Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Belum Aman, 8 Fakta Rompi Anti Peluru Jarang Diketahui

ilustrasi rompi anti peluru (magenamusa.org)
ilustrasi rompi anti peluru (magenamusa.org)

Kamu pasti tahu ketika ada situasi baku tembak, entah itu dari kepolisian ataupun orang lain, pasti di salah satu pihak akan menggunakan alat bernama rompi anti peluru. Seperti aksesori pakaian, rompi ini dirancang khusus agar mereka yang tertembak tidak langsung begitu saja terluka.

Kehebatan kemampuannya ini terkadang membuat orang berpikiran rompi anti peluru merupakan barang hebat yang bisa menyelamatkan penggunanya dari situasi apa pun. Nyatanya tidak seperti itu.

Kamu pun bisa tetap tewas terkena tembakan walau sudah menggunakan rompi anti peluru tersebut. Berikut ini fakta-fakta unik terkait aksesori penyelamat yang menyelamatkan banyak tokoh kesayangan kita di film laga.

1. Awalnya terbuat dari poly-paraphenylene terephthalamide

ilustrasi rompi anti peluru (chicagotribune.com)
ilustrasi rompi anti peluru (chicagotribune.com)

Rompi anti peluru pertama kali diciptakan oleh Stephanie Kwolek pada 1960 saat masih bekerja di pabrik produsen serat. Kala itu bahan rompi ini masih poly-paraphenylene terephthalamide, serat yang biasa digunakan untuk antioksidan serta pewarna.

Namun seiring berkembangnya zaman, material dasar itu diubah menjadi serat polyethylene yang biasa digunakan untuk kantong belanja, mainan, tempat sampah, dan lainnya. Ini menyebabkan rompi anti peluru zaman sekarang lebih ringan, tetapi juga lebih kuat ketimbang yang dulu.

2. Rompi anti peluru tidak sepenuhnya anti peluru

ilustrasi tes rompi anti peluru zaman dulu (lkinggamer.com)
ilustrasi tes rompi anti peluru zaman dulu (lkinggamer.com)

Walaupun rompi anti peluru dirancang khusus untuk menghentikan lajur peluru ke tubuhmu, nyatanya itu tidak bisa selalu melindungi. Faktanya sampai sekarang tidak ada substansi yang diklaim bisa sepenuhnya menahan tembakan. Dalam beberapa kasus yang langka, tembakan masih bisa menembus rompi yang seharusnya isu itu bisa dihentikan aksesori ini.

3. Rompi yang berbeda untuk senjata yang berbeda

ilustrasi rompi anti peluru (marsarmor.com)
ilustrasi rompi anti peluru (marsarmor.com)

Berdasarkan artikel How Stuff Works, rompi anti peluru yang dikenakan seseorang perlu disesuaikan lagi dengan senjata tembakan yang dilancarkan oleh musuh. Untuk senjata api 9 mm, pelurunya bisa melesat hingga 380 meter per detik dan umumnya ini akan bisa ditahan dengan rompi anti peluru biasa.

Akan tetapi, akan berbeda lagi dengan peluru yang dilontarkan senapan laras panjang. Senapan laras panjang macam AR-15 mampu melesatkan pelurunya hingga 1.005 meter per detik. Itu hampir tiga kali lipat lebih cepat ketimbang tembakan dari senjata api biasa. Maka dari itu, diperlukan rompi anti peluru yang lebih tebal demi hentikan peluru laras panjang.

4. Bukan masalah waktunya, tetapi lebih kepada kondisinya

ilustrasi penjualan rompi anti peluru (nypost.com)
ilustrasi penjualan rompi anti peluru (nypost.com)

Jika ditanya berapakah umur rompi anti peluru sebelum aksesori itu sepenuhnya diganti, jawabannya adalah lima tahun. Perlu diketahui penggantian itu bukan semata-mata dinilai karena masalah umur barang itu, melainkan lebih kepada kondisi rompi.

Diperkirakan rompi anti peluru yang berumur lima tahun itu sudah mengalami penurunan kualitas menahan tembakan, terlebih bila rompi itu dikenakan hampir setiap hari. Untuk memastikan kelayakannya, perlu ada pemeriksaan lebih lanjut apakah rompi tersebut terbakar, ada sobekan, dan lain sebagainya. Waktu lima tahun itu hanya digunakan sebagai standar keamanan penggunanya saja.

