Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Fakta Degu, Hewan Pengerat Mungil yang Suka Memakan Feses  

Degu (commons.wikimedia.org/Pierre Camateros)
Degu (commons.wikimedia.org/Pierre Camateros)

Degu merupakan hewan pengerat berukuran kecil yang hanya dapat ditemukan di Chili. Mereka mendiami lereng bagian bawah Pegunungan Andes. Hewan dengan nama ilmiah Octodon degus ini berkerabat dekat dengan chinchilla dan guinea pig. 

Degu memiliki berat berkisar antara 170–300 gram. Sangat ringan! Panjang tubuhnya hanya berkisar antara 32,5–44 cm, sudah termasuk ekornya. Ada fakta apa lagi ya mengenai hewan pengerat mungil ini? Yuk kita simak!

1. Tinggal di lereng Pegunungan Andes

Degu (commons.wikimedia.org/Jacek555)
Degu (commons.wikimedia.org/Jacek555)

Berdasarkan informasi dari Animal Diversity, degu mendiami habitat yang disebut dengan “mattoral”, yaitu ekosistem semak belukar semi-kering di lereng bagian barat Pegunungan Andes. Degu dapat hidup hingga ketinggian maksimal 1.200 meter di atas permukaan laut karena mereka tidak toleran terhadap oksigen rendah di wilayah yang lebih tinggi. Degu juga dapat mendiami wilayah tempat penggembalaan ternak, sehingga di beberapa wilayah, degu dianggap menjadi hama. 

2. Kaki belakang yang lebih pendek

Degu (commons.wikimedia.org/Markus)
Degu (commons.wikimedia.org/Markus)

Degu memiliki rambut yang halus dengan warna cokelat di punggungnya dan putih di bagian bawah tubuhnya. Postur tubuhnya seperti jongkok, dengan kaki belakang yang lebih pendek dibandingkan kaki depannya. Kaki depannya memiliki empat jari, sedangkan kaki belakang degu memiliki lima jari bercakar. Ekor hewan ini panjang dengan ujung ekor yang berbentuk seperti sikat. Individu jantan degu berukuran sedikit lebih besar dibandingkan betina, dilansir dari Smithsonian's National Zoo.

3. Menggali tanah untuk sarangnya

Degu (commons.wikimedia.org/Arjan Haverkamp)
Degu (commons.wikimedia.org/Arjan Haverkamp)

Degu merupakan hewan sosial yang hidup dalam kelompok kecil. Kelompok ini terdiri dari 1–2 jantan serta 2–5 betina, yang biasanya saling berkerabat. Individu betina dalam suatu kelompok biasanya mempraktikkan allomothering, yaitu saling mengasuh anak satu sama lain. Setiap kelompok memiliki wilayah kekuasaan tersendiri, yang akan mereka tinggali selama sepanjang tahun.

Degu merupakan hewan semi-fossorial, yaitu hewan yang menggali tanah untuk membuat sejenis terowongan bawah tanah yang luas untuk mereka tinggali. Mereka juga berbagi terowongan ini dengan spesies chinchilla bennett. Degu biasanya aktif pada pagi dan sore hari, dilansir dari Animalia.

4. Senang berkubang dalam debu

Degu (commons.wikimedia.org/AnemoneProjectors)
Degu (commons.wikimedia.org/AnemoneProjectors)

Degu merupakan hewan yang senang untuk berkubang dalam debu. Setiap kelompok degu memiliki tempat berkubang favorit yang mereka tandai dengan sekresi kelenjar. Dengan adanya penandaan menggunakan sekresi ini, anggota kelompok dapat menetapkan dan saling mengidentifikasi wilayah mereka. 

Degu sangatlah vokal, sehingga bersosialisasi dengan sesamanya menggunakan berbagai macam suara. Degu dapat menghasilkan suara, seperti panggilan peringatan, panggilan kawin, serta suara yang digunakan antara induk dan anak-anaknya, dikutip dari Animalia.

5. Memakan kembali fesesnya

Degu (commons.wikimedia.org/Rufus46)
Degu (commons.wikimedia.org/Rufus46)

Degu mencari makan di permukaan tanah. Mereka dapat memakan daun, kulit kayu, serta biji semak dan herba. Walau begitu, degu lebih menyukai daun muda dan cenderung menghindari semak berkayu. Terdapat penelitian yang mengatakan bahwa degu terkadang dapat memakan daging hewan lain ketika usianya sudah tua.

Ketika malam hari, degu biasanya menelan kembali sebagian besar feses yang telah dikeluarkan. Hal ini dilakukan degu untuk memaksimalkan penyerapan nutrisi pada pencernaan mereka, dikutip dari Animal Diversity.

6. Sistem perkawinan poligami

Degu (commons.wikimedia.org/Arjan Haverkamp)
Degu (commons.wikimedia.org/Arjan Haverkamp)

Degu memiliki sistem perkawinan poligami. Selama musim kawin, yang biasanya terjadi pada akhir Mei, jantan akan mempertahankan hak kawin mereka secara agresif. Individu jantan biasanya akan mengusir jantan lain dari liang tempat mereka tinggal, dan akan membatasi akses jantan lain terhadap 2–4 betina yang tinggal di sana. Periode kehamilan biasanya terjadi selama 90 hari, sehingga anak-anak akan lahir pada bulan September–Oktober.

7. Sudah bergigi ketika lahir

Degu (commons.wikimedia.org/NasserHalaweh)
Degu (commons.wikimedia.org/NasserHalaweh)

Individu betina degu biasanya akan melahirkan 4–6 anak dalam satu kali kehamilan. Degu yang baru lahir sudah memiliki rambut dan gigi. Mata anak degu juga sudah terbuka saat lahir dan dapat bergerak di sekitar sarang mereka secara mandiri. Proses penyapihan terjadi pada usia 4–5 pekan setelah kelahiran. Hewan ini sudah mencapai ukuran dewasa pada usia 6 bulan, tetapi baru akan berkembang biak setelah berusia 9 bulan, dikutip dari Animalia.

Degu merupakan hewan yang cerdas dan senang bersosialisasi dengan manusia, sehingga mereka menjadi hewan peliharaan yang sangat populer. Degu senang dipegang dan digelitik oleh manusia. Mereka juga dapat menunjukkan kasih sayang kepada pemilik dengan menggigit jari atau rambut pemilik mereka. Gemas ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us