Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Kelelawar Hantu Utara, Bukan Albino meski Berwarna Putih!

potret kelelawar hantu utara
potret kelelawar hantu utara (commons.wikimedia.org/Chloe and Trevor Van Loon)
Intinya sih...
  • Kelelawar hantu utara memiliki persebaran luas di Amerika. Mereka memilih habitat di hutan tropis dan pesisir pantai.
  • Kelelawar hantu utara merupakan pemakan serangga, terutama ngengat. Mereka menggunakan ekolokasi untuk menangkap mangsa.
  • Kelelawar hantu utara hidup soliter, kecuali saat musim kawin.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Biasanya, kita melihat keluarga kelelawar (ordo Chiroptera) dengan warna tubuh cokelat atau abu-abu. Akan tetapi, ada satu spesies yang tampil beda karena mayoritas rambut yang menutupi tubuh mereka justru berwarna putih layaknya hewan albino. Nama spesies itu adalah kelelawar hantu utara (Diclidurus albus).

Selain warna putih, di beberapa anggota tubuh kelelawar ini juga terlihat warna abu-abu gelap dan cerah. Keunikan dari kelelawar hantu utara kalau dibandingkan dengan spesies kelelawar dalam famili Emballonuridae ialah keberadaan struktur kelenjar besar yang ada di uropatagium, semacam membran yang menghubungkan kaki depan dengan kaki belakang. Padahal, spesies lain pada famili tersebut hanya punya kantung di area sayap.

Soal ukuran, kelelawar hantu utara terbilang spesies sedang. Panjang tubuh mereka hanya sekitar 8,6—10,3 cm, rentang sayap 63—69 cm, dan bobot 17—24 gram. Ada beberapa keistimewaan dan keunikan yang dimiliki spesies kelelawar putih yang satu ini. Kalau penasaran, simak pembahasan di bawah ini sampai tuntas, ya!

1. Peta persebaran dan habitat pilihan

ilustrasi peta persebaran kelelawar hantu utara
ilustrasi peta persebaran kelelawar hantu utara (commons.wikimedia.org/Chermundy)

Kelelawar putih utara termasuk hewan yang menghuni Dunia Baru atau sekitar Benua Amerika. Menariknya, persebaran mamalia terbang ini bisa dibilang sangat luas. Bayangkan saja, mereka bisa ditemukan mulai dari Meksiko, seluruh wilayah Amerika Tengah, sampai seluruh negara Amerika Selatan (kecuali Argentina, Chili, dan Uruguay). Di balik persebaran yang luas itu, kelelawar hantu utara cukup konsisten soal pilihan habitat.

Dilansir Animalia, mereka hanya hidup di sekitar hutan tropis dan hutan pesisir pantai. Kalau kebetulan dekat, kadang-kadang mamalia terbang ini dapat tinggal di sekitar kawasan pertanian dan perkebunan manusia. Untuk tempat beristirahat, utamanya mereka akan mencari gua. Namun, ada pula yang bertengger di batang pohon palem. Rata-rata elevasi yang dipilih kelelawar hantu utara berkisar antara 0—1.500 meter di atas permukaan laut.

2. Makanan favorit dan cara memperolehnya

kelelawar hantu utara bertengger di daun palem
kelelawar hantu utara bertengger di daun palem (commons.wikimedia.org/Paul Prior)

Soal makanan, kelelawar hantu utara secara eksklusif merupakan hewan insektivor alias pemakan serangga. Mereka dapat mengonsumsi jenis serangga apa pun, baik yang terbang ataupun tidak. Meski begitu, kalau ditanya soal makanan favorit, kemungkinan besar jawabannya adalah ngengat. Hal itu karena pada beberapa spesimen yang dibedah, sebagian besar isi perut mereka adalah ngengat.

Dilansir Animal Diversity Web, dalam satu malam saja seekor kelelawar hantu utara mampu menangkap sampai seribu ekor serangga. Kemampuan menangkap mangsa dalam jumlah besar itu tentu terwujud berkat sederet indra yang menopang proses perburuan saat malam hari. Sebagai contoh, mereka memiliki kemampuan ekolokasi yang memang khas dimiliki kelelawar.