5. Rompi anti peluru yang basah lebih berbahaya ketimbang yang kering

ilustrasi rompi anti peluru (policemag.com)
ilustrasi rompi anti peluru (policemag.com)

Fakta menarik berikutnya adalah kemampuan rompi anti peluru yang basah atau terkena air ternyata berkurang drastis. Tembakan akan lebih mampu menembus rompi, menjadikan fungsi rompimu tersebut tak terlalu berguna dalam menyelamatkan nyawamu.

Maka dari itu, kebanyakan pihak aparat negara zaman sekarang meminta rompi anti peluru yang dipesan setidaknya harus sudah mendapat lisensi tahan air. Setidaknya ketika seorang aparat mengejar targetnya dan mengalami kondisi harus berenang, rompi tersebut tak sepenuhnya basah dan masih kuat menahan tembakan.

6. Walaupun memakai rompi, tembakan masih bisa terasa seperti pukulan palu

ilustrasi foto uji coba rompi anti peluru zaman dulu (atlasobscura.com)
ilustrasi foto uji coba rompi anti peluru zaman dulu (atlasobscura.com)

Jangan dipikir menggunakan rompi anti peluru lantas tidak akan ada rasa sakit yang menghampirimu. Tembakan yang mengenai anti peluru akan tetap terasa dan malahan seperti suatu pukulan yang diluncurkan menggunakan palu.

Tidak mengagetkan beberapa orang yang memakai aksesori pengaman tersebut dan terkena tembakan dikira mati. Padahal sebenarnya dia hanya tidak sadarkan diri akibat shock yang diderita. Bisa dibilang film-film laga yang banyak mengambil adegan baku tembak sudah dapat memberikan gambaran jelas akan rasanya menerima tembakan di rompi anti peluru.

7. Berat badan yang naik atau turun, otomatis rompinya harus diganti

ilustrasi mengenakan rompi anti peluru (bodyarmornews.com)
ilustrasi mengenakan rompi anti peluru (bodyarmornews.com)

Ini bukanlah pakaian biasa yang bisa sehari-hari kamu kenakan, yang akan mengikuti bentuk tubuh ketika kamu mengalami kenaikan atau penurunan berat badan. Rompi anti peluru ini haruslah pas di tubuh agar fungsinya dapat 100 persen optimal dan tidak akan melar mengikuti bentuk tubuh.

Anggaplah kamu mengalami kenaikan bobot 5 kg, maka rompi anti pelurumu harus diganti menjadi berukuran lebih besar. Begitu pula sebaliknya, saat berat badanmu turun, kamu harus mengganti rompi itu dengan ukuran yang lebih kecil.

8. Tanpa adanya fitur tahan tusukan, kamu akan tetap terluka lewat senjata tajam

ilustrasi rompi anti peluru (stuff.co.nz)
ilustrasi rompi anti peluru (stuff.co.nz)

Memang rompi anti peluru itu tebal dan berat, demi bisa mengurangi laju tembakan. Tapi bukan berarti pula ia mampu menahan segala serangan. Sebagai contoh tusukan. Tidak semua rompi anti peluru bisa menahan serangan tersebut, terkecuali rompi yang sudah mendapat lisensi tahan tusukan.

Rompi yang dirancang khusus untuk bisa menahan berbagai ancaman, umumnya akan lebih berisi dan lebih kaku. Harganya pun lebih mahal. Sampai sejauh ini, belum ada penemuan material ringan yang bisa menghentikan semua ancaman. Pada akhirnya, sekalipun kamu mengenakkan rompi ini, kamu tetap perlu berhati-hati.

Untuk di Indonesia sendiri, aksesori ini tidak bisa dibeli secara mudah. Hanya beberapa institusi atau orang saja yang bisa, dan itu pun memerlukan lisensi izin pembelian. Penasaran, adakah dari kalian yang sudah pernah mengenakan rompi anti peluru?

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Abraham Herdyanto
EditorAbraham Herdyanto
Follow Us