Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Deepwater Horizon, Kebocoran Minyak Terbesar Dalam Sejarah

hakaimagazine.com
hakaimagazine.com

Kebocoran minyak Deepwater Horizon adalah tumpahan minyak terbesar dalam sejarah dunia. Peristiwa ini terjadi di Teluk Meksiko pada 20 April 2010.

Tumpahan minyak yang disebabkan oleh ledakan di anjungan Deepwater Horizon ini terus berlangsung hingga 19 September 2010 dan merusak habitat hewan laut di sekitar.

Lantas, apa penyebab dan dampak dari kebocoran minyak Deepwater Horizon? Berikut lima fakta tentang kebocoran minyak Deepwater Horizon yang harus kalian tahu.

1. Ledakan disebabkan oleh gas yang masuk melalui inti beton

britannica.com
britannica.com

Deepwater Horizon adalah rig pengeboran minyak yang dimiliki oleh Transocean dan disewa oleh perusahan minyak BP. Lokasinya terletak di prospek minyak Macondo, Ngarai Mississippi. Sumur minyak ditempatkan pada 1.522 meter dari permukaan dan diperdalam sekitar 5.486 meter ke dalam bebatuan.

Pada 20 April 2010, gelombang gas alam meledak melalui inti beton yang baru saja dipasang untuk menutup sumur. Melalui dokumen yang dirilis oleh Wikileaks, kejadian serupa ternyata pernah terjadi di rig pengeboran minyak milik BP pada September 2008, tepatnya Laut Kaspia.

Dilansir dari laman Britannica, kemungkinan besar ledakan disebabkan karena inti yang terbuat dari campuran beton dan menggunakan gas nitrogen terlalu lemah untuk menahan tekanan.

Setelah dilepaskan oleh retakan inti, gas alam naik ke platform Deepwater Horizon, menewaskan 11 pekerja dan menyebabkan 17 pekerja lainnya terluka. Setelah terbakar selama dua hari, rig Deepwater Horizon akhirnya tenggelam pada 22 April 2010.

2. Sekitar 134 juta galon minyak tumpah ke teluk

grist.org
grist.org

Setelah rig Deepwater Horizon tenggelam, minyak mulai mengalir ke teluk. Pada awalnya, BP memperkirakan minyak akan tumpah dengan volume 42 ribu galon per hari. Hingga pada puncaknya, pemerintah Amerika Serikat mengkonfirmasi bahwa minyak yang tumpah mencapai 2,5 juta galon lebih per hari.

Laman NOAA mencatat, diperkirakan sekitar 134 juta galon minyak tumpah ke teluk sebelum akhirnya ditutup setelah tiga bulan kemudian. Analisis forensik BOP menuturkan, bahwa satu set bilah besar (blind shear ram) yang dirancang untuk memotong pipa yang membawa minyak tidak berfungsi. Ini karena pipa telah bengkok akibat tekanan gas dan minyak.

Alhasil, tumpahan minyak mencemari wilayah lautan sekitar 180 ribu kilometer persegi, atau setara dengan luas negara bagian Oklahoma.

3. Tumpahan minyak Deepwater Horizon telah mencemari rumah bagi ribuan makhluk hidup

sciencemag.org
sciencemag.org

Kebocoran minyak dari rig Deepwater Horizon tidak hanya mencemari lautan saja, tapi juga habitat dari ribuan spesies makhluk hidup. Laman NOAA mencatat, bahwa tumpahan minyak Deepwater Horizon telah mencemari habitat dari 8.332 spesies makhluk hidup, termasuk spesies ikan, burung, dan mamalia laut.

Tak hanya itu saja, 103 pekerja yang membersihkan minyak dan 35 warga sekitar mengalami masalah kesehatan akibat dari bencana ini. Hasil studi Universitas Columbia menunjukkan, bahwa anak-anak dan orang tua yang tinggal dalam radius 15 kilometer dari pantai mengalami masalah pada kesehatan fisik dan mental.

Bencana ini juga berdampak pada bisnis pengeboran minyak, pariwisata, dan perikanan. Negara bagian Lousiana mengalami kerugian mencapai 32 juta dolar AS karena penurunan jumlah wisatawan yang berkujung ke kawasan tersebut.

Bisnis perikanan di Teluk Meksiko juga mengalami kerugian mencapai 247 juta dolar AS karena banyaknya ikan yang tercemar akibat bencana tersebut.

Sementara itu, BP sendiri dilaporkan mengalami kerugian hingga mencapai 90 miliar dolar AS.

4. BP, Transocean, dan Anadarko dinyatakan bersalah atas bencana ini

usnews.com
usnews.com

Pada Desember 2010, Departemen Kehakiman Amerika Serikat menggugat BP, Transocean, dan Anadarko atas pelanggaran Undang-Undang Air Bersih dan Undang-Undang Polusi Minyak.

Dilansir dari laman Britannica, pada awal Maret 2012, BP setuju untuk menyelesaikan gugatan dengan membayar denda sebesar 7,8 miliar dolar AS.

Pada Januari 2013, Transocean harus membayar denda perdata sebesar 1 miliar dolar AS berdasarkan Undang-Undang Air Bersih. Transocean juga mengaku bersalah atas pelanggaran kriminal Undang-Undang Air Bersih yang mengakibatkan hukuman pidana sebesar 400 juta dolar AS.

Hingga pada Mei 2015, Transocean menyelesaikan gugatan yang dibuat oleh komite pengarah dengan membayar denda sebesar 211,7 juta dolarAS.

Sementara itu, pada Juli 2013 Halliburton setuju untuk membayar denda sebesar 200 ribu dolar AS. Ini mereka lakukan setelah mengaku atas tuduhan, bahwa karyawannya telah berusaha untuk menghancurkan bukti.

Pada September 2014, Halliburton menyelesaikan gugatan dengan membayar denda sebesar 1,1 miliar dolar AS.

Pada November 2015, Anadarko juga dinyatakan bersalah atas keterlibatannya dan menerima hukuman denda sebesar 195,5 juta dolar AS.

5. Deepwater Horizon menyebabkan 11 kru tewas dan sisanya mengalami trauma pasca bencana

cbsnews.com
cbsnews.com

Setelah rig pengeboran minyak Deepwater Horizon meledak, bencana tersebut menewaskan 11 pekerja dan melukai 17 pekerja lainnya dari total 126 kru kapal yang berada di lokasi kejadian. Nahasnya, mayat dari 11 pekerja yang tewas hingga kini tidak pernah ditemukan.

Dari hasil wawancara yang ditulis laman People, Mike Williams, Kepala Teknisi Elektronik Deepwater Horizon mengaku masih mengalami trauma bahkan setelah bertahun-tahun kejadian tersebut berlalu.

Mike mengaku bahwa suara helikopter bahkan dapat memicu traumanya. Menurut Mike, hal terberat baginya adalah bahwa tak peduli seberapa keras dirinya berusaha untuk menyelamatkan teman-temannya, Mike tidak dapat menemukan 11 temannya yang tewas.

Itulah lima fakta dari kebocoran minyak Deepwater Horizon. Hingga kini, peristiwa Deepwater Horizon masih menjadi kecelakaan kebocoran minyak terbesar dalam sejarah dunia. Semoga kejadian serupa tidak terjadi lagi di masa depan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ines Sela Melia
Bayu Aditya Suryanto
Ines Sela Melia
EditorInes Sela Melia
Follow Us