Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Celung Steller, Pakai Material Unik buat Bangun Sarang

potret celung steller dewasa
potret celung steller dewasa (commons.wikimedia.org/VJAnderson)
Intinya sih...
  • Celung steller merupakan burung asal Dunia Baru dengan persebaran di Amerika Utara dan Amerika Tengah.
  • Makanan mereka beragam, mulai dari kacang-kacangan hingga telur burung kecil.
  • Celung steller merupakan burung sosial yang memiliki perilaku agak sadis terhadap burung lain. Mereka juga piawai meniru suara hewan lain dan akan mempertahankan wilayah dengan cara apa pun.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Burung dengan bulu berwarna biru itu seperti punya kesan menawan sekaligus kalem yang membuat kita merasakan sensasi unik sendiri saat melihat mereka. Ada banyak burung dengan tampilan bulu berwarna biru dan kamu tentu setuju kalau celung steller (Cyanocitta stelleri) jadi salah satu yang menunjukkan kesan menawan serta kalem itu. Sangat mudah untuk mengidentifikasi mereka. Pasalnya, bagian kepala, dada, dan sedikit bagian punggung sudah pasti berwarna hitam atau biru dongker, sementara tubuh bagian bawah celung steller berubah jadi biru yang cukup cerah dengan sedikit pola di beberapa titik.

Tak ketinggalan, terdapat pula jambul atau bulu di area kepala yang dapat mereka angkat pada momen tertentu. Burung ini pertama kali teridentifikasi di salah satu pulau di Alaska dan dideskripsikan oleh ahli alam asal Jerman, Georg Wilhelm Steller, pada 1741. Secara ukuran, celung steller termasuk spesies burung sedang. Panjang tubuh mereka sekitar 30—34 cm, rentang sayap 45—48 cm, dan bobot 100—140 gram. Selain penampilan, burung cantik ini juga punya sederet fakta menarik yang akan segera kita kupas. Jadi, kalau ingin berkenalan dengan celung steller, langsung gulir layarmu ke bawah, ya!

1. Peta persebaran, habitat, dan makanan favorit

celung steller sedang makan biji-bijian
celung steller sedang makan biji-bijian (commons.wikimedia.org/Ingrid Taylar)

Celung steller merupakan spesies burung asal Dunia Baru. Artinya, persebaran mereka berada di Benua Amerika, tepatnya Amerika Utara dan Amerika Tengah. Dilansir BirdLife DataZone, burung ini hanya ditemukan di pesisir barat Benua Amerika sehingga wilayahnya meliputi pesisir barat Amerika Serikat, Kanada, Meksiko, El Salvador, Guatemala, Honduras, dan Nikaragua. Dengan demikian, area persebaran burung ini sekitar 9,89 juta km persegi.

Sementara itu, pilihan habitat bagi celung steller dapat berupa hutan konifer, hutan gugur, pegunungan, sampai pertanian manusia. Sebenarnya, burung ini terbilang penghuni dataran tinggi karena umumnya berada pada ketinggian 1.000—3.500 meter di atas permukaan laut. Namun, saat musim dingin tiba, celung biru akan bergerak ke dataran rendah supaya tidak mengalami kedinginan yang ekstrem.

Untuk urusan makanan, burung cantik ini ternyata merupakan hewan omnivor. Pilihan makanan mereka sangat beragam. Adapun, makanan nonhewani berupa kacang-kacangan, biji pinus dan ek, beri, serta buah. Sementara itu, sumber pangan hewani bagi celung steller diperoleh dari telur burung, burung kecil, reptil kecil, invertebrata, dan pengerat kecil. Sebagai hewan diurnal, proses pencarian makanan bagi burung ini berlangsung selama Matahari terbit. Kalau kebetulan ada, celung steller bisa mengonsumsi sisa sampah manusia yang sedang piknik di dekat habitat mereka.

2. Perilaku yang agak sadis dan sederet kemampuan unik

seekor celung steller sedang bertengger
seekor celung steller sedang bertengger (commons.wikimedia.org/Andromeda2064)

Celung steller ternyata termasuk hewan sosial karena selalu membentuk koloni dengan jumlah tertentu. Anggota kelompok ini akan bergerak bersama saat harus pindah ke dataran rendah, bermain, membuat sarang di satu lokasi yang sama, dan kadang bertengkar sambil terbang di udara. Ada beragam bentuk komunikasi vokal yang dapat dihasilkan burung cantik ini, misalnya saja shack-sheck-sheck dan skreeka! skreeka. Suara ini mereka hasilkan saat ingin berkomunikasi ataupun memperingatkan individu lain soal keberadaan predator.

Meski terlihat lucu, celung steller punya sisi yang agak sadis. All About Birds melansir kalau burung ini sering menginvasi sarang burung lain, semisal munguk kerdil (Sitta pygmaea), junco bermata gelap (Junco hyemalis), dan marbled murrelet (Brachyramphus marmoratus). Saat datang ke sarang burung-burung tersebut, tujuan celung steller cukup beragam, mulai dari menangkap anak burung ataupun mencuri telur untuk dikonsumsi maupun membunuh seluruh burung yang ada di dalamnya sebagai bentuk mempertahankan wilayah.

