Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Pari Burung Elang, Perkawinannya Berlangsung 90 Detik!

Pari burung elang (commons.m.wikimedia.org/Nicholas Linsdell Reynolds)

Pari burung elang atau spotted eagle ray merupakan pari yang berada dalam famili Aetobatidae dan memiliki nama ilmiah Aetobatus narinari. Panjang tubuhnya mencapai 1,8--3,3 meter dengan berat 230 kilogram. Ukurannya sangat besar, bukan? Kamu bisa mengenalinya dari punggung gelapnya yang berbintik putih. Di dekat pangkal ekornya terdapat beberapa alat penyengat berduri yang berbisa.

Biasanya terdiri dari 2-6 duri berbisa. Ekornya lebih panjang dari ikan pari lainnya. Pari dewasa bisa berukuran hingga 5 meter panjangnya, kepakan sayapnya mencapai 3 meter. Ukuran yang menakutan, tapi mereka sebenarnya juga diburu oleh beberapa jenis hiu dan bahkan manusia. Jika kamu tertarik untuk mengenalinya lebih jauh, fakta dan penjelasan berikut ini bisa membantumu!

1. Wilayah penyebaran pari burung elang

Pari burung elang (commons.m.wikimedia.org/John Norton)

Penyebaran pari burung elang berada di kawasan tropis mulai dari Indo-Pasifik. Jangkauannya dari bagian barat Samudera Pasifik, Samudera Hindia dan bagian barat Samudera Atlantik. Mereka bisa ditemui di perairan dangkal dekat terumbu karang dan teluk pada kedalaman hingga 80 meter. Di bagian barat Samudera Atlantik ditemukan di lepas pantai timur Amerika Serikat, Karibia dan melewati bagain selatan Brasil.

Animalia menginformasikan bahwa di Samudera Hindia, mereka menjangkau Laut Merah hingga Afrika Selatan, ke arah timur hingga Laut Andaman. Di bagian barat Samudra Pasifik berada di dekat Jepang dan bagian utara Australia, serta beberapa tempat lainnya. Mereka paling sering ditemui di perairan terbuka.

2. Sendirian saat berada di perairan dangkal

Pari burung elang (commons.m.wikimedia.org/Bjoertvedt)

Saat pari burung elang berada di perairan dangkal atau di luar wilayah jelajah normalnya, mereka sering terlihat sendirian. Tapi, pari ini terkadang berkumpul bersama saat melakukan perjalanan. Pari burung elang terdiri dari 3 hingga 16 individu dalam kelompok lepas. Sedangkan enam atau lebih pari burung elang akan berenang ke arah yang sama.

3. Pergerakannya dipengaruhi oleh pasang surut air

Pari burung elang (commons.m.wikimedia.org/Peter Black)

Sumber yang sama menjelaskan bahwa pergerakan pari burung elang dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Studi menunjukkan bahwa mereka lebih aktif saat air pasang. Ada dua jenis lompatan yang dimilikinya, pari ini akan mendorong dirinya sendiri secara vertikal untuk keluar dari air lalu kembali ke garis yang sama. Lompatan lainnya yaitu melompat pada sudut 45 derajat dan diulanginya beberapa kali dengan kecepatan tinggi.

4. Mereka adalah karnivora

Pari burung elang (commons.m.wikimedia.org/Peter Black)

Berdasarkan informasi dari ThoughtCo, pari burung elang adalah karnivora. Makanan utamanya terdiri dari moluska, krustasea, gurita dan ikan kecil. Mereka menggunakan moncongnya untuk menggali pasir untuk mengakses makanan yang tersembunyi. Setelahnya, pari ini menggunakan rahang dan gigi kerasnya untuk membuka cangkang keras.

5. Sistem perkawinan pari burung elang

Pari burung elang (commons.m.wikimedia.org/Peter Black)

Saat musim kawin, satu atau lebih jantan akan mengejar betina. Mereka menggunakan rahangnya untuk menggenggam sirip dada betina dan menggulingkannya. Setelahnya, mereka melakukan proses perkawinan yang berlangsung selama 30 hingga 90 detik. Betina mempertahankan telur yang telah dibuahi, itu menetas di dalam dan hidup dari kuning telur.

Setelah masa kehamilan sekitar satu tahun, betina melahirkan empat anak berukuran kecil. Mereka baru mencapai dewasa di usia 4 hingga 6 tahun dan bisa hidup selama 25 tahun di alam liar jika bisa bertahan hidup dengan baik.

Sekarang kamu tahu bahwa pari burung elang terkadang menjelajah sendirian atau berada dalam kelompok. Mereka cenderung lebih aktif saat air pasang. Menariknya, proses perkawinannya hanya berlangsung selama 90 detik! Sayangnya, populasi mereka mengalami penurunan dan diklasifikasikan sebagai Endangered oleh IUCN.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Debby Utomo
EditorDebby Utomo
Follow Us