5 Fakta Seputar Lobster Pohon, Serangga Unik yang Mirip Lobster!

Lobster umumnya dikenal sebagai hewan Krustasea yang hidup di perairan. Namun, ternyata ada juga lobster yang hidup di daratan. Hewan unik ini bernama lobster pohon. Lobster pohon merupakan spesies serangga yang hidup di daratan.
Lobster pohon termasuk hewan dalam kelas Insecta dengan nama spesies Dryococelus australis. Serangga ini sendiri tidak memiliki hubungan kekerabatan dengan lobster. Lalu, mengapa serangga ini dinamakan lobster? Penasaran? Simak informasi berikut ini.
1. Bentuknya mirip lobster

Lobster pohon terlihat cukup mirip dengan lobster yang hidup di air. Dilansir dari laman Atlas of Living Australia, serangga ini memiliki bentuk tubuh yang lonjong dan memiliki kaki yang kuat. Lobster pohon juga merupakan spesies yang tidak mempunyai sayap.
Ukuran panjang tubuhnya sendiri dapat mencapai 20 cm dengan berat tubuhnya hingga 25 gram. Ukuran tubuh serangga jantan lebih kecil dibandingkan serangga betina.
2. Berganti kulit saat dewasa

Spesies serangga ini akan mengalami pergantian kulit saat dewasa. Dilansir dari laman San Diego Zoo Wildlife Alliance, serangga muda memiliki kulit berwarna hijau cerah dalam beberapa bulan pertama kehidupannya. Serangga muda akan berganti kulit saat mulai tumbuh dewasa dengan melepas rangka luarnya. Kulitnya akan berubah menjadi berwarna lebih gelap hingga mencapai usia dewasanya, yaitu sekitar 7 bulan. Serangga dewasa memiliki kulit yang berwarna coklat kehitaman yang mengkilap.
3. Aktif pada malam hari saat dewasa

Lobster pohon dewasa termasuk dalam kelompok hewan nokturnal. Dilansir dari laman San Diego Zoo Wildlife Alliance, mulanya serangga yang masih muda merupakan hewan diurnal. Namun, setelah serangga ini beranjak dewasa akan menjadi hewan nokturnal. Pada siang hari, serangga dewasa akan bersembunyi di lubang pohon, celah batu, maupun tumbuhan. Mereka akan mulai terlihat pada malam hari untuk mencari makan.
4. Dapat bereproduksi secara seksual dan aseksual

Lobster pohon merupakan spesies hewan yang dapat bereproduksi secara seksual dan aseksual. Dilansir dari laman San Diego Zoo Wildlife Alliance, umumnya serangga jantan dan betina akan kawin pada malam hari. Namun, ternyata serangga betina juga dapat bereproduksi secara aseksual tanpa adanya serangga jantan secara partenogenesis. Telur yang tidak dibuahi oleh pejantan akan menetas menjadi serangga betina.
Serangga betina akan bertelur di tanah dan menutupinya dengan menggunakan perutnya untuk menguburnya. Telurnya berwarna krem dan dihiasi dengan pola timbul dan berpola. Setiap lobster pohon betina dapat bertelur hingga sekitar 300 telur selama hidupnya.
5. Sempat dinyatakan punah

Spesies endemik di Pulau Lord Howe ini dahulu sempat dinyatakan sebagai spesies yang telah punah. Dilansir dari laman Badan Konservasi Alam Dunia (IUCN), spesies ini sempat menghilang dari pulau tersebut dan dinyatakan telah punah pada sekitar tahun 1920 an setelah spesies tikus secara tidak sengaja masuk ke pulau tersebut.
Spesies serangga ini akhirnya ditemukan kembali pada tahun 2001. Lobster pohon ditemukan di Balls Pyramid yang merupakan sebuah pulau batu kecil yang berjarak sekitar 23 km dari Pulau Lord Howe. Adapun saat ini, spesies serangga unik ini masuk dalam daftar merah IUCN pada kategori konservasi Critically Endangered (Sangat Terancam Punah). Berbagai program konservasi pun telah dilakukan, baik di dalam habitat aslinya maupun di luar.
Lobster pohon merupakan salah satu spesies serangga unik yang cukup mirip dengan lobster yang hidup di air. Saat ini, keberadaan spesies serangga ini di alam liar sangat terancam punah.