Ya, celung steller termasuk burung teritorial yang akan mempertahankan wilayah dengan cara apa pun. Mereka terbilang sulit menoleransi kehadiran burung lain di sekitar, apalagi yang berukuran lebih kecil. Karena itu, mereka tak segan untuk menghabisi burung lain kalau dianggap menyerobot wilayah. 

Selain sadis, burung cantik ini juga punya kemampuan menarik, lho. Celung steller terbilang piawai untuk meniru suara hewan lain, semisal kucing, anjing, tupai, ayam, dan suara mesin. Selain itu, saat merasa terancam dari predator berukuran besar, kelompok celung steller akan terbang bersama, saling berdekatan, dan berusaha menyerang si burung predator agar segera menjauh. 

3. Membuat sarang dari material yang tak terduga

sarang berlapis lumpur milik celung steller
sarang berlapis lumpur milik celung steller (commons.wikimedia.org/LassenNPS)

Celung steller memang sering hinggap di sarang burung lain, tapi bukan berarti mereka tidak memiliki sarang sendiri. Sama seperti kebanyakan burung, sarang milik burung cantik ini berada di pohon, tepatnya hampir berada di puncak pohon setinggi 3—12 meter. Hal yang tak biasa dari sarang mereka ialah material yang digunakan.

Dilansir Animal Diversity Web, material utama yang digunakan celung steller ialah lumpur yang dibentuk menjadi mangkuk. Supaya struktur sarang tetap kokoh, ditambahkan beberapa material lain, semisal serat tanaman yang tebal, ranting, dan akar. Penggunaan lumpur pada sarang burung ini diduga supaya tetap stabil dan awet dalam waktu panjang sekaligus mampu memberi suhu yang sesuai bagi telur saat sedang memasuki masa reproduksi. Sarang ini dibangun secara bersama-sama oleh pasangan celung steller. Adapun, jantan lebih banyak berperan mencari material dan betina menyusun bentuk sarang.

4. Sistem reproduksi

celung steller contoh hewan setia
celung steller contoh hewan setia (commons.wikimedia.org/Cricket Raspet)

Celung steller masuk dalam kategori hewan monogami alias setia. Pasangan yang sudah terbentuk akan selalu bersama dalam jangka waktu panjang, bahkan di luar musim kawin. Oh, ya, musim kawin bagi burung ini berlangsung antara Maret—Juli. Pasangan burung ini akan memulai proses reproduksi dengan ritual unik, yakni terbang sambil saling meluncur dan mengitari pasangan. Kadang, jantan juga membawakan hadiah pada betina berupa makanan yang bisa langsung dikonsumsi.

Setelah proses perkawinan selesai, barulah betina akan menghasilkan telur yang dikeluarkan di sarang mereka. Animalia melansir kalau celung steller betina menghasilkan 2—6 butir telur. Nantinya, telur ini akan menjalani masa inkubasi selama 16 hari. Adapun, betina mengambil peran penuh dalam mengerami calon anak mereka. Kemudian, setelah menetas, induk jantan maupun betina akan bergantian menjaga sarang dan mencari makan untuk anak-anak mereka. Setelah berusia 18 hari, kemampuan terbang sudah mulai dikuasai, tetapi mereka masih akan tetap bersama kedua induk sampai berusia 6,5 minggu.

Sebenarnya, saat sudah berusia 1 tahun, anak celung steller sudah mulai mencari pasangan. Namun, mereka baru bisa mulai bereproduksi pada tahun berikutnya atau saat sudah menginjak usia 2 tahun. Sementara itu, usia tertua yang dapat dicapai celung steller mencapai 16 tahun, lho

5. Status konservasi

celung steller sedang makan kacang
celung steller sedang makan kacang (commons.wikimedia.org/Tracie Hall)

Mengingat persebaran celung steller yang luas, sebenarnya kita masih belum perlu mengkhawatirkan populasi mereka. Berdasarkan IUCN Red List, burung ini masuk dalam kategori hewan dengan risiko rendah (Least Concern) dengan tren populasi yang stabil. Diperkirakan kalau saat ini ada sekitar 2,8 juta celung steller yang mengudara di sepanjang Amerika Utara dan Amerika Tengah.

Ditambah lagi, tak ada ancaman serius yang sedang mereka hadapi. Kalaupun ada, masalahnya terbilang klasik karena disebabkan oleh kerusakan habitat akibat aktivitas manusia dan perburuan yang dilakukan guna memperjualbelikan burung ini secara ilegal. Menariknya, kehadiran celung steller di sekitar lahan pertanian manusia ternyata bisa membawa dampak positif. Dilansir Animal Diversity Web, burung ini mampu mengontrol populasi serangga di sekitar lahan pertanian yang tentunya meningkatkan kualitas dan kuantitas tanaman yang dihasilkan oleh petani.

Ada satu hal menarik lain dari celung steller. Ingat dengan kemampuan mereka dalam meniru suara? Ternyata, burung ini memanfaatkan kemampuan itu untuk "mengusili" burung lain, lho. Celung steller akan dengan sengaja mengeluarkan suara burung predator, semisal elang ekor merah dan osprey, agar spesies burung lain di sekitar mereka jadi ketakutan serta segera bersembunyi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yudha ‎
EditorYudha ‎
Follow Us

Latest in Science

See More

5 Fakta Celung Steller, Pakai Material Unik buat Bangun Sarang

09 Sep 2025, 21:04 WIBScience