8 Fakta Pari Elang Tutul, Sosok Guru Sekolah dalam Film Finding Nemo

- Pari elang tutul adalah ikan bertulang rawan dari keluarga pari elang, Aetobatidae
- Ikan ini memiliki gigi tajam untuk memecahkan cangkang mangsanya dan biasa menggali pasir dengan moncongnya saat mencari makanan
- Kebiasaan kawin unik dan pemalu terhadap manusia menjadi ciri khas dari pari elang tutul
Pernahkah kamu menonton film "Finding Nemo"? Masih ingat dengan Mr. Ray, guru yang mendampingi Nemo dan teman-temannya dalam perjalanan karyawisata? Nah, Mr. Ray adalah seekor pari elang tutul berwarna biru tua dengan bintik-bintik putih di bagian atas tubuhnya.
Pari elang tutul (Aetobatus Narinari) merupakan ikan bertulang rawan dari keluarga pari elang, Aetobatidae. Yuk, kenali lebih dekat sosok hewan yang menjadi guru dalam film "Finding Nemo" ini. Simak sampai habis artikel di bawah ini, ya!
1. Punya ekor yang lebih panjang

Pari elang tutul merupakan salah satu dari 20 spesies pari elang yang ada di dunia. Di antara spesies lainnya, pari elang tutul memiliki ekor yang lebih panjang. Di dekat pangkal ekor pari elang tutul, tepatnya pada bagian belakang sirip perut, terdapat beberapa alat penyengat berduri yang berbisa.
2. Punya bentuk gigi yang khusus

Pari elang tutul tergolong ke dalam hewan karnivora dan moluskivora. Makanan pari elang tutul sangat beragam mulai dari ikan kecil, krustasea, cacing, kerang, tiram, kelomang, udang, hingga gurita. Gigi ikan ini tajam dan dirancang khusus untuk memecahkan cangkang mangsanya. Bentuk giginya seperti chevron.
3. Menggali pasir untuk mencari mangsa

Pari elang tutul punya kebiasaan tersendiri ketika mencari makanan. Pari elang tutul akan menggali pasir dengan moncongnya. Pada saat seperti ini, pari elang tutul seolah dikelilingi oleh awan pasir yang keluar melalui insangnya. Hal ini dilakukan pari ikan tutul untuk mencari mangsa yang bersembunyi atau terkubur di bawah pasir.
4. Suka melompat keluar dari air

Pari elang tutul diketahui suka melompat keluar dari air. Ada dua jenis lompatan yang biasa dilakukan oleh pari elang tutul. Mengutip Animalia, pari elang tutul bisa melompat secara vertikal kemudian jatuh kembali pada posisi semula dan melompat keluar berulang kali dengan kecepatan tinggi pada sudut 45 derajat.
Belum diketahui secara pasti penyebab ikan ini suka melompat keluar dari air. Beberapa teori menjelaskan bahwa tujuan pari elang tutul suka melompat adalah untuk membersihkan parasit, berkomunikasi, melarikan diri, atau hanya sekedar melakukan akrobat untuk bersenang-senang.
5. Kebiasaan kawin yang unik

Kebiasaan kawin yang unik menjadi salah satu ciri khas pari elang tutul. Ketika musim kawin, pejantan akan mengejar betina yang diincarnya. Bahkan bisa lebih dari satu pejantan yang akan mengejar betina. Ketika salah satu pejantan mendekati betina, dia akan menggunakan rahang atasnya untuk meraih punggung betina. Pejantan kemudian akan menggulingkan betina dengan meraih salah satu sirip dada yang terletak di kedua sisi tubuhnya. Begitu dia berada di sisi perutnya, pejantan akan memasang "gesper" ke betina, menghubungkan venter miliknya ke venter milik betina, dengan kedua sisi bawah menyatu. Proses kawin ini berlangsung selama 30–90 detik.
6. Pemalu dan tidak agresif

Pada umumnya, pari elang tutul merupakan hewan yang pemalu dan tidak agresif. Pari elang tutul cenderung menghindari kontak dan berenang menjauh dari manusia terutama para penyelam. Meskipun ikan ini pemalu dan tidak agresif, tetap harus hati-hati, ya, dengan duri beracun di dekat ekornya.
7. Predator utamanya adalah hiu

Dilengkapi dengan duri beracun di dekat ekornya, pari elang tutul memiliki sistem pertahanan yang efektif. Tidak semua hewan berani mengambil risiko untuk berburu pari elang tutul. Hanya predator utama lautan seperti hiu yang berani memangsa pari elang tutul. Beberapa spesies hiu yang memangsa pari elang tutul adalah hiu macan, hiu silvertip, dan hiu martil.
8. Statusnya kini terancam

Dalam daftar merah IUCN, pari elang tutul masuk ke dalam kategori endangered. Pari elang tutul punya daya tarik yang besar bagi manusia. Pari elang tutul adalah spesimen akuarium pajangan yang populer dan sering terlihat di fasilitas akuarium umum. Walaupun jarang dimakan karena kualitas dagingnya yang buruk, ikan ini banyak digunakan untuk tepung ikan dan minyak.
Seperti itulah sosok pari elang tutul yang pernah ditampilkan oleh Disney dalam film "Finding Nemo". Latar belakang dalam film tersebut juga merupakan salah satu habitat ikan ini, lho, yakni Great Barrier Rief di Australia.