Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi midnight sun (pixabay.com/stevenm-s)

Secara umum, setiap tempat di Bumi menghabiskan satu hari dengan siang hari dan malam hari. Di khatulistiwa, periode siang dan malam kurang lebih sama sepanjang tahun, yaitu masing-masing sekitar 12 jam siang dan malam. Sementara, di beberapa tempat lain pembagian waktu siang dan malamnya tidak sama persis, ada yang siangnya lebih lama dan ada yang malamnya lebih lama. 

Namun, di Lingkar Arktik dan Antarktika, terdapat periode di mana siang hari dapat berlangsung selama 24 jam penuh. Fenomena ini disebut midnight sun dan terjadi selama musim panas. Di sini, kita akan membahas fakta-fakta menarik seputar midnight sun.

1. Penyebab midnight sun

ilustrasi globe (unsplash.com/Kyle Glenn)

Sumbu bumi memiliki kemiringan sebesar 23,4 derajat. Akibat kemiringan ini, salah satu kutub Bumi biasanya miring ke arah Matahari, sedangkan kutub lainnya menjauh dari matahari. Inilah yang menyebabkan berbagai tempat di Bumi mengalami musim yang berbeda.

Dijelaskan dalam laman Time and Date, midnight sun terjadi ketika sumbu bumi lebih miring ke arah matahari, yang memuncak selama titik balik matahari musim panas. Di belahan bumi utara, midnight sun biasanya terjadi sekitar tanggal 21 Juni setiap tahun. Sedangkan, di belahan bumi selatan, sekitar tanggal 23 Desember.

Pada puncaknya, kamu dapat melihat matahari bergerak di langit, tetapi tidak sepenuhnya terbenam di bawah cakrawala. Bergantung pada seberapa jauh kamu bepergian ke utara, periode siang hari tanpa henti dapat berlangsung mulai dari satu hari hingga hampir lima bulan.

2. Saat satu kutub mengalami midnight sun, kutub lainnya berada dalam kegelapan total

Editorial Team

Tonton lebih seru di