Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Fakta Makanan, Bentuk Kekuatan Spiritual hingga Persembahan untuk Dewa

ilustrasi dewa dalam mitologi Nordik (wikimedia.org/wikipedia/commons/Lorenz Frølich)

Setiap kebudayaan memiliki kisah unik tentang makanan dan perjamuan yang melibatkan makhluk gaib atau dewa. Makanan dalam mitologi bukan sekadar pemenuh kebutuhan fisik, tetapi juga memiliki makna mendalam dalam kehidupan spiritual dan keabadian.

Berbagai kepercayaan menggambarkan bagaimana para dewa dan pahlawan menikmati hidangan istimewa yang sering kali melambangkan kekuatan atau reward atas suatu hal. Di artikel ini kita akan menjelajahi beberapa perjamuan legendaris yang menjadi bagian dari mitologi dunia. Baca hingga selesai, yuk!

1. Mitologi Yunani tentang makanan para dewa di Olympus

ilustrasi makanan para dewa di Olympus (wikipedia.org/wiki/Ambrosia/Nicola da Urbino)

Dalam mitologi Yunani, para dewa yang tinggal di Olympus menikmati makanan dan minuman istimewa yang disebut ambrosia dan nectar. Ambrosia dianggap sebagai makanan suci yang memberikan keabadian kepada siapa pun yang mengonsumsinya. Nectar adalah minuman istimewa yang dikatakan dapat menjaga kebugaran dan kekuatan para dewa selamanya. Keduanya menjadi simbol kekuatan dan kemuliaan yang hanya dapat dinikmati oleh para dewa. 

Mitos Yunani menceritakan bagaimana manusia tidak boleh sembarangan mencicipi makanan para dewa. Ada kisah tentang Tantalus, seorang manusia yang mencuri ambrosia dan nectar untuk diberikan kepada manusia lain. Sebagai hukuman, ia dikutuk untuk selamanya mengalami kelaparan dan kehausan meskipun dikelilingi oleh makanan dan minuman yang tidak bisa ia raih. Kisah ini menjadi pengingat bahwa makanan para dewa bukan hanya sekadar santapan, tetapi juga simbol otoritas yang tidak bisa dilanggar.

Dalam beberapa legenda, ambrosia dan nectar juga digunakan sebagai hadiah bagi manusia yang mendapatkan kemurahan hati para dewa. Contohnya adalah kisah Herakles yang diizinkan untuk menikmati makanan ini setelah membuktikan dirinya dalam berbagai ujian. Dengan memakan ambrosia, ia pun diangkat sebagai dewa dan mendapatkan tempat di Olympus sebagai penghormatan atas jasanya.

2. Valhalla, tempat istirahat para pejuang perang dalam mitos Nordik dan Viking

ilustrasi Valhalla dalam mitos Nordik (commons.wikimedia.org/wiki/Walhall by Emil Doepler)

Jika kamu penggemar film superhero Thor, pasti sering mendengar nama Valhalla. Tempat ini disebut sebagai tempat bagi para pejuang yang gugur dengan gagah berani di medan perang. Mereka yang terpilih oleh Odin akan diundang untuk tinggal di aula besar ini dan menikmati perjamuan tanpa akhir. Setiap hari, mereka akan berlatih bertarung dan pada malam harinya mereka akan berpesta dengan hidangan yang selalu tersedia. Makanan utama yang mereka santap adalah daging babi hutan ajaib bernama Saehrimnir yang dapat beregenerasi setiap hari.

Selain hidangan utama, para pejuang juga menikmati minuman yang berasal dari susu kambing ajaib bernama Heidrun. Kambing ini menghasilkan madu yang berubah menjadi minuman memabukkan yang tak pernah habis. Minuman ini memberikan kegembiraan dan kekuatan bagi para pejuang agar mereka selalu siap menghadapi pertempuran di akhir zaman yang dikenal sebagai Ragnarok. Perjamuan ini bukan hanya sebagai bentuk penghormatan bagi mereka, tetapi juga sebagai persiapan menuju pertempuran terakhir.

Valhalla menggambarkan konsep kematian yang berbeda dari banyak kepercayaan lain. Bagi bangsa Viking dan mitologi Nordik, kematian di medan perang bukanlah akhir, melainkan awal dari kehidupan baru yang penuh dengan kehormatan dan kebanggaan. Oleh karena itu, perjamuan yang terus berlangsung di Valhalla menjadi simbol dari kehidupan yang abadi dan keberanian yang tidak pernah padam.

3. Prasadam dalam tradisi Hindu, ada modak manisan favorit Dewa Ganesha

persembahan prasadam untuk para dewa dalam ajaran Hindu (commons.wikimedia.org/wiki/Bizmadhav1)

Dalam tradisi Hindu, makanan sering kali dipersembahkan kepada para dewa sebelum akhirnya dibagikan kembali kepada manusia. Persembahan ini disebut sebagai prasadam dan dianggap telah diberkati oleh para dewa. Jenis makanan yang sering digunakan dalam persembahan ini antara lain susu, buah-buahan, dan berbagai jenis manisan. Salah satu manisan yang paling terkenal adalah modak, yang dipercaya sebagai makanan kesukaan Dewa Ganesha.

Makanan dalam tradisi Hindu bukan hanya sekadar persembahan, tetapi juga memiliki makna spiritual yang mendalam. Persembahan makanan adalah bentuk rasa syukur manusia kepada dewa atas berkah yang telah diberikan. Dengan memberikan makanan kepada para dewa, manusia berharap mendapatkan perlindungan dan keberkahan dalam kehidupan sehari-hari. Tradisi ini masih terus dilakukan dalam berbagai upacara keagamaan hingga saat ini.

Selain persembahan makanan di kuil, dalam beberapa mitos Hindu juga terdapat kisah tentang perjamuan para dewa. Dalam kisah Samudra Manthan, para dewa dan asura bekerja sama mengaduk lautan susu untuk mendapatkan amrita, yaitu minuman keabadian. Minuman ini menjadi simbol dari pencarian manusia akan kehidupan abadi dan kesejahteraan yang sempurna. Kisah ini menunjukkan bagaimana makanan dan minuman dalam mitologi Hindu memiliki keterkaitan erat dengan keabadian dan kekuatan spiritual.

4. Kepercayaan Mesir Kuno bahwa manusia yang telah tiada tetap harus beri persembahan makanan

Ilustrasi persembahan sajian makanan untuk dewa dan leluhur Mesir Kuno (commons.wikimedia.org/wiki/By Unknown author)

Dalam kepercayaan Mesir kuno, kehidupan setelah mati sangat bergantung pada makanan yang disediakan bagi arwah yang telah meninggal. Para bangsawan dan firaun sering kali dikuburkan dengan makanan yang diyakini akan mereka konsumsi di alam baka. Makanan yang disertakan dalam makam mereka meliputi roti, bir, madu, dan berbagai jenis daging. Makanan ini dipercaya akan selalu tersedia untuk mereka dalam kehidupan selanjutnya.

Kepercayaan ini muncul karena dalam mitologi Mesir, para dewa dan manusia yang telah meninggal membutuhkan makanan untuk menjaga keberlangsungan eksistensi mereka. Dalam berbagai relief yang ditemukan di makam kuno, sering kali digambarkan adegan di mana keluarga yang masih hidup memberikan persembahan makanan kepada leluhur mereka. Hal ini dilakukan agar roh mereka tetap tenang dan mendapatkan kehidupan yang layak di dunia setelah mati.

Selain makanan untuk para arwah, mitologi Mesir juga menggambarkan perjamuan para dewa yang berlangsung di dunia ilahi. Dewa Osiris sering kali dikaitkan dengan upacara perjamuan yang melibatkan makanan sebagai simbol kesuburan dan kehidupan yang terus berlanjut. Dalam beberapa ritual, makanan dan minuman dianggap sebagai perantara antara dunia manusia dan dunia para dewa.

Makanan dalam mitologi memiliki makna yang jauh lebih dalam dari sekadar kebutuhan fisik. Dalam berbagai budaya, perjamuan para dewa menggambarkan konsep keabadian, kehormatan, dan hubungan antara dunia manusia dengan dunia spiritual. Dari ambrosia di Olympus hingga perjamuan abadi di Valhalla, kisah-kisah ini menunjukkan betapa pentingnya makanan dalam kepercayaan kuno.

Bagaimana menurut kamu? Apakah ada kisah perjamuan mitologi lain yang menarik untuk dibahas? Yuk, bagikan pendapatmu tentang makanan dan mitologi di kolom komentar!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us