6 Cara Mengusir Kucing agar Tidak Berak Sembarangan

Kucing kerap memilih tanah sebagai media untuk buang air besar, bahkan meski sudah disediakan litter box. Masalahnya, tindakan anabul tersebut bisa sangat mengganggu. Aroma sekitar jadi bau, selain itu, kandungan nitrogen pada pup kucing juga berisiko merusak tanaman.
Lantas, bagaimana cara mengusir kucing agar tidak berak sembarangan? Ada beberapa opsi yang dapat dilakukan agar hewan peliharaan maupun kucing liar tidak lagi buang air besar sembarangan. Berikut penjelasan lebih lengkapnya.
Cara mengusir kucing agar tidak berak sembarangan
Tidak harus melakukan kekerasan untuk mengusir kucing yang suka berak sembarangan. Alih-alih melempari kucing dengan batu, kamu bisa melakukan beberapa opsi yang lebih ramah dan efektif berikut ini.
1. Bersihkan tempat yang biasa digunakan kucing BAB

Opsi pertama dengan membersihkan tempat kucing suka buang air besar. Bersihkan sisa-sisa feses kucing karena bekas aromanya membuat anabul menandainya sebagai tempat untuk buang air.
Alternatif lainnya, timbun kotoran kucing dengan tanah setidaknya hingga setengah meter, lalu siram permukaannya dengan air. Cara ini dapat membantu tinja kucing terurai secara hayati.
2. Gunakan cairan enzimatik
Selain membersihkan area tempat kucing buang air besar, coba pula semprotkan cairan enzimatik. Pada dasarnya, cairan ini dapat membantu memecah tanah. Ketika mencium aroma tersebut, kucing akan mengira bahwa kawasan itu tidak cocok untuk buang air besar.
Nah, kamu bisa membeli cairan enzimatik di toko perlengkapan hewan atau membuatnya sendiri menggunakan cairan pemutih yang dicampur air. Aroma yang menyengat dapat menyamarkan bau tanah yang mungkin disukai kucing dan jadi tempatnya berak.
3. Tempatkan rintangan

Cara lainnya, coba buat rintangan sehingga kucing tidak bisa mengakses area tersebut. Misalnya, kalau kucing suka pup di area taman, coba tempatkan pot besar berisi batu.
Dengan cara ini, kucing tidak akan bisa menggeser pot tersebut dan tak lagi buang air di situ. Kamu pun bisa kombinasikan cara ini dengan penggunaan cairan enzimatik, ya.
4. Siram air
Kucing mengandalkan kebiasaan untuk menginterpretasikan sesuatu. Kamu bisa menyiasati cara pikir tersebut guna mencegah kucing buang air di tempat yang sama. Misalnya, dengan menyiram air ketika kucing mendekati area itu.
Jika kamu sering melakukannya, kucing akan mengasosiasikan berjalan ke area tersebut akan membuatnya basah sehingga anabul tak lagi menyukainya. Namun, cukup gunakan air dalam jumlah sedikit, ya, supaya anabul juga tidak terluka dan trauma.
5. Gunakan aroma-aroma tertentu

Selain cairan enzimatik, kamu dapat mencoba cairan beraroma agar kucing tidak mendekati area tertentu untuk buang air. Dilansir The Dog People, beberapa aroma, seperti jeruk, cuka, pepermint, pinus, bawang, atau bau pedas, tidak disukai kucing.
Bagi kucing yang punya reseptor penciuman 40 kali lebih banyak daripada manusia, aroma-aroma tersebut bisa sangat menyengat. Alhasil, kucing tidak nyaman untuk berlama-lama di sana.
6. Gunakan suara ultrasonik
Selain penciuman, indera pendengar kucing juga sangat sensitif sehingga. Nah, kamu bisa memanfaatkan hal tersebut untuk mengusirnya.
Namun, perlu dipahami bahwa tidak semua suara ultrasonik berfungsi demikian. Dilansir Cat Repellent Expert, suara yang dipancarkan pada frekuensi optimal (20-25 kHz) diketahui dapat mengaktifkan respons lari pada kucing.
Suara ini dinilai tidak menyenangkan bagi kucing. Oleh karena itu, pastikan menggunakan alat pengusir ultrasonik yang tepat agar hasilnya efektif.
Cara mengusir kucing agar tidak berak sembarangan di atas bisa saling dikombinasikan agar hasilnya efektif, ya. Coba berulang untuk menemukan metode paling ampuh.