6 Fakta Estonia, Pelopor Pemerintahan Elektronik Dunia

- Estonia memiliki salah satu udara terbersih di dunia, yang mencerminkan kondisi lingkungan yang mendukung kesehatan dan kesejahteraan penduduk dan pengunjung.
- Estonia adalah pelopor dalam e-government, dengan 99% layanan publik dapat diakses daring, termasuk pemilihan umum secara online.
- Ibu kota Estonia memiliki ikatan sejarah dengan Denmark, dimulai dari pertempuran pada tahun 1219 hingga penjualan kota tersebut kepada Ksatria Teutonik pada tahun 1346.
Estonia adalah sebuah negara di Eropa timur laut dan merupakan negara paling utara dari tiga negara Baltik. Wilayahnya mencakup sekitar 1.500 pulau dan pulau kecil, yang terbesar adalah Saaremaa dan Hiiumaa di lepas pantai barat. Berbatasan dengan Laut Baltik di utara dan barat, Estonia berbatasan dengan Rusia di sebelah timur dan Latvia di sebelah selatan.
Sepanjang sejarahnya, Estonia pernah mengalami masa-masa penjajahan asing, namun tetap mempertahankan identitas nasionalnya. Pada tahun 1991, setelah puluhan tahun di bawah kendali Soviet, Estonia, bersama negara-negara Baltik lainnya, mendeklarasikan kemerdekaannya. Kemerdekaan ini segera diakui oleh Uni Soviet dan Estonia dengan bangga bergabung dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa di akhir tahun yang sama.
Yuk, simak fakta menarik tentang Estonia berikut ini!
1. Memiliki salah satu udara terbersih di dunia
Estonia diakui memiliki salah satu udara terbersih di dunia, yang mencerminkan kondisi lingkungannya yang mendukung. Tingkat kemurnian udara yang tinggi ini menawarkan manfaat kesehatan dan kesejahteraan yang signifikan bagi penduduk dan pengunjung. Dalam penilaian komparatif kualitas udara, Rustic Pathways melaporkan bahwa Estonia secara konsisten berada di peringkat yang sama dengan negara-negara lain yang peduli lingkungan seperti Finlandia dan Islandia.
Menurut Indeks Kualitas Udara 2023 oleh IQAir, hanya 10 negara di dunia yang memenuhi standar polusi PM2.5 Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Negara-negara tersebut meliputi Polinesia Prancis, Mauritius, Islandia, Grenada, Bermuda, Selandia Baru, Australia, dan Puerto Riko. Estonia dan Finlandia juga masuk dalam daftar, yang menunjukkan udara mereka yang sangat bersih dan sehat.
2. Kamu dapat memilih parlemen secara daring
Estonia adalah pelopor dalam e-government (pemerintahan elektronik), dengan 99% layanan publik dapat diakses daring, menurut Rustic Pathways. Setelah merdeka, negara ini memprioritaskan investasi dalam teknologi digital. Hasilnya, masyarakat digital Estonia telah berkembang pesat.
Estonia menorehkan sejarah pada tahun 2005 sebagai negara pertama yang menerapkan pemungutan suara daring dalam pemilihan umum. Menjelang pemilihan parlemen tahun 2023, pemungutan suara digital mencapai rekor baru, mencakup 51% dari seluruh surat suara yang diberikan. Ini menandai pertama kalinya jumlah suara daring melebihi jumlah suara tradisional.
3. Ibu kotanya memiliki ikatan dengan Denmark

Menurut legenda, pada tahun 1219 terjadi pertempuran antara bangsa Denmark dan penduduk non-Kristen setempat. Selama pertempuran, sebuah bendera merah dengan salib putih, yang dikenal sebagai Dannebrog, konon turun dari langit. Visit Estonia menjelaskan bahwa hal ini dianggap sebagai tanda ilahi yang menginspirasi bangsa Denmark dengan harapan dan kekuatan, yang membawa mereka menuju kemenangan.
Kekuasaan Denmark atas Tallinn dan Estonia utara dimulai pada tahun 1219 dan bertahan hingga tahun 1346, ketika raja Denmark menjual kota dan wilayah sekitarnya kepada Ksatria Teutonik. Posisi strategis Tallinn di sepanjang jalur perdagangan yang menghubungkan Eropa Timur dan Barat menjadikannya kota kunci dalam Liga Hansa. Meskipun kota ini dikenal sebagai Reval hingga tahun 1918, namanya saat ini, Tallinn, kemungkinan berasal dari frasa Estonia "Taani-linna", yang berarti "kastel Denmark".
4. Merupakan rumah bagi 221 kelompok etnis dan 243 bahasa ibu
Rustic Pathways menggambarkan bahwa Estonia adalah negara yang beragam, rumah bagi 221 kelompok etnis dan 243 bahasa, dengan komunitas Rusia, Ukraina, Belarus, dan Finlandia yang signifikan. Bahasa Estonia berfungsi sebagai bahasa resmi dan dituturkan oleh 84% penduduknya. Di antara mereka, 67% menggunakan bahasa Estonia sebagai bahasa ibu mereka, sementara 17% menggunakannya sebagai bahasa kedua.
Banyak orang Estonia berbicara dua atau tiga bahasa dan negara tersebut menempati peringkat teratas di Eropa untuk kemahiran bahasa Inggris. Bahasa Inggris telah melampaui bahasa Rusia sebagai bahasa asing yang paling banyak digunakan. Meskipun demikian, layanan pemerintahan umumnya ditawarkan dalam bahasa Estonia, Rusia, dan Inggris.
5. Menjadi pelopor dalam embriologi
Estonia telah memberikan kontribusi penting bagi sains, termasuk karya perintis Karl Ernst von Baer, seorang ilmuwan kelahiran Estonia. Pada tahun 1826, von Baer membuat penemuan penting dengan mengidentifikasi sel telur mamalia. Terobosan ini menjadi fondasi bagi bidang biologi perkembangan modern.
Rustic Pathways menambahkan bahwa penelitian Karl Ernst von Baer mengubah studi reproduksi dan perkembangan embrio. Penemuan-penemuan inovatifnya memajukan pengetahuan ilmiah di bidang ini. Hasilnya, Estonia dengan bangga menempati tempat penting dalam sejarah pencapaian ilmiah.
6. Ibu kotanya menawarkan transportasi umum gratis bagi penduduknya

Tallinn menyediakan akses gratis ke sistem transportasi umum kota bagi warganya. Inisiatif yang diluncurkan pada tahun 2013 ini mendorong warga untuk lebih sering menggunakan transportasi umum. Rustic Pathways mengatakan bahwa inisiatif ini juga bertujuan untuk mengurangi kemacetan lalu lintas dan mengurangi emisi lingkungan.
Namun, pengunjung Tallinn tidak mendapatkan akses gratis ke transportasi umum. Meskipun demikian, sistem transportasi kota tetap terjangkau. Sistem ini juga terorganisasi dengan baik dan mudah digunakan oleh pendatang baru.
Fokus Estonia pada inovasi dan tata kelola digital telah menjadi model bagi negara-negara di seluruh dunia. Inisiatif seperti e-residency dan pemungutan suara daring menyoroti bagaimana teknologi dapat meningkatkan keterlibatan masyarakat. Sebagai pemimpin dalam pemerintahan elektronik, Estonia terus membimbing negara-negara lain menuju layanan publik yang lebih efisien dan transparan.