Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
potret kerangka anglerfish (pixabay.com/kimkong2k)

Belum lama ini dunia dikejutkan dengan fenomena yang sangat langka, yaitu ikan laut dasar anglerfish atau black seadevil (Melanocetus johnsonii) muncul ke permukaan laut. Sayangnya ikan yang biasa hidup di kedalaman laut 2000 meter di bawah permukaan laut tersebut mati tidak lama setelah berada di permukaan laut. Kematian ikan yang memiliki lampu di kepalanya ini jelas karena berada jauh dari habitatnya.

Mengapa ikan laut dalam tidak bisa hidup jauh di luar habitatnya? Sebenarnya, semua hewan akan mengalami masalah jika mereka berada jauh di luar habitatnya. Membahas ikan anglerfish atau ikan laut dalam pada umumnya, berikut ini adalah alasan ilmiah mengapa mereka tidak mampu bertahan hidup jika muncul ke permukaan laut.

1. Barotrauma - Cedera akibat perubahan tekanan

potret ikan laut dalam viperfish (australian.museum/Carl Bento)

Ikan laut dalam bertahan hidup dengan menyesuaikan diri terhadap tekanan laut dalam yang sangat tinggi. Tubuh dan sistem organ ikan laut dalam berevolusi sehingga bekerja dengan baik di kedalaman laut yang sangat dalam. Jika ikan laut dalam berada di permukaan laut, maka mereka berada pada kondisi tekanan air laut yang berbeda dengan laut dalam dan tentunya akan berdampak pada kinerja organ tubuhnya.

Melansir laman North Carolina Sea Grant, ikan laut dalam akan mengalami barotrauma jika berada di luar habitatnya, yaitu berada pada lokasi yang tekanan air lautnya lebih rendah dari habitatnya. Barotrauma adalah kondisi dimana organ dalam ikan mengalami kerusakan akibat perubahan tekanan yang drastis. Kerusakan ini diakibatkan gas dalam tubuh ikan mengembang secara mendadak yang berpotensi pada kondisi berikut:

  • Gelembung renang mengembang secara berlebihan, yang bisa membuat ikan tidak dapat mengontrol keseimbangannya.
  • Mata menonjol keluar akibat tekanan yang berkurang.
  • Organ dalam terdorong keluar dari mulut atau insang.

2. Dispnea - Kesulitan bernapas

Editorial Team

Tonton lebih seru di