3 Fakta Arctic Woolly Bear Caterpillar, Bisa Hidup dalam Kondisi Beku!

- Arctic woolly bear caterpillar mampu bertahan hidup dalam kondisi beku ekstrem, bahkan di suhu di bawah −70 derajat Celsius.
- Sebagian besar siklus hidupnya dihabiskan dalam keadaan membeku dan dormansi, dengan hanya sekitar 5% waktu untuk makan di tundra pada bulan Juni.
- Arctic woolly bear caterpillar merupakan salah satu spesies ulat dengan masa hidup terpanjang, dapat hidup hingga sekitar 13 tahun dalam fase larva sebelum bermetamorfosis menjadi ngengat dewasa.
Wilayah Arktik dikenal sebagai salah satu wilayah paling ekstrem di Bumi. Suhu udara yang bisa turun jauh di bawah nol derajat, musim panas yang sangat singkat, serta minimnya sumber makanan membuat hanya sedikit makhluk hidup yang mampu bertahan di tempat ini. Namun, di tengah kerasnya kondisi tersebut, ada satu ulat kecil yang justru menjadikannya rumah, yaitu Arctic woolly bear caterpillar (Gynaephora groenlandica).
Ulat berbulu ini bukan hanya menarik dari segi penampilan, tetapi juga dari cara bertahan hidupnya yang nyaris mustahil. Hewan ini mampu membeku berkali-kali, hidup sangat lama dalam fase larva, dan tetap melanjutkan siklus hidupnya seolah tanpa hambatan. Berikut sejumlah fakta unik yang membuat Arctic woolly bear caterpillar dijuluki sebagai salah satu hewan paling tangguh di planet ini!
1. Mampu bertahan hidup dalam kondisi beku ekstrem

Saat mendengar tentang hewan beku dan tetap hidup mungkin terdengar seperti fiksi ilmiah, tapi itulah kenyataan dari spesies G. groenlandica. Dilansir dari Earth Archives, spesies ulat ini menghabiskan lebih banyak hidupnya dalam keadaan membeku. Mereka dapat bertahan hidup di suhu yang jauh di bawah titik beku hingga di bawah −70 derajat Celsius, tanpa mengalami kerusakan jaringan.
Kemampuan luar biasa ini didukung oleh mekanisme biologis yang unik. Ulat ini menghasilkan zat krioprotektan, semacam “anti-freeze” alami, yang melindungi sel-sel tubuhnya dari kerusakan akibat pembekuan. Selain itu, mereka juga membangun struktur pelindung khusus yang disebut hibernacula, yakni semacam kepompong dari sutera yang berfungsi melindungi tubuhnya dari cuaca ekstrem dan serangan parasit selama masa dormansi panjang.
2. Sebagian besar siklus hidupnya dalam keadaaan beku
Salah satu hal paling mengejutkan dari Arctic woolly bear caterpillar adalah proporsi hidupnya yang dihabiskan dalam keadaan membeku dan dormansi. Dilansir dari Arctic Wild, ulat ini menghabiskan hampir 90 % hidupnya dalam kondisi beku, dan hanya sekitar 5 % waktu hidupnya dihabiskan untuk makan di tundra pada bulan Juni ketika kondisi musim panas. Sisa waktu selain periode makan singkat itu dihabiskan dalam keadaan “hibernasi” di dalam struktur pelindungnya.
Hal ini menjadikan mereka salah satu ulat dengan siklus hidup paling ekstrem di dunia, karena mereka hidup dalam kondisi beku dan tidak aktif selama sebagian besar hidupnya. Ulat ini hanya memanfaatkan beberapa minggu singkat ketika suhu sedikit lebih hangat untuk makan dan tumbuh, lalu kembali ke keadaan beku sampai musim panas berikutnya tiba.
3. Ulat dengan masa hidup terpanjang

Selain menghadapi kondisi ekstrem, Arctic woolly bear caterpillar juga dicatat sebagai salah satu spesies ulat dengan masa hidup terpanjang di dunia. Dilansir dari Arctic Wild, tercatat beberapa individu di wilayah Arktik Kanada tercatat dapat hidup hingga sekitar 13 tahun dalam fase larva sebelum akhirnya bermetamorfosis menjadi ngengat dewasa. Artinya, ulat ini mampu melewati siklus beku dan mencair secara berulang selama lebih dari satu dekade sebelum mencapai fase dewasa.
Fakta ini membuatnya berbeda dari kebanyakan ulat lain yang biasanya hanya hidup beberapa minggu atau bulan sebelum mencapai tahap dewasa. Di tengah lingkungan Arktik yang keras dan serba terbatas, memperpanjang masa larva menjadi strategi penting untuk bertahan hidup. Dengan cara ini, ulat dapat mengumpulkan cukup energi dan biomassa selama musim panas yang sangat singkat hingga akhirnya siap menjalani pupasi dan bereproduksi.
Keunikan Arctic woolly bear caterpillar membuktikan betapa luar biasanya kemampuan adaptasi makhluk hidup di lingkungan Arktik yang ekstrem. Dari siklus hidup panjang hingga kemampuan bertahan dalam kondisi beku, ulat ini menjadi simbol ketangguhan kehidupan yang keras di Bumi.


















