org/Richarderari)

Tambang Grasberg merupakan salah satu tambang emas dan tembaga terbesar di dunia yang terbentuk akibat aktivitas tektonik di zona pertemuan lempeng Indo-Australia dan Pasifik. Proses geologi yang kompleks, termasuk intrusi magma dan mineralisasi yang terjadi dalam beberapa tahap, menyebabkan terbentuknya deposit emas dan tembaga berkadar tinggi di daerah ini. 

Dilansir laman Mining Technology, tambang Grasberg memiliki cadangan emas tunggal yang diketahui di dunia dan cadangan tembaga terbesar kedua di dunia. Lokasi tambang berada tepat sebelah utara Timika, Tembagapura, Irian Jaya atau provinsi paling timur di Indonesia. Distrik mineral Grasberg mencakup tambang terbuka dan bawah tanah. Sejak tahun 1990–2019, tambang ini telah menghasilkan 528 miliar ons tembaga dan 53 juta ons (Moz) emas, termasuk 432 miliar ons tembaga dan 46 Moz emas dari tambang terbuka Grasberg.

Jadi, siapa sangka kalau aktivitas tektonik yang sering dikaitkan dengan gempa dan gunung meletus justru berperan dalam menciptakan emas. Lewat proses geologi yang panjang dan berlangsung selama jutaan tahun. Hal ini juga menjelaskan kenapa banyak tambang emas besar, seperti Grasberg di Papua, berada di zona tektonik aktif. Setiap kali melihat perhiasan emas, ingatlah bahwa logam mulia ini punya perjalanan panjang dari perut bumi sebelum akhirnya sampai di tangan kita.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hella Pristiwa
EditorHella Pristiwa
Follow Us