Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

8 Fakta Serangga Tongkat, Sesi Kawinnya Berlangsung selama 79 Hari!

Serangga tongkat (commons.m.wikimedia.org/Bernard Dupont)

Serangga tongkat atau stick insect merupakan salah satu hewan dengan kemampuan kamuflase yang super. Mereka mirip seperti batang dan ranting, bahkan bertingkah seperti batang asli. Warna tubuh serangga tongkat beragam, tapi biasanya cokelat, hitam atau hijau, dan tubuhnya ramping. Panjang tubuhnya bervariasi, mulai dari 2,5--30 sentimeter.

Namun, ada juga serangga tongkat terbesar di dunia yang panjangnya bisa mencapai 51 sentimeter. Hewan ini punya banyak kemampuan aneh yang mungkin baru kamu ketahui. Yuk, kenalan lebih jauh melalui fakta berikut ini.

1. Wilayah penyebaran serangga tongkat

Serangga tongkat (commons.m.wikimedia.org/Pavel Kirillov)

Penyebaran serangga tongkat cukup luas di area beriklim sedang, tropis, dan subtropis di setiap benua, kecuali Antarktika. Mereka bisa kamu temui di padang rumput dan hutan. Jumlah spesies serangga tongkat terbanyak ditemukan di Amerika Selatan dan Asia Tenggara, khususnya menempati Kalimantan, Indonesia. A-Z Animals menginformasikan bahwa Kalimantan menjadi rumah bagi hewan unik dan langka, tapi tidak bisa ditemukan di tempat lain.

2. Apa yang dimakan oleh serangga tongkat?

Serangga tongkat (commons.m.wikimedia.org/Pavel Kirillov)

Semua serangga tongkat menyukai dedaunan. Mereka punya mandibula kuat yang beradaptasi dengan baik untuk mengiris bagian luar tanaman agar mudah dikonsumsi. Pola makan serangga tongkat ternyata bisa membersihkan dan mendaur ulang tanaman tua, lho. Bahkan, kotorannya juga mengandung cukup tumbuhan yang bisa dicerna untuk jadi sumber makanan bagi hewan lainnya.

Terlepas dari manfaatnya, populasi serangga tongkat yang terlalu banyak bisa menyebabkan hilangnya dedaunan secara signifikan di area tersebut. Itu bisa merusak cagar alam dan taman lokal jika populasinya berlebihan dan tidak terkendali.

3. Bisa meregenerasi bagian tubuhnya yang hilang

Serangga tongkat (commons.m.wikimedia.org/Bernard Dupont)

Selain kemampuan kamuflasenya yang luar biasa, serangga tongkat bisa meregenerasi bagian tubuhnya yang hilang, lho. Berdasarkan informasi dari ThoughtCo, saat pemangsa mencoba memegang kakinya, serangga tongkat bisa melarikan diri dengan mudah. Dengan menggunakan otot khusus untuk mematahkan pada sendi yang lemah, mereka sedikit pun tidak ragu untuk melepaskan kakinya sebagai pertahanan diri.

Kemampuan tersebut disebut autotomi. Serangga tongkat muda meregenerasi bagian tubuