Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Fakta Unik Giant Weta, Serangga Besar yang Buruk Rupa

Giant weta (commons.m.wikimedia.org/Ros Cole)
Intinya sih...
  • Giant weta hanya ditemukan di New Zealand, terutama di Auckland, Great Barrier Island, dan Northland. Saat ini, hanya ada satu kelompok giant weta yang tersisa di dunia yaitu di Little Barrier Island.
  • Giant weta aktif di malam hari dan bersembunyi di semak-semak pada siang hari. Mereka memiliki diet herbivora dan mengonsumsi serangga kecil. Betina bisa menjadi agresif setelah musim kawin.
  • Giant weta bernapas melalui kerangka luarnya dan memiliki cara unik bertahan hidup di lingkungan ekstrem. Mereka diklasifikasikan sebagai vulnerable oleh IUCN karena invasi tikus yang membuat populasi mereka terancam punah.

Giant weta merupakan jenis serangga weta yang penyebarannya sangat terbatas, hanya bisa ditemui di New Zealand. Bentuknya mirip seperti grasshopper, mereka telah ada sejak zaman dinosaurus. Giant Weta mudah dikenal karena tubuhnya nampak seperti jangkrik besar, bahkan ada yang seberat tikus, lho. Bagian atas tubuhnya sempit, tapi kakinya panjang dan melengkung.

Kaki belakang giant weta besar, berduri dan sebagian besar dari mereka tidak bersayap. Sejauh ini, terdapat 11 spesies giant weta yang diketahui. Yuk kenalan lebih jauh dengan serangga besar yang dianggap buruk rupa ini!

1. Wilayah penyebaran giant weta

Giant weta (commons.m.wikimedia.org/John Barkla)

Penyebaran giant weta hanya bisa ditemukan di New Zealand. Bahkan di sana, mereka hanya tersebar di Auckland, Great Barrier Island dan Northland. Tapi sekarang, hanya ada satu kelompok giant weta yang tersisa di dunia yaitu di Little Barrier Island dan juga dikenal sebagai Hauturu-o-Toi.

A-Z Animals menginformasikan bahwa mereka lebih aktif di malam hari dan kerap bersembunyi di bahwa semak-semak saat siang hari. Habitat yang dihuninya berupa padang rumput, semak belukar, hutan dan bahkan gua. Giant weta juga menggali dan bisa membuat lubang di bawah batu dan pohon sebagai tempat persembunyiannya.

2. Apa yang dimakan giant weta?

Giant weta (commons.m.wikimedia.org/Christopher Stephens)

Sumber yang sama menjelaskan bahwa diet giant weta adalah kebanyakan herbivora, tapi juga akan mengonsumsi serangga kecil. Jika beruntung, kamu bisa menemuinya mengunyah dedaunan segar yang ada di habitatnya. Pada tahun 2011, giant weta ditemukan memakan beberapa wortel, nampak tidak biasa bagi serangga sepertinya. Serangga besar ini suka makan daun besar seperti karaka, karamu, mamangi, mahoe dan kohekoh.

3. Hidup dalam kelompok kecil

Giant weta (commons.m.wikimedia.org/Ros Cole)

Hewan noktural ini tidak agresif, mereka cenderung hidup bersama dalam kelompok kecil. Walaupun begitu, betina bisa menjadi agresif setelah musim kawin saat membawa telur-telurnya. Pada periode tersebut, serangga dewasa lebih pasif dan menghabiskan sebagian besar waktunya untuk makan. Jantan bisa melakukan perjalanan lebih dari 243,8 meter untuk mencari pasangan.

4. Giant weta mungkin serangga terberat yang ada

Giant weta (commons.m.wikimedia.org/Dylan van Winkel)

Berdasarkan informasi dari Fact Animal, giant weta mungkin dianggap sebagai serangga terberat yang ada. Tapi, hal tersebut sulit dipastikan. Sejauh ini, giant weta terberat yang tercatat adalah 71 gram dan menempatkannya tepat di bawah kumbang terbesar. Ada juga klaim yang mengatakan bahwa beratnya dua kali lipat dari berat seperti disebutkan sebelumnya, tapi itu belum dikonfirmasi.

5. Mereka tidak punya paru-paru dan ada telinga di lututnya

Giant weta (commons.m.wikimedia.org/Ros Cole)

Sama seperti serangga lainnya, giant weta tidak mempunyai paru-paru. Jadi, bagaimana caranya bernapas? Giant weta bernapas melalui kerangka luarnya. Lubang-lubang di bagian luar cangkangnya terhubung ke tabung yang memompa oksigen ke setiap sel di tubuhnya. Melansir Mentalfloss, giant weta juga punya lubang yang fungsinya sebagai telinga dan terletak di bawah sendi lutut di kaki depannya.

6. Bisa bertahan hidup di cuaca dingin yang ekstrem

Giant weta (commons.m.wikimedia.org/Jacob Littlejohn)

Selain fakta unik sebelumnya, giant weta juga punya cara tersendiri untuk bertahan hidup di lingkungan yang ekstrem, lho. Ada banyak spesies yang ditemukan di dataran tinggi, di mana giant weta mengalami suhu di bawah nol derajat. Misalnya scree weta yang bisa bertahan hidup di suhu serendah -10 derajat celcius dan akan membentuk pada suhu -5 derajat celcius.

7. Populasinya hampir punah karena tikus

Giant weta (commons.m.wikimedia.org/Taylor Davies-Colley)

Spesies serangga ini diklasifikasikan sebagai vulnerable oleh IUCN karena adanya mamalia invasif. Pulau-pulau di New Zealand telah menderita oleh kedatangan hewan invasif berupa tikus yang memakan telur burung, kucing peliharaan dan bahkan burung. Jumlah kucing berkurang sehingga jumlah tikus meningkat, salah satu korban dari meledaknya populasi tikus adalah little barrier island weta.

Sekarang kamu tahu bahwa giant weta yang terlihat buruk rupa ternyata tidak semenyeramkan itu, mereka tidak agresif dan cukup jinak. Dietnya pun kebanyakan terdiri dari material tumbuhan. Sayangnya, keberadaan mereka terancam punah oleh mamalia invasif seperti tikus.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ernia Karina
EditorErnia Karina
Follow Us