5 Fakta Menarik Mdina, Kota Sunyi Berusia Ribuan Tahun di Malta

- Kota kuno dengan sejarah ribuan tahun
- Disebut the silent city karena suasananya yang hening
- Arsitektur mediterania dari berbagai era
Mdina adalah sebuah kota bersejarah di Malta yang terletak di bagian tengah pulau dan dikenal sebagai salah satu peninggalan kuno paling terawat di Mediterania. Kota ini sering disebut "The Silent City" karena suasana tenang dan jumlah penduduknya yang sangat sedikit di dalam tembok kota, membuat langkah kaki dan bisikan pun terdengar jelas.
Berbeda dengan kota modern di sekitarnya, Mdina mempertahankan struktur abad pertengahan dengan jalan sempit, bangunan batu kapur warna keemasan, dan pemandangan luar biasa ke seluruh pulau. Yuk, kita telusuri 5 fakta yang membuat kota Mdina ini begitu menarik!
1. Kota kuno dengan sejarah ribuan tahun

Mdina memiliki sejarah panjang yang dimulai sejak lebih dari 2.700 tahun yang lalu, dengan jejak pertama pemukiman di daerah ini oleh bangsa Phoenicia. Dilansir malta.com, kota ini menjadi pusat penting pada masa Romawi, bahkan dikatakan sebagai lokasi dimana St. Paul bertemu Roman governor Publius setelah kapal yang ditumpanginya karam di Malta.
Keberadaan bangunan, reruntuhan, dan artefak yang tersebar menunjukkan bagaimana Mdina berkembang di bawah banyak pengaruh budaya—mulai dari Arab hingga Norman, sepanjang sejarahnya yang panjang. Struktur pertahanan awal dan tata kota medivalnya hingga kini menjadi saksi bisu dari masa-masa tersebut.
2. Disebut the silent city karena suasananya yang hening

Mdina paling terkenal dengan julukan "The Silent City", julukan yang muncul karena jumlah penduduknya yang sangat kecil dan larangan mobilisasi kendaraan umum di dalam tembok kota. Civitatis Malta menyebutkan bahwa hanya beberapa kendaraan warga, darurat, dan kendaraan pernikahan yang diperbolehkan masuk, sehingga suasana kota tetap tenang dan damai.
Suasana hening ini membuat pengalaman berjalan di jalanan sempitnya terasa seperti melintasi waktu, jauh dari hiruk pikuk kehidupan modern. Wisatawan sering memuji pengalaman ini sebagai momen damai yang kontras dengan kota-kota lain yang ramai di seluruh Malta.
3. Arsitektur mediterania dari berbagai era

Mdina dipenuhi kombinasi arsitektur medieval dan Baroque yang mencerminkan perjalanan sejarahnya. Salah satu contoh paling ikonik adalah gerbang utama benteng Mdina Gate yang dibangun dengan Baroque pada abad ke-18, menandai pintu masuk ke kota megah ini.
Dilansir Malta Stories, di dalam kota, pengunjung akan menemukan banyak istana berornamen, kapel, serta bangunan bersejarah seperti St. Paul's Cathedral dan Palazzo Vilhena yang kini menjadi rumah bagi National Museum of Natural History. Semua ini menunjukkan pengaruh gaya arsitektur yang berkembang seiring waktu.
4. Pusat budaya, museum, dan warisan seni
Mdina bukan hanya sekadar kota tua, ia juga menyimpan koleksi budaya dan sejarah yang berharga. Malta Culture menginformasikan bahwa St. Paul's Cathedral berdiri di pusat kota sebagai contoh penting seni Baroque Malta, dengan interior yang dipenuhi fresco dan lantai batu marmer yang indah.
Di Palazzo Vilhena, bangunan Baroque besar abad ke-18 yang kini menjadi National Museum of Natural History, pengunjung dapat melihat koleksi geologi dan paleontologi yang penting. Ini menambah dimensi pendidikan dan budaya untuk pengalaman pengunjung di Mdina.
5. Lokasi favorit untuk syuting film dan serial

Mdina sering dipilih sebagai lokasi syuting film, serial TV, dan bahkan video musik, karena lanskapnya yang autentik dan tak banyak berubah sejak abad pertengahan. Dilansir malta.com, jalanan sempit, bangunan batu kuno, dan suasana sunyi menciptakan latar yang sempurna untuk adegan yang membutuhkan nuansa historis tanpa banyak set buatan. Banyak sutradara internasional menganggap Mdina sebagai backdrop alami yang sulit ditiru di studio modern.
Selain itu, Mdina juga menjadi tempat syuting untuk produksi lokal Malta yang ingin mengambil keuntungan dari estetika Eropa klasik yang terjaga. Tidak sedikit wisatawan yang mengenali kota ini setelah melihatnya di layar kaca, dan kemudian mengunjunginya karena penasaran. Fenomena ini membantu meningkatkan pariwisata dan mempertahankan daya tarik Mdina di era modern.
Mdina membuktikan bahwa sebuah kota kecil dapat menyimpan warisan sejarah yang sangat besar dan berpengaruh. Dari julukannya sebagai The Silent City hingga perannya sebagai latar film dan serial, kota ini menawarkan pengalaman unik yang sulit ditemukan di tempat lain. Menjelajahi Mdina serasa berjalan di antara halaman hidup sejarah Mediterania yang masih terjaga hingga kini.


















