Hyrax adalah hewan penghuni tanah yang berasal dari Afrika. Ada tiga spesies utama dari hyrax yaitu hyrax batu, hyrax semak-semak dan hyrax pohon. Ketiga spesies tersebut hidup di sebagian besar benua Afrika dan beberapa berada di Timur Tengah.
Hyrax batu memiliki nama ilmiah Procavia capensis. Mereka memiliki panjang tubuh 44-54 cm dengan berat 3-4 kg, kebanyakan lebih besar dari hewan pengerat. Mereka adalah hewan unik dengan fakta sama uniknya. Mari mengenal mereka lebih jauh!
Populasi alami hyrax batu mencakup wilayah yang sangat luas, termasuk sebagai besar sub-sahara Afrika, kecuali cekungan Kongo dan Madagaskar. Mereka juga berada di bagian timur laut Afrika, membentang ke pantai barat dan selatan Semenanjung Arab. Animalia menjelaskan bahwa hyrax batu menyukai habitat gersang seperti gurun, sabana, hutan belukar serta medan berbatu dengan tanaman sedang.
Hyrax baru menyukai tempat-tempat dengan celah dan rongga batu yang banyak. Mereka menjadikannya sebagai tempat berlindung.
A-Z Animals menginformasikan bahwa hyrax batu adalah spesies besar hyrax. Mereka juga dikenal sebagai kelinci batu karena penampilannya yang mirip dengan hewan pengerat. Akan tetapi, mereka ternyata memiliki kekerabatan lebih ekat dengan gajah dan ikan duyung, lho! Ukuran hyrax batu memang lebih kecil dari leluhur mereka, tetapi gigi dan struktur tulangnya yang membuatnya saling berhubungan satu sama lain.
Hyrax batu memiliki cara berkomunikasi yang unik! Secara khusus, hyrax batu jantan menggabungkan berbagai suara yang berbeda untuk menciptakan sebuah lagu. Bunyi-bunyi tersebut diatur dalam urutan yang cukup spesifik setiap saat. Nyanyian hyrax batu selalu menggunakan bunyi dengan urutan yang sama. Dialek mereka juga beragam tergantung di mana wilayah habitatnya berada, dilansir Africa Freak.
Hyrax batu adalah hewan yang cukup ramah, mereka hidup bersama dalam koloni dan biasanya terdiri dari 50 individu. Koloni hyrax batu dikepalai oleh pejantan teritorial dan terdiri dari betina juga anak-anaknya. Hyrax batu jantan akan mengawasi pemangsa dan melindungi wilayah kelompok dari pejantan lain.
Melansir A-Z Animals, hyrax batu membuat suara seperti peluit dan jeritan untuk berkomunikasi dalam kelompok maupun koloni lain di daerah tersebut. Hyrax batu jantan mengeluarkan suara khusus jika ada predator yang terlihat.
Hyrax batu menghabiskan 95% waktunya untuk berjemur, mereka melakukannya untuk mengatur suhu tubuh. Saat tidak beristirahat, mereka akan mencari makan yang terdiri dari tumbuhan dan beberapa serangga.
Critter Facts memaparkan bahwa saat mencari makan, hyrax batu melakukannya dalam kelompok besar dan ada satu hyrax batu yang berfungsi sebagai penjaga bahaya. Hyrax batu tersebut akan mengeluarkan suara sebagai peringatan sehingga yang lain bisa mundur dengan cepat.
Bayi hyrax terkadang memakan kotoran induknya untuk bertahan hidup. Tidak hanya itu, Africa Freak menjelaskan bahwa pengobatan tradisional Afrika Selatan menggunakan kotoran dan air seni dari hyrax untuk mengobati penyakit seperti epilepsi dan berbagai penyakit lainnya. Menariknya, pembuat parfum juga masih menggunakan material dari limbah hyrax untuk membuat aroma musk, lho!
Hyrax batu adalah salah satu spesies hyrax yang cukup menggemaskan. Mereka bahkan melakukan kerja sama saat berburu. Sangat menarik bahwa kotoran hyrax memiliki banyak manfaat!