Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

3 Fakta Sejarah Pansori, Sastra Lisan Khas Masyarakat Korea

Kim Tae Ri di Jeongnyeon: The Star is Born (x.com/cjndrama)

Drakor Jeongnyeon: The Star is Born (2024) menceritakan tentang Yoon Jeong Nyeon (Kim Tae Ri) yang pandai melakukan pansori. Saat itu, Jeong Nyeon hanyalah seorang perempuan yang hidup di salah satu desa kecil Mokpo. Dia dan keluarganya hidup miskin dan mencari nafkah dengan menjual ikan di pasar. 

Drama Korea ini memperlihatkan bagaimana pansori dijalankan di masa lalu. Diketahui, pansori adalah sastra sekaligus karya seni tradisional Korea yang banyak dilakukan oleh masyarakat biasa. 

Ternyata, pansori punya sejarah panjang di Korea Selatan, lho. Lalu, seperti apa fakta sejarah mengenai pansori ini? Simak penjelasannya, yuk!

1. Pansori adalah sastra lisan yang muncul di kalangan rakyat jelata

Kim Tae Ri di Jeongnyeon: The Star Is Born (dok. tvN/Jeongnyeon: The Star Is Born)

Sastra Korea punya sejarah yang kuat dan cukup kental. Namun, perlu diketahui, sebagian besar sejarah yang dicatat merupakan salah satu peran dari cendekiawan. Banyak sastra yang dikenal banyak orang adalah karya dari cendekiawan. 

Kondisi ini cukup berbeda dengan rakyat kalangan bawah. Rakyat biasa umumnya gak bisa membaca dan menulis. Makanya, hanya sedikit sastra, yang diciptakan oleh rakyat biasa, bisa eksis hingga saat ini melalui pansori ini. 

Pansori berasal dari kata pan yang berarti 'tempat berkumpulnya banyak orang' dan sori yang berarti 'lagu'. Pansori sendiri adalah cerita yang disuguhkan menggunakan improvisasi menyanyi tanpa nada, akting, dan partisipasi penonton.

Penampilan ini biasanya diawali dengan percakapan biasa dan diiringi dengan tabuhan drum yang akan mengiringi reaksi penonton. Jadi, pansori ini sangat berbeda dengan opera atau penampilan musikal, lho. Jangan salah paham, ya.

2. Awalnya, hanya pria yang menampilkan pansori

Kim Tae Ri di Jeongnyeon: The Star Is Born (dok. tvN/Jeongnyeon: The Star Is Born)

Dilansir laman Korea Webzine, sejarah awal mengenai pansori ternyata gak bisa ditemukan, lho. Hal ini disebabkan sejarah tersebut gak tercatat sebelumnya. Bisa disimpulkan bahwa pertunjukan pansori dulunya hanya disaksikan oleh masyarakat kalangan bawah. 

Dulunya, pansori ini gak ditampilkan di tempat-tempat penting. Setelah beberapa abad, pada abad ke-18, catatan pertama mengenai pansori mulai ditemukan. Banyak sejarawan mengatakan bahwa pansori dulunya ditampilkan secara eksklusif oleh para pria.  

Seiring berjalannya waktu, sejarah dan budaya semakin berkembang. Makanya, saat ini, lebih banyak ditemukan jika penyanyi pansori adalah seorang perempuan. Sejarawan juga mengatakan jika saat ini terdapat sebanyak 12 cerita pansori yang masih eksis, lho.

3. Pansori masih eksis hingga sekarang dan masuk ke daftar warisan budaya tak benda UNESCO dari tahun 2008

cuplikan drakor Jeongnyeon: The Star is Born (dok. tvN/Jeongnyeon: The Star is Born)

Sejak pertengahan abad ke-18, penonton pertunjukan pansori mulai beragam. Hal ini ditunjukkan oleh salah satu karya pansori terkenal dan masih ditampilkan hingga saat ini, Chunhyangga atau The Story of Chunhyang. Kondisi ini terus berlanjut hingga awal abad ke-19 dan mulai tercatat secara besar-besaran. 

Catatan pansori ini sempat terhenti saat masa penjajahan Jepang pada tahun 1910. Namun, sejarawan mencatat saat ini terdapat 12 cerita pansori yang masih ditampilkan hingga saat ini. Pertunjukan pansori saat ini memang cukup berbeda dengan pertunjukan aslinya. 

Namun, pansori masih diminati banyak orang hingga kini. Untuk melestarikan kebudayaan ini, pansori telah masuk ke daftar pelestarian budaya nasional tak benda pada tahun 1964. Selain itu, pada tahun 2008, UNESCO juga turut mendukung pelestarian pansori sebagai salah satu budaya Korea Selatan. 

Saat ini, gak banyak penyanyi pansori yang handal dalam membangun perhatian penonton. Mereka wajib melakukan improvisasi halus untuk menarik penonton dalam keseruan ceritanya. Menurutmu, apakah drakor Jeongnyeon: The Star is Born ini juga berperan mengenalkan pansori di kalangan anak muda?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Izza Namira
EditorIzza Namira
Follow Us