Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Alasan Mengapa Bau Hujan Menenangkan, Kamu Harus Tahu!

Tetesan hujan diantara dedaunan (pexels.com/Sitthan Kutty)
Tetesan hujan diantara dedaunan (pexels.com/Sitthan Kutty)

Hujan berlangsung tidak hanya membawa kenangan dan tapi juga bau maupun aroma yang setelahnya membuat kita tenang. Aroma tanah yang basah dan udara yang bersih membuatnya terasa segar kembali. Kondisi ini juga disebut sebagai petrichor, bau menyenangkan yang hadir ketika tetes hujan pertama hadir setelah periode waktu dari cuaca yang kering. 

Ternyata bakteri, tumbuhan dan bahkan petir yang terjadi ikut berkontribusi dalam menghadirkan bau menenangkan tersebut. Berikut adalah penjelasannya, baca dengan perlahan!

1. Sekresi kimia pada tumbuhan

Tetesan hujan di atas daun (pexels.com/Pixabay)
Tetesan hujan di atas daun (pexels.com/Pixabay)

Selama periode kering yang relatif panjang, membuat proses metabolisme pada tumbuhan menjadi lambat. Beberapa jenis tumbuhan mengeluarkan minyak yang kaya seperti asam lemak (fatty acids), palmitat (palmitic) atau asam stearat (stearic acid).

Ketika angin kencang terjadi, bahan kimia yang disekresi dari tumbuhan kemudian ditiup ke celah-celah bebatuan dan pasir yang kemudian bercampur dengan mineral bebatuan. Percampuran molekul ini menciptakan bau basah dan segar yang khas saat hujan pertama terjadi. Aroma musky yang kita hirup disebabkan oleh sekresi kimia oleh tumbuhan. 

2. Geosmin dari bakteri

Tetesan hujan di atas tanah (pexels.com/Pixabay)
Tetesan hujan di atas tanah (pexels.com/Pixabay)

Bau tanah yang lembap disebabkan oleh bakteri khusus yang mengeluarkan molekul bernama geosmin. Bakteri ialah mikroorganisme yang menyukai kondisi basah, selama musim kering bakteri tidak aktif dan menghasilkan spora yang mengandung geosmin. Tetasan hujan yang terjadi membuat bau geosmin menjadi lebih kuat. 

3. Reaksi kimia saat terjadi petir

Petir sebelum hujan (pexels.com/Johannes Plenio)
Petir sebelum hujan (pexels.com/Johannes Plenio)

Tidak hanya tumbuhan dan bakteri, ternyata petir juga memiliki peran dalam menghadirkan petrichor yang kita hirup saat hujan pertama terjadi. Petir yang terjadi akan membelah molekul oksigen dan nitrogen sehingga dihasilkan ozone. Perpecahan molekul ini biasa bergabung kembali menjadi nitric oxide yang kemudian berinteraksi dengan gas-gas lainnya di atmosfer untuk membentuk ozone. Aroma tajam yang khas dari petrichor berasal dari ozone.

4. Kepekaan hidung terhadap bau

Seorang perempuan yang berdiri di bawah hujan (pexels.com/Pixabay)
Seorang perempuan yang berdiri di bawah hujan (pexels.com/Pixabay)

Selain dari tiga alasan sebelumnya, hidung kita juga berperan penting dalam hal ini. Hidung kita bisa membedakan jutaan aroma yang berbeda. Banyak aroma yang secara sadar maupun tidak sadar tertanam begitu dalam di memori kita, atau bahkan berkaitan langsung secara emosional.

Studi yang dilakukan oleh E.H Polak dan J. Provasi dengan judul Odor Sensitivity to Geosmin Enantiomers di tahun 1992 menunjukkan bahwa hidung manusia secara khusus sangat peka terhadap bau geosmin.

Itu adalah empat alasan mengapa aroma hujan begitu menenangkan. Petrichor saat hujan pertama membawa kita bernostalgia, membawa kita mengarungi banyak kenangan kembali. Petrichor dan rintik hujan ditemani segelas minuman hangat adalah perpaduan yang menenangkan dan menyenangkan. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us