Setiap terbang ke sekitar wilayah, kelelawar hantu utara mengeluarkan suara klik dengan frekuensi sekitar 22 kHz. Ketika sesuatu—dalam hal ini serangga yang jadi makanan, tetapi bisa juga berbagai objek lain—mengenai gelombang frekuensi yang dikeluarkan kelelawar ini, akan ada pantulan gelombang yang muncul dan mengarah ke mereka. Alhasil, mengetahui pergerakan mangsa berukuran kecil di tengah malam bukan hal yang sulit buat kelelawar hantu utara.

3. Kehidupan sosial yang unik

individu kelelawar hantu utara beristirahat
individu kelelawar hantu utara beristirahat (commons.wikimedia.org/er-birds)

Kalau biasanya spesies kelelawar yang seukuran cenderung hidup dalam kelompok berjumlah besar, kelelawar hantu utara justru sebaliknya. Ya, dalam kebanyakan waktu, mereka lebih condong sebagai hewan soliter. Akan tetapi, bukan berarti mereka sama sekali tidak bersosialisasi dengan sesama. Ada satu momen saat kelelawar hantu utara akan membentuk koloni berjumlah besar.

University of the West Indies menyebut kalau momen tersebut ketika musim kawin tiba. Jumlah kelompok sementara ini tidak besar karena hanya terdiri atas beberapa ekor. Kelompok itu biasanya bertengger di pohon yang sama dengan jarak antarindividu sekitar 5—10 cm.

Begitu musim kawin berakhir, koloni itu langsung bubar menuju tempat tinggal masing-masing. Karena kebiasaan hidup tersebut, kita lebih banyak melihat kelelawar hantu utara sendirian saja. Kalau sedang sendiri, individu itu secara spesifik akan bertengger dan menguasai satu daun palem terdekat.

4. Sistem reproduksi

potret kelelawar hantu utara muda
potret kelelawar hantu utara muda (commons.wikimedia.org/Daniel Velasco C)

Musim kawin bagi kelelawar hantu utara berlangsung antara Januari—Februari. Seperti yang disebutkan sebelumnya, beberapa ekor kelelawar ini membentuk kelompok kecil guna menarik perhatian calon pasangan. Mereka termasuk hewan poligini, jantan akan kawin dengan beberapa betina berbeda.

Dilansir Animal Diversity Web, masa kehamilan yang dijalani kelelawar hantu utara betina sekitar 6 bulan. Setelah itu, betina akan melahirkan seekor anak saja. Hanya betina yang mengambil peran untuk mengurus anak sampai dewasa. Untungnya, anak kelelawar hantu utara perlu waktu selama beberapa bulan saja sebelum bisa hidup mandiri.

5. Status konservasi

Kelelawar hantu utara ternyata bermanfaat bagi petani karena pola makan mereka.
Kelelawar hantu utara ternyata bermanfaat bagi petani karena pola makan mereka. (commons.wikimedia.org/Daniel Velasco C.)

Menurut catatan IUCN Red List, kelelawar hantu utara masuk dalam kategori hewan dengan risiko rendah (Least Concern). Sayangnya, tak diketahui berapa populasi mamalia terbang ini di alam liar. Selain itu, tren populasi yang terjadi pada mereka pun masih belum diketahui. Beruntungnya, tak ada ancaman serius yang dapat mengganggu kelestarian kelelawar hantu utara pada masa mendatang.

Hal tersebut wajar kalau mengingat luasnya peta persebaran mereka. Kalaupun ada ancaman, kerusakan habitat alami akibat pembukaan lahan oleh manusia pasti jadi ancaman utama. Uniknya, kelelawar hantu utara diduga punya peran positif terhadap petani jika kebetulan tinggal di kawasan pertanian, lho.

Disebutkan kalau jumlah serangga yang mampu diburu kelelawar ini pada malam hari sangat membantu untuk mengurangi hama serangga yang suka menghinggapi tanaman pertanian. Jika populasi kelelawar ini cukup besar di sekitar lahan pertanian, petani tak perlu khawatir lagi dengan serangan hama. Keren sekali, kan, kelelawar hantu utara ini?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yudha ‎
EditorYudha ‎
Follow Us

Latest in Science

See More

[QUIZ] Jika Hidup di Era Klasik, Siapa Dewa-dewi Perang yang Jadi Pelindungmu?

09 Nov 2025, 08:20 WIBScience