5 Fakta Barking Owl, Burung Hantu dengan Suara Gonggongan Mirip Anjing

Barking owl merupakan salah satu spesies burung hantu yang berasal dari Australia. Bernama latin Ninox connivens, burung ini juga dikenal dengan winking owl atau barking boobook. Penamaan ini tidak terlepas dari suaranya yang terdengar seperti gonggongan anjing.
Tak cuma suaranya yang unik, barking owl juga mempunyai fakta menarik lainnya. Mau tahu? Yuk, simak informasinya melalui artikel di bawah ini.
1. Karakteristik menonjol dengan mata berwarna kuning

Barking owl merupakan spesies burung nokturnal. Menurut Australian Museum, burung ini termasuk dalam ukuran sedang. Warna bulu mereka adalah abu-abu kecokelatan di bagian atas, dengan bintik-bintik putih di sayap, dan keputihan di bagian bawah serta bergaris-garis tebal.
Pada bagian kepala, hampir seluruhnya berwarna abu-abu kecokelatan. Barking owl mempunyai mata besar dan iris berwarna kuning. Terdapat sedikit coretan di bagian bawah tubuhnya dan belakang lehernya belang-belang putih serta abu-abu kecokelatan.
Barking owl mempunyai berat sekitar 380–960 gram. Panjangnya antara 39–44 cm dengan lebar sayap berkisar 85–120 cm. Jenis jantan dan betina tidak mempunyai perbedaan yang menonjol. Biasanya, jantan akan sedikit lebih berat bobotnya dibandingkan betina.
2. Punya suara unik dan khas untuk berkomunikasi
Salah satu keunikan yang dimiliki barking owl adalah suaranya. Mereka juga dinamakan barking bookbook sebab suara yang keluar seperti itu. Animalia Bio menjelaskan bahwa ada dua suara khas yang dimiliki burung hantu ini ketika berkomunikasi dengan yang lain.
Pertama, barking owl akan mengeluarkan suara seperti 'wook-wook' yang bernada ganda seperti gonggongan anjing. Sementara yang kedua, suaranya menyerupai jeritan manusia yang goyah. Suara kedua ini cenderung melengking dengan intensitas tinggi.
Burung hantu ini terbilang jarang terlihat. Namun, suara mereka yang khas kerap didengar ketika berkomunikasi. Terdapat perbedaan-perbedaan vokalisasi yang menandakan suatu hal dari pola komunikasi tersebut. Gonggongan seperti anjing yang keras bertujuan untuk panggilan teritorial yang digunakan dalam konfrontasi antara pasangan di wilayah yang berdekatan.
Sementara, suara gonggongan yang lebih lembut dengan nada rendah digunakan di sekitar sarang. Ini dilakukan jantan dengan tujuan memanggil betina untuk makan. Selain dua suara yang sering terdengar tersebut, barking owl juga punya beragam vokalisasi seperti geraman, lolongan atau jeritan, berkicau, bahkan mengembik seperti kambing.
3. Hidup di pinggiran Australia dengan mendiami wilayah hutan terbuka

Kendati jarang menampakkan wujudnya, barking owl bisa ditemui di pinggiran Australia mendiami hutan terbuka. Selain itu, mereka juga dapat dijumpai di Papua Nugini dan Maluku, Indonesia. Habitat burung ini di dekat sungai, rawa, atau anak sungai.
Mayoritas barking owl memang berada dekat dengan sumber air. Namun, mereka terkadang berada di pinggiran kota. Sering kali, mereka bersarang di dekat rumah-rumah pertanian. Ketika berada di hutan terbuka, mereka akan bertengger di pohon-pohon untuk memantau mangsa.
Barking owl merupakan karnivor dengan memiliki tipe makanan terluas di antara semua burung hantu Australia. Makanan mereka terdiri dari berbagai mamalia kecil hingga sedang. Beberapa di antaranya seperti burung, serangga, katak, reptil, hingga ikan.
4. Jenis burung monogami yang setia

Barking owl merupakan burung monogami yang hanya setia pada satu pasangan. Musim kawin mereka terjadi antara Agustus–Oktober. Biasanya, betina akan menghasilkan telur sebanyak 2–3 butir. Terdapat perbedaan pola asuh antara jantan dan betina ketika masa eram.
Burung hantu ini akan membuat sarang berupa lubang besar di batang pohon. Selain itu, mereka juga bisa membuat di celah bebatuan hingga liang kelinci. Setelah bertelur, betina akan mengeraminya selama 36–38 hari. Sementara, jantan akan menyediakan makanan. Biasanya, anakan barking owl bisa terbang 35 hari usai menetas dan menjadi mandiri dari induknya.
5. Populasinya menurun akibat kehilangan habitat

Barking owl kini berstatus Least Concern atau kekhawatiran kecil berdasarkan data IUCN Red List pada 2016. Menurut data terakhir, tidak disebutkan jumlah pasti populasinya. Namun, data Stade Wide Integrated Flora and Fauna Teams (SWIFFT) menjelaskan, populasinya kurang dari 50 pasang dan jumlah ini hanya dihitung di kawasan Victoria, Australia.
Ancaman penurunan populasi tersebut disebabkan hiliangnya habitat barking owl, terutama pohon besar berongga yang biasa digunakan untuk bersarang. Pohon ini mempunyai usia yang tua untuk bisa memunculkan rongga tersebut sekitar 150–200 tahun. Selain itu, penebangan pohon oleh manusia juga berdampak menghilangkan tempat bersarang mereka.
Dari sederet fakta di atas, keunikan barking owl memang terletak pada suaranya yang khas. Meski dominan seperti suara gonggongan anjing, mereka juga punya beragam vokalisasi suara untuk berkomunikasi. Menurutmu, fakta mana yang paling menarik dari barking owl?