Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Lemur Ekor Cincin, Simbol Kehidupan di Madagaskar 

potret lemur ekor cincin (commons.wikimedia.org/jinkemoole)
Intinya sih...
  • Lemur ekor cincin dipimpin oleh betina, mempengaruhi kestabilan kelompok dan distribusi makanan.
  • Komunikasi lemur menggunakan aroma tubuh, gerakan ekor, dan vokalisasi untuk berinteraksi dengan sesama.
  • Lemur aktif di siang hari, melakukan ritual berjemur untuk menjaga metabolisme dan adaptasi terhadap suhu Madagaskar.

Madagaskar memang dikenal sebagai rumah bagi spesies-spesies unik yang gak bisa ditemukan di belahan dunia lain, dan salah satu yang paling ikonik adalah lemur ekor cincin (Lemur catta). Dengan ekor panjang berwarna hitam-putih menyerupai zebra dan ekspresi wajah yang lugu tapi tajam, lemur ini bukan cuma jadi primadona satwa liar di sana, tapi juga simbol penting pelestarian ekosistem pulau itu. Popularitasnya juga makin melejit setelah kemunculannya di berbagai film animasi, seperti Madagascar dari DreamWorks yang membuat banyak orang penasaran dengan gaya hidup asli hewan ini.

Tapi jangan salah, di balik kelucuannya, lemur ekor cincin menyimpan banyak fakta unik yang jarang diketahui. Mereka bukan sekadar hewan lucu yang doyan loncat dari pohon ke pohon, tapi juga punya sistem sosial, cara komunikasi, bahkan adaptasi yang luar biasa terhadap lingkungan Madagaskar yang makin terancam. Yuk, kenali lebih dekat lima fakta menarik dari makhluk menggemaskan sekaligus ikonik ini.

1.Pemimpin koloni adalah betina

potret lemur ekor cincin (commons.wikimedia.org/Gzen92)

Berbeda dari kebanyakan primata lain yang biasanya dipimpin oleh pejantan dominan, lemur ekor cincin justru punya struktur sosial matriarkal alias dipimpin oleh betina. Betina paling dominan akan menentukan arah perjalanan kelompok, akses makanan, hingga siapa yang boleh beristirahat di tempat paling nyaman. Sistem ini berlaku konsisten dalam seluruh kelompok lemur ekor cincin, baik di alam liar maupun dalam penangkaran. Dominasi betina ini berlangsung sepanjang tahun, bukan cuma saat musim kawin.

Dilansir dari National Geographic, dominasi betina ini berdampak besar pada kestabilan kelompok. Lemur jantan biasanya akan bermigrasi ke kelompok lain setelah dewasa untuk menghindari konflik, sementara betina akan tetap tinggal di kelompok asalnya. Hal ini membantu mempertahankan solidaritas antar-betina dan memperkuat ikatan sosial mereka. Gaya kepemimpinan ini juga dianggap efisien dalam mengatur distribusi makanan yang terbatas di musim kering Madagaskar.

2.Komunikasi lewat aroma dan gerakan ekor

potret lemur ekor cincin (commons.wikimedia.org/jinkemoole)

Lemur ekor cincin punya cara komunikasi yang unik banget: mereka menggunakan aroma tubuh dan gerakan ekor untuk menyampaikan pesan. Kelenjar bau di pergelangan tangan dan dada digunakan untuk menandai wilayah, memperingatkan bahaya, bahkan menarik pasangan. Mereka juga bisa melakukan stink fight alias duel aroma, di mana dua jantan saling menggosokkan ekor ke kelenjar bau mereka lalu mengibaskannya ke arah lawan untuk menunjukkan dominasi.

