5 Fakta Menarik Tayra, Spesies Carpelai dengan Indera Penciuman Tajam!

Tayra merupakan hewan endemik asli dari wilayah benua Amerika. Dilansir dari laman Animalia.bio, mereka banyak berhabitat di daerah pegunungan Andes yang terletak di wilayah benua Amerika Selatan yang melintasi beberapa negara di antaranya Brazil, Bolivia, Ekuador, Costa Rica dan Argentina. Namun, sebagian kecil populasi tayra juga terdapat di benua Amerika bagian tengah yang mendiami hutan tropis dan subtropis.

Hewan ini sering sekali berpindah-pindah tempat antara satu wilayah hutan ke hutan yang lainnya. Mereka lebih suka berpergian pada malam hari saat memutuskan untuk mencari sarang baru.

Di habitat aslinya, tayra sering terlihat hidup sendirian dan berpasangan. Namun kadang-kadang hewan ini juga hidup secara berkelompok dimana dalam satu kelompok hanya terdiri dari 3 hingga 4 individu. Mereka termasuk jenis hewan diurnal yang aktif beraktivitas mencari makanan pada siang hari walaupun terkadang tayra juga aktif pada malam hari. Tayra dikenal akan kecepatan larinya serta dapat memanjat pohon dengan sangat baik hingga ketinggian lebih dari 40 meter.

Bahkan, hewan ini mampu berenang menyebrangi sungai jika dalam kondisi terdesak. Tayra dapat mengidentifikasi lokasi dari mangsanya dengan mengandalkan indera penciumannya yang tajam.

Dari segi penampilan, tayra memiliki tubuh seperti anjing berukuran sedang dengan ekor panjang dan ditutupi bulu yang sangat lebat. Dilansir dari laman Animaldiversity, panjang ukuran dari kepala hingga tubuh hewan ini berkisar antara 60 - 70 sentimeter. Sedangkan bulu dari tayra memiliki warna coklat tua dengan warna bulu dikepala yang terlihat agak pucat. Ciri khas yang paling menonjol dari hewan ini adalah terdapatnya bercak putih menyerupai bentuk berlian pada tenggorokannya.

Masa kehamilan dari tayra betina berlangsung selama 63 - 67 hari dimana dalam satu kali  persalinan hewan hanya ini bisa melahirkan 2 hingga 3 ekor. Bayi yang lahir, baru akan bisa membuka matanya setelah berusia 35 hari dan akan terus tergantung pada induknya untuk menyusui hingga berusia 2 - 3 bulan. Sedangkan jumlah kelahiran terbanyak dari tayra terjadi pada bulan Maret dan Juli. Mereka bukan tipe hewan yang berkembangbiak sacara musiman dan dapat kawin sepanjang tahun.

Jumlah populasi tayra di alam liar saat ini dilaporkan semakin berkurang. Hal ini disebabkan habitat asli mereka yang telah dirusak untuk dialihkan sebagai lahan pertanian. Di benua Amerika bagian selatan, hewan ini sering diburu dan dibunuh oleh manusia. Namun, badan konservasi alam dunia belum memasukan tayra sebagai hewan yang dilindungi. Di alam liar, tayra mampu bertahan hidup hingga usia 18 tahun. Mereka termasuk jenis hewan karnivora yang memakan berbagai jenis hewan kecil seperti kadal dan burung.

Nah, itulah beberapa fakta menarik dari tayra yang merupakan hewan endemik dari benua Amerika. Namun sayangnya di alam liar tayra justru menjadi sasaran buruan dari manusia yang membuat populasi mereka menurun.