6 Fakta Menarik Cheetah Asia, Keberadaannya Sangat Terancam Punah!

Cheetah Asia dulunya menyebar dari Semenanjung Arab hingga India, sayangnya penyebarannya sudah terbatas saat ini. Mereka merupakan subspesies cheetah yang keberadaannya sangat terancam punah. Panjang tubuhnya mencapai 1.1-1.3 m dengan berat 34-54 kg. Hewan yang satu ini mempunyai bulu berwarna cokelat kekuningan yang bagian samping, depan moncong, bawah mata dan kaki bagian dalamnya lebih pucat.
Bulu dan surai cheetah asia lebih pendek dibandingkan cheetah afrika. Mereka berada dalam famili Felidae dengan nama ilmiah Acinonyx jubatus venaticus. Mari kenalan dengan subspesies cheetah satu ini melalui fakta dan penjelasan berikut.
1. Wilayah penyebaran cheetah asia

Penyebaran utama cheetah asia adalah daerah gurun di sekitar Dasht-e Kavir di bagian timur Iran, termasuk sebagain provinsi Kerman, Khorasan, Semnan, Yazd, Tehran dan Markazi. Animalia menginformasikan bahwa sebagain besar dari mereka tinggal di lima kawasan lindung yaitu Taman Nasional Kavir, Taman Nasional Touran, Kawasan Lindung Bafq, Suaka Margasatwa Dar-e Anjir dan Suaka Margasatwa Naybandan. Cheetah asia lebih menyukai lahan terbuka, dataran kecil, daerah semi-gurun dan habitat terbuka lainnya.
2. Cheetah asia memangsa hewan herbivora berukuran sedang

Di habitat alaminya, cheetah asia biasanya memangsa hewan herbivora berukuran sedang, lho. Menu makannya termasuk chinkara, goitered gazelle, domba liar, kambing liar dan terwelu. Di Taman Nasional Khar Turan, wilayah jelajahnya tumpang tindih dengan 61% domba liar, 36% onager dan 30% gazelle.
3. Cheetah asia hidup dalam tiga kelompok sosial

Cheetah asia cenderung lebih aktif saat siang hari dan biasanya berada di area mangsanya atau di dekat aliran air. Mereka hidup dalam tiga kelompok sosial berbeda yaitu betina dan anak-anaknya, koalisi jantan dan jantan penyendiri. Betina menjalani hidup nomaden atau berpindah-pindah untuk mencari mangsa di wilayah jelajahnya.
Sama seperti jantan yang cenderung lebih banyak melakukan perpindahan dan memilih wilayah yang jauh lebih kecil. Akan tetapi, area tersebut memiliki banyak mangsa dan memudahkannya mengakses keberadaan betina.
4. Cheetah asia jantan menandai wilayah dengan urinnya

Wilayah jelajah cheetah asia sangat luas, mungkin itu berhubungan dengan rendahnya kepadatan mangsa di Iran. Berdasarkan informasi dari Cat Specialist Group, koalisi dua jantan di Bafq menempati area lebih dari 1700 kilometer persegi dalam lima bulan. Koalisi tiga jantan menjelajah sekitar 4,862 km persegi dari mereka lahir hingga berusia tiga tahun, sementara induk betinanya memiliki area setidaknya 3,629 km persegi.
Beberapa jantan terlihat menandai wilayah dengan urinnya. Penandaan aroma tersebut dianggap penting agar meminimalisir pertemuan di dalam wilayah jelajah yang tumpang tindih. Itu juga memungkinkannya saling bertemu satu sama lain saat memasuki musim kawin.
5. Cheetah asia sangat vokal

Cheetah merupakan spesies yang sangat vokal, mereka mempunyai berbagai panggilan seperti kicauan, dengkuran, mengembik, geraman, desisan, mengeong dan mengerang. Vokalisasi lainnya berupa suara 'nyam-nyam' atau 'ihn-ihn' untuk mengumpulkan anak-anaknya. Sementara itu, suara 'prr-prr' untuk memandunya dalam perjalanan. Adapun panggilan bernada rendah, itu untuk memperingatkan anak-anaknya untuk agar diam, menarik bukan?
6. Cheetah asia bisa berlari sangat cepat!

Kecepatan cheetah harusnya tidak usah diragukan lagi. Mereka bisa berlari hingga kecepatan 112 km/jam saat memburu mangsa. Akan tetapi, saat mereka berada dalam situasi berbahaya, cheetah cenderung melarikan diri jika ada pemangsa besar sebab mereka tidak mempunyai rahang dan cakar kuat untuk menghadapinya. dilansir World Atlas.
Gaya hidup cheetah sama seperti yang kamu pikirkan, mereka cenderung lebih aktif di siang hari karena menyesuaikan waktu ketersediaan mangsa. Selain itu, mereka juga tidak terlalu bergantung pada air untuk minum karena mendapatkan asupan dari mangsa yang diburunya. Sayang sekali, pada Januari 2022, Iranian Department of Environment memperkirakan hanya ada 12 cheetah asia yang tersisa. Pembagiannya 9 jantan dan 3 betina, karenanya mereka dianggap sebagai Critically Endangered oleh IUCN.