Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Fakta Cerdasnya Gorila, Paham Isyarat dan Dapat Berbahasa Manusia

Gorila (commons.wikimedia.org/Tom Hancocks)

Gorila adalah spesies primata masuk ke dalam famili hominidae. Umumnya jantan memiliki panjang 1,8 meter dan berat mencapai 200 kg. Sementara betina dengan panjang 1,4 m dan beratnya sekitar 100 kg. Rupa khas gorila berbulu warna hitam pekat, wajah tak berbulu dan hidung yang lebar. Spesiesnya yakni gorila gunung, gorila timur, gorila dataran rendah timur, gorila barat, gorila dataran rendah barat dan gorila diehli.

Semua spesies gorila bisa kamu jumpai di daratan Afrika. Misalnya gorila gunung ditemukan di Uganda, Rwanda, Republik Demokratik Kongo, dll. Gorila dataran rendah barat berada di hutan hujan Kamerun, Gabon, Angola dan Kongo. Gorila adalah mamalia darat dikenal karena kecerdasan layaknya manusia dan disinyalir memiliki DNA 99% mirip dengan manusia.

Artikel ini akan fokus menguak bukti-bukti kecerdasan dari gorila. Apa benar demikian? Yuk simak artikelnya.

1.Gorila dapat mempelajari bahasa isyarat dan bercakap bahasa manusia

Gorila (commons.wikimedia.org/Bart Dubelaar)

Dilansir Koko.org, gorila dapat mempelajari banyak bahasa isyarat di mana Koko dan Michael melakukannya. Koko memulai belajar bahasa isyarat pada 1972 pada usia 1 tahun. Dalam perkembangannya, Koko dapat mengertil lebih dari 800 isyarat ketika umurnya 11 tahun. Sepanjang hidupnya hingga meninggal pada usia 46 tahun di tahun 2018, Koko memahami lebih dari 1.000 isyarat.

Tak hanya Koko, Michael juga dapat menguasai lebih dari 600 isyarat. Contohnya, Koko dapat memahami isyarat untuk makanan, minuman, cinta, sopan dan menjengkelkan. Dr Patterson selalu berbicara kepada Koko dan Michael secara bersamaan sambil memberi isyarat kepada mereka. Bahkan Koko dan Michael dapat bercakap lebih dari 2.000 kata dalam bahasa Inggris lisan, lho.       

2. Gorila memiliki struktur sosial yang jelas

Gorila (commons.wikimedia.org/Ryan Summers)

Lantaran kecerdasannya, kawanan gorila mempuyai perilaku sosial yang terstruktur dan kooperatif. Jantan gorila berpunggung perak menjadi pemimpin kelompok yang menawarkan perlindungan dan membuat keputusan. Jelasnya jantan dominan membimbing kelompok, melindungi anggotanya dari ancaman dan menjaga keharmonisan dalam tubuh kelompok.

Sang betinanya merawat dan membesarkan anaknya dan juga terlibat dalam kegiatan sosial seperti bermain dengan gorila lain untuk memperkuat hubungan satu sama lain. Contoh kasus, ada kawanan gorila punggung perak di Rwanda dinamakan Kwitonda oleh peneliti mempunyai pemimpin yang tenang dan lembut saat mengiringi kawanannya dari Kongo ke Rwanda.

3. Dapat beradaptasi dengan baik di lingkungan habitatnya

Gorila (commons.wikimedia.org/James Michael DuPont)

Gorila yang tinggal di hutan hujan tropis memiliki cara untuk beradaptasi di lingkungannya yakni memanfaatkan bulu panjang dan tebal. Tanda sudah merasa nyaman di hutan hujan yang dingin, gorila membentuk kawanan. Gorila gunung memanfaatkan bulu tebalnya di hutan hujan dataran sekaligus memberikan perlindungan dari penyakit seperti flu, batuk dan pneumonia.

Alasan mudah beradaptasi lainnya karena berlimpahnya makanan di hutan hujan tempat mereka tinggal. Mereka tidak perlu repot-repot merentangkan kaki terlalu jauh untuk mencari makanan. Makanannya seperti daun, buah-buahan, batang, ranting muda, umbi, kulit pohon dan selulosa.    

4. Terdapat rasa duka yang mendalam dari gorila

Gorila (commons.wikimedia.org/BrokenSphere)

Seperti manusia, gorila memiliki perasaan duka mendalam terhadap kerabatnya yang mati. Gorila mengubur kerabatnya yang mati dan melakukan upacara pemakamannya. Seperti perilaku manusia, seekor gorila duduk dengan tenang di dekat tubuh kerabatnya yang meninggal. Menyentuh dan memegang tangan gorila yang meninggal.

Peneliti juga menguak kisah mengharukan dari gorila tentang seekor jantan berpunggung perak yang kehilangan istrinya setelah lama sakit dalam waktu lama. Ketika istrinya meninggal, sang suami mendekatinya, menyentuhnya dan menaruh makanan di tangan si istri hingga menghembuskan nafas terakhirnya.

Ternyata terbukti bahwa gorila memiliki kecerdasan layaknya manusia. Contohnya Koko yang dapat menguasai ribuan banyak bahasa isyarat dan bercakap bahasa manusia. Menunjukkan bahwa ada persamaan DNA antara gorila dengan manusia yang sudah diteliti bertahun-tahun.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us