5 Fakta Menakjubkan dari Matahari, Bintang Merah Raksasa!

Jika dilihat dari Bumi mungkin ukuran Matahari tidaklah sebesar yang dibayangkan, namun bukan berarti itu adalah ukuran sebenarnya dari Matahari. Perlu diingat bahwa jarak rata-rata dari Bumi ke Matahari bisa mencapai 149 juta kilometer, namun bentuk dan cahaya dari Matahari masih bisa terlihat dengan jelas.

Dilansir NASA.Gov, Matahari merupakan bola panas yang berisikan hidrogen dan helium, serta secara rata-rata memiliki diameter sebesar 1,3 juta kilometer besarnya. Ukuran besar dari Matahari ini jelas saja 109 kali lebih besar dan lebar jika dibandingkan dengan Bumi, sehingga wajar rasanya bila bisa terlihat jelas walau dengan jarak jauh.

Rasanya tak salah apabila menyebut Matahari sebagai bola gas yang memiliki energi yang sangat luar biasa. Bahkan walau pun memiliki jarak jutaan kilometer dari Bumi, namun energi yang dipancarkannya tetaplah sangat kuat dan bahkan bisa dimanfaatkan.

Dilansir NASA, jumlah energi yang dihasilkan Matahari memang sangat luar biasa besar, sebab bisa mencapai 44 kuadriliun watt besarnya. Jika dibandingkan dengan sebuah pembangkit listrik besar, maka hanya akan menghasilkan sekitar 1 miliar watt saja.

Sebagai bola gas raksasa yang menjadi pusat dari Tata Surya, rasanya wajar saja apabila Matahari ternyata memiliki suhu yang sangat luar biasa. Bahkan panas dari Matahari saja masih bisa terasa hingga ke permukaan Bumi meski dengan jarak jutaan kilometer.

Dilansir Caltech, temperatur dari permukaan Matahari mencapai 5.600 Celsius dan temperatur ini jelas akan mengalami peningkatan seiring dekatnya dengan inti Bumi. Bahkan inti Matahari diprediksi memiliki panas mencapai 15 juta Celsius, sehingga tentu akan sangat luar biasa panasnya.

Selayaknya Bumi yang memiliki periode rotasinya tersendiri, Matahari pun ternyata demikian. Namun, kecepatan rata-rata yang dimiliki Matahari jelas berbeda jika dibandingkan dengan Bumi, sebab dipengaruhi oleh massa dan gravitasinya.

Dilansir KidsEclipse, Matahari membutuhkan waktu sekitar 25 hari untuk berputar sepenuhnya. Rotasi dari Matahari ternyata bisa bergerak dengan lama karena adanya cahaya yang berfungsi untuk meledakkan foton ke luar angkasa, sehingga mendorong pertukaran momentum yang menyebabkan rotasi pada bagian luar permukaan Matahari pun tertinggal. Inilah yang kemudian menyebabkan rotasi dari Matahari terasa sangat lambat.

Matahari selayaknya bintang lain yang memiliki rentang usia yang berbeda-beda, termasuk sisa usia yang dimiliki Matahari saat ini. Namun, jelas saja sebagai bintang raksasa sudah pasti Matahari memiliki usia yang sangat panjang, hingga akhirnya nanti mencapai batasnya.

Dilansir Space, Matahari lahir sekitar 4,6 miliar tahun yang lalu dan banyak peneliti yang memprediksi bahwa Matahari dan seluruh isi Tata Surya sebetulnya terbentuk dari awan gas dan debu raksasa yang berputar. Awan gas dan debu raksasa itulah yang kemudian dikenal sebagai nebula Matahari.

Ada banyak sekali fakta menarik mengenai bintang raksasa yang menjadi pusat dari Tata Surya ini. Kamu jadi bisa semakin mengenal keberadaan Matahari dengan lebih jelas. Mana fakta yang baru kamu ketahui?