Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Alasan Tidak Boleh Melakukan Kontak Mata dengan Anjing Liar

ilustrasi anjing liar (pexels.com/Lucas Pezeta)
ilustrasi anjing liar (pexels.com/Lucas Pezeta)
Intinya sih...
  • Kontak mata dianggap sebagai tanda ancaman, terutama bagi anjing liar yang hidup di alam liar atau jalanan.
  • Menatap langsung ke mata anjing liar bisa memicu respons agresif atau serangan karena membuat mereka merasa terpojok atau diserang.
  • Kontak mata dalam jarak dekat mengganggu zona nyaman dan ruang pribadi anjing, rentan memicu respon negatif dan menyulitkan penanganan.

Anjing dikenal sebagai hewan cerdas dan memiliki naluri alami untuk mendeteksi adanya niat baik atau buruk dari manusia. Namun, hal ini sebetulnya tidak berlaku secara mutlak, terutama pada saat berhadapan dengan anjing liar yang sudah terbiasa hidup tanpa adanya interaksi rutin dengan manusia dan juga cenderung mengandalkan insting bertahan hidupnya.

Salah satu hal yang tampak sepele tapi sebetulnya berbahaya adalah dengan menatap langsung ke mata anjing liar, sebab tindakan ini dapat memicu berbagai respon tidak terduga atau bahkan memicu risiko tinggi. Oleh sebab itu, pahamilah beberapa alasan berikut ini untuk tidak boleh berkontak mata secara langsung dengan anjing liar, apalagi jika dilakukan dalam jarak dekat.

1. Dipersepsikan sebagai tanda ancaman

ilustrasi anjing liar (pexels.com/Михаил Крамор)
ilustrasi anjing liar (pexels.com/Михаил Крамор)

Bagi anjing terutama yang hidup di alam liar atau jalanan, ternyata kontak mata yang intens bisa dianggap sebagai provokasi atau tantangan. Pandangan tajam dan langsung ke mata mereka bisa memicu adanya respons agresif karena mereka akan rentan menganggapnya sebagai ancaman terhadap dominasi atau wilayahnya.

Berbeda halnya dengan manusia yang mungkin menganggap bahwa kontak mata sebagai bagian dari perhatian, namun anjing justru bisa merasa terpojok apabila tidak mengenali niat yang kamu miliki. Hal ini akan membuat anjing lebih siap untuk menyerang sebagai bentuk dari pertahanan diri, apalagi jika mereka merasa tidak bisa melarikan diri lagi.

2. Dapat menyebabkan respons agresif atau serangan

ilustrasi anjing labrador (unsplash.com/Mitchell Orr)
ilustrasi anjing labrador (unsplash.com/Mitchell Orr)

Anjing liar hidup dalam kondisi yang tidak stabil dan sering kali harus bertarung untuk bisa bertahan hidup dengan baik, sehingga inilah yang membuat mereka cenderung memiliki naluri untuk melindungi dirinya. Menatap langsung ke mata mereka justru akan memicu adanya berbagai reaksi spontan berupa erangan, gonggongan keras, atau bahkan gigitan yang berbahaya.

Perilaku ini sebetulnya dapat muncul karena anjing merasa disudutkan atau diserang, meski mungkin secara fisik kamu tidak melakukan kontak secara langsung. Oleh sebab itu, hindarilah bertatapan mata sebagai bentuk komunikasi yang lebih aman atau untuk menunjukkan bahwa kamu sebetulnya bukanlah ancaman untuk anjing tersebut.

3. Mengganggu zona nyaman atau ruang pribadi anjing

ilustrasi anjing chihuahua (pexels.com/RDNE Stock project)
ilustrasi anjing chihuahua (pexels.com/RDNE Stock project)

Setiap makhluk hidup termasuk anjing memiliki batas ruang pribadi yang apabila dilanggar akan rentan memicu respon negatif. Kontak mata dalam jarak dekat dapat dianggap sebagai pelanggaran terhadap batas tersebut, terutama untuk anjing yang memang tidak terbiasa berinteraksi dengan manusia.

Jika mereka merasa tidak nyaman atau tidak memiliki tempat untuk mundur, maka satu-satunya cara yang akan mereka lakukan adalah dengan menyerang secara langsung. Memahami bahasa tubuh anjing dan memberikan jarak yang aman tentu lebih efektif agar bisa menciptakan interaksi yang tidak sampai memicu adanya stres bagi anjing.

4. Menyelipkan upaya penanganan atau pertolongan

ilustrasi anjing pelacak (unsplash.com/gary smith)
ilustrasi anjing pelacak (unsplash.com/gary smith)

Pada situasi ketika anjing liar perlu ditangani diselamatkan atau dijinakkan, maka kontak mata langsung hanya akan menyulitkan proses pendekatan. Alih-alih membuat mereka merasa tenang, namun tatapan mata justru akan semakin meningkatkan potensi kecemasan dan membuat mereka rentan lari atau bahkan menyerang tanpa kendali.

Tim penyelamat atau dokter hewan sebetulnya biasanya akan menghindari tatapan langsung dan lebih fokus untuk pendekatan secara perlahan, serta menggunakan bahasa tubuh yang menenangkan. Ini membuktikan bahwa memahami perilaku dasar anjing sebetulnya jauh lebih efektif daripada mengandalkan naluri manusia.

Menatap mata anjing liar bukan hanya tindakan yang berbahaya, namun juga bisa memicu berbagai reaksi yang tidak terduga. Alih-alih menunjukkan rasa ingin tahu dan empati, namun kontak mata justru dianggap sebagai agresi oleh anjing. Hormati ruang dan naluri alami hewan agar nantinya tidak sampai saling membahayakan!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Achmad Fatkhur Rozi
EditorAchmad Fatkhur Rozi
Follow Us