Referensi
"What Would Happen If There Were No Elephants?". The Journal of African Elephants. Diakses November 2025.
"Dunia Hewan: Jika Gajah Punah, Tingkat Karbon di Atmosfer Akan Tinggi". National Geographic Indonesia. Diakses November 2025.
Berzaghi, Fabio, François Bretagnolle, Clémentine Durand-Bessart, and Stephen Blake. “Megaherbivores Modify Forest Structure and Increase Carbon Stocks Through Multiple Pathways.” Proceedings of the National Academy of Sciences 120, no. 5 (January 23, 2023): e2201832120.
Apa yang Terjadi Jika Gajah Punah? Berikut Dampaknya

- Apa yang terjadi jika gajah punah jelas jadi topik yang perlu dipahami karena sangat berdampak pada eksosistem.
- Penurunan kemampuan hutan menyerap karbon dapat terjadi akibat kepunahan gajah.
- Hilangnya benih pohon besar karena tidak lagi tersebar juga jadi salah satu dampaknya.
Pemberitaan mengenai kondisi Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) yang belakangan mencuat membuat banyak orang makin khawatir. Kawasan yang dulu menjadi jantung habitat gajah dan harimau Sumatra itu kini tergerus parah akibat perambahan dan alih fungsi lahan. Mirisnya lagi, area yang hilang sebagian besar berubah menjadi perkebunan sawit ilegal. Kondisi tersebut membuat ruang hidup satwa makin sempit dan populasi gajah kian terdesak.
Melihat kondisi ini, wajar kalau muncul pertanyaan, apa yang terjadi jika gajah punah? Hilangnya habitat seperti di TNTN membuat gajah berada pada ambang risiko kepunahan. Dampaknya tak hanya dirasakan oleh satwa itu sendiri, tapi juga keseimbangan ekosistem yang bergantung pada keberadaannya. Untuk memahami seberapa besar konsekuensinya, simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
Apa yang terjadi jika gajah punah?
Jika gajah benar-benar punah dari alam liar, dampaknya tidak hanya dirasakan oleh satwa, tetapi juga oleh hutan, iklim global, dan manusia. Gajah bukan sekadar hewan besar, mereka adalah pengatur ekosistem yang menggerakkan banyak proses penting di alam. Berikut beberapa konsekuensi besar yang terjadi jika gajah musnah dari Bumi.
1. Penurunan kemampuan hutan menyerap karbon
Jika gajah punah, hutan hujan Afrika akan kehilangan 6—9% kapasitasnya menyerap karbon. Angka ini sangat besar mengingat wilayah tersebut merupakan hutan hujan terbesar kedua di dunia. Hilangnya peran gajah sebagai pengatur struktur hutan berarti membuat pohon-pohon berkarbon rendah akan tumbuh lebih dominan dan menyimpan lebih sedikit karbon di atmosfer. Akibatnya, kemampuan hutan menahan pemanasan global melemah.
Tanpa gajah yang menipiskan pohon berkepadatan karbon rendah, hutan menjadi padat oleh spesies yang tumbuh cepat, tapi kualitas penyerapan karbonnya rendah. Sementara itu, pohon berkepadatan tinggi yang penting bagi iklim justru kesulitan tumbuh karena kalah bersaing dalam mendapatkan ruang, cahaya, dan nutrisi. Dalam jangka panjang, hutan menjadi kurang efektif sebagai menyerap karbon sehingga mempercepat laju pemanasan planet.
2. Hilangnya benih pohon besar karena tidak lagi tersebar

Gajah dikenal sebagai penyebar benih terbaik untuk banyak spesies pohon besar di Afrika. Buah-buahan berukuran besar dimakan mengandung biji-biji yang hanya bisa menyebar melalui saluran pencernaan gajah. Ketika gajah punah, pohon-pohon ini kehilangan satu-satunya agen penyebaran alaminya. Tanpa perpindahan benih itu, populasi pohon-pohon besar tersebut akan menurun drastis.
Dalam jangka waktu tertentu, spesies pohon yang bergantung pada gajah bisa mengalami kepunahan lokal. Hutan pun kehilangan kehadiran pohon besar berkepadatan karbon tinggi yang merupakan penyimpan paling efisien. Tidak hanya itu, hilangnya spesies pohon besar akan mengubah komposisi hutan secara keseluruhan dan mengganggu ribuan organisme lain yang bergantung pada pohon-pohon itu sebagai tempat berteduh, berkembang biak, dan mencari makan.
3. Runtuhnya struktur ekosistem dan keanekaragaman hayati
Gajah disebut sebagai “engineer ekosistem” karenamembentuk, membangun, dan memperbarui lanskap. Saat mematahkan cabang, menumbangkan pohon, membuat jalur di hutan, atau meninggalkan kotoran, gajah menciptakan kondisi yang memungkinkan banyak jenis hewan kecil, burung, serangga, dan tumbuhan untuk hidup. Jika gajah punah, seluruh jaringan kehidupan yang bergantung pada aktivitasnya akan terganggu.
Tanpa gajah yang menjaga keseimbangan vegetasi, padang savana dan hutan akan kehilangan heterogenitas alaminya. Ruang terbuka untuk hewan kecil hilang, sumber makanan untuk herbivora kecil berkurang, dan habitat bagi serangga penting seperti kupu-kupu atau kumbang kotoran ikut runtuh.
Apa yang terjadi jika gajah punah menegaskan bahwa ketidakhadiran hewan besar ini jelas mengganggu keseimbangan alam dan mengancam kehidupan banyak spesies, termasuk manusia. Melihat dari dampaknya, tak ada salahnya ikut menyebarkan kesadaran dan mendukung pelestarian gajah maupun hutan habitatnya.
FAQ seputar apa yang terjadi jika gajah punah
Mengapa gajah penting untuk hutan? | Gajah membantu menebar biji, menipiskan pohon kecil, dan menjaga keseimbangan ekosistem. |
Apa dampak kepunahan gajah terhadap karbon di hutan? | Tanpa gajah, pohon berkarbon tinggi tumbuh lebih sedikit, mengurangi kemampuan hutan menyerap karbon. |
Bagaimana hilangnya gajah mempengaruhi satwa lain? | Banyak spesies kehilangan habitat, makanan, dan tempat berkembang biak karena gajah memelihara ekosistem. |
Apakah manusia juga terdampak jika gajah punah? | Ya, perubahan ekosistem dan hilangnya hutan memengaruhi udara bersih, iklim, dan sumber daya alam. |


















