6 Hal yang Menjadi Pemicu Utama Meletusnya Perang Dunia II, Apa Saja?
history.com
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Perang Dunia II atau PD II (1939—1945) adalah pertempuran antara Blok Sentral yang terdiri dari Jerman, Italia, dan Jepang melawan Blok Sekutu yang terdiri dari Inggris, Amerika Serikat, Uni Soviet dan Prancis.
Banyak negara lain juga sebenarnya terlibat dengan beragam peran lain. Perang Dunia II adalah perang paling mematikan dalam sejarah dengan lebih dari 50 juta orang tewas
Ada banyak peristiwa yang jadi pemicu Perang Dunia II. Namun, banyak sejarawan percaya bahwa PD II sebenarnya adalah sisa kekecewaan dari PD I. Berikut adalah beberapa pemicu utama pecahnya Perang Dunia II. Apa saja?
1. Perjanjian Versailles
bbc.comPerjanjian Versailles menandai akhir Perang Dunia I (PD I) antara Jerman dengan Blok Sekutu. Sebagai pihak yang kalah perang, perjanjian tersebut sangat merugikan Jerman.
Mereka dipaksa bertanggungjawab atas kerugian perang oleh Sekutu. Jerman harus membayar ganti rugi dalam jumlah besar untuk pemulihan.
Disepakatinya perjanjian tersebut sangat mengganggu ekonomi Jerman. Banyak orang-orang Jerman kelaparan dan pemerintahannya kacau balau.
2. Ekspansi Jepang
asiatimes.comPada masa sebelum PD II, Jepang tumbuh sangat cepat. Namun, sebagai sebuah negara kepulauan mereka tidak mempunyai cukup lahan dan sumberdaya alam untuk melanjutkan pertumbuhan positif mereka.
Sehingga, Jepang mulai mencari solusi untuk keberlanjutan negaranya dengan mencari sumberdaya alam negara lain. Mereka mulai menginvasi Manchuria pada 1931 dan Tiongkok pada 1937.
3. Fasisme
telegraph.co.ukDengan kondisi ekonomi amburadul setelah PD I, banyak negara yang diambil alih oleh diktator dengan membentuk pemerintahan fasis. Para diktator ini ingin memperluas pengaruhnya dengan mencari tanah baru untuk dikuasai.
Pemerintah fasis yang pertama adalah Italia yang dipimpin oleh diktator Benito Mussolini. Italia menginvasi Ethiopia pada 1935. Adolf Hitler mengikuti jejak Mussolini dengan mengambil alih Jerman. Pemerintah fasis lainnya adalah di Spanyol yang dipimpin oleh diktator Franco.
Editor’s picks
Baca Juga: 5 Fakta Pembunuhan Franz Ferdinand, Pemicu Utama Perang Dunia I
4. Hitler dan Partai Nazi
dw.comDi Jerman, Adolf Hitler dan Partai Nazi melambung popularitasnya. Rakyat Jerman sedang putus asa dan berharap seseorang bisa membangkitkan ekonomi dan kebanggaan negara mereka. Hitler menawari mereka harapan.
Pada 1934, Hitler menyatakan diri sebagai Fuhrer (pemimpin) dan menjadi diktator Jerman. Hitler menolak melaksanakan Perjanjian Versailles.
Ia coba mengembalikan kekuatan Jerman dengan menginvasi negara lain. Pertama mereka menginvasi Austria pada 1938, lalu dilanjutkan menginvasi Polandia pada 1939.
5. Kebijakan Masa Tenang
nytimes.comSetelah PD I, negara-negara Eropa takut dan tidak mau ada perang lagi. Selagi negara-negara seperti Italia dan Jerman menjadi agresif mencaplok negara lain dan membangun militer, negara-negara seperti Inggris dan Prancis berharap kedamaian melalui kebijakan 'masa tenang'.
Hal tersebut berarti Inggris dan Prancis mencoba untuk tidak mencari masalah dengan Italia dan Jerman, atau tidak mencoba menghentikan mereka. Dengan begitu, diharapkan tidak ada lagi perang.
Sayangnya, kebijakan masa tenang justru menjadi buruk. Hal tersebut membuat Jerman dan Italia semakin beringas dan banyak negara-negara kecil jatuh dalam penjajahan.
6. Depresi Besar
insider.comMasa sebelum PD II ditandai dengan krisis ekonomi dunia yang disebut sebagai Depresi Besar (Great Depression). Banyak orang kehilangan pekerjaan dan berjuang bertahan hidup. Hal tersebut membuat pemerintahan di seluruh dunia tidak stabil yang justru memicu PD II.
Nah, itulah enam pemicu utama meletusnya Perang Dunia II. Beragam kondisi mulai dari sosial, budaya, dan ekonomi yang kacau membuat negara-negara berperang.
Baca Juga: Jarang Diketahui, Ini 7 Misi Paling Unik dalam Perang Dunia II
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Berita Terkini Lainnya