Menurut laporan dari Duke Today, aroma yang dikeluarkan lemur ini bisa bertahan di alam hingga beberapa hari, memberi petunjuk lokasi dan status sosial kepada anggota kelompok lain. Selain itu, mereka juga mengandalkan vokalisasi seperti dengkuran, jeritan, dan siulan untuk berkomunikasi dalam jarak dekat. Gak cuma suara, tapi gerakan ekor yang naik-turun juga jadi sinyal visual penting, terutama saat berjalan berbaris di semak-semak tinggi.

3.Hewan diurnal yang suka berjemur

potret lemur ekor cincin (commons.wikimedia.org/Bernard DUPONT)

Berbeda dari banyak primata lain yang aktif di malam hari (nokturnal), lemur ekor cincin justru aktif di siang hari alias diurnal. Mereka memulai hari dengan ritual unik seperti duduk menghadap matahari sambil membuka tangan dan kaki lebar-lebar, seolah sedang meditasi. Gaya ini dikenal sebagai sun-worshipping pose, yang membantu menghangatkan tubuh mereka setelah malam yang dingin. Ini juga jadi salah satu alasan kenapa lemur ini sering terlihat di area terbuka ketimbang hutan lebat.

Menurut National Geographic, perilaku berjemur ini penting banget untuk menjaga metabolisme mereka tetap aktif. Madagaskar punya iklim yang cukup ekstrem antara musim hujan dan kemarau, jadi adaptasi terhadap suhu jadi krusial buat kelangsungan hidup lemur. Selain itu, karena mereka hidup di daerah yang cukup kering, mereka juga harus pintar mencari makanan dan air sebelum matahari terlalu terik.

4.Populasi terancam akibat deforestasi dan perburuan

potret lemur ekor cincin (commons.wikimedia.org/Bernard DUPONT)

Walau banyak dikenal lewat film dan dokumenter, lemur ekor cincin justru makin terancam di alam liar. Dilansir dari IUCN Red List, spesies ini masuk kategori “Endangered” alias terancam punah karena habitat mereka terus menyusut akibat deforestasi besar-besaran di Madagaskar. Penebangan liar, pembakaran hutan untuk pertanian, serta ekspansi pemukiman manusia membuat ruang hidup mereka makin sempit.

Selain itu, lemur juga diburu untuk dijadikan hewan peliharaan atau dikonsumsi sebagai daging. Padahal, perdagangan lemur ilegal sangat merusak populasi liar yang tersisa. Tanpa konservasi aktif dan perlindungan habitat yang serius, simbol kehidupan Madagaskar ini bisa saja lenyap dari alam dalam waktu yang gak lama lagi.

5.Peran penting dalam ekosistem hutan

ilustrasi lemur ekor cincin (commons.wikimedia.org/Animalculum)

Lemur ekor cincin bukan cuma spesies ikonik, tapi juga punya peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem hutan Madagaskar. Mereka berfungsi sebagai penyebar biji yang efektif karena pola makan mereka terdiri dari buah, daun, bunga, dan kulit pohon. Setelah makan, biji yang keluar lewat kotoran akan tumbuh menjadi tanaman baru, membantu regenerasi hutan secara alami. Fungsi ini membuat mereka disebut sebagai forest gardeners oleh para ilmuwan.

Menurut studi dari Science Direct, spesies tanaman tertentu di Madagaskar bergantung penuh pada lemur untuk proses penyebaran benihnya. Kalau populasi lemur menurun, rantai ekosistem hutan juga bisa terganggu secara signifikan. Jadi, menjaga kelestarian lemur berarti juga menjaga kelangsungan banyak spesies flora dan fauna lain yang hidup bersamanya.

Lemur ekor cincin bukan sekadar ikon lucu dari film animasi. Mereka adalah makhluk kompleks dengan sistem sosial canggih, perilaku unik, dan peran ekologis yang vital. Di tengah tantangan besar seperti deforestasi dan perburuan liar, perhatian dan aksi nyata untuk pelestarian mereka jadi makin penting. Sebab, saat satu spesies hilang, satu bagian penting dari ekosistem juga ikut lenyap.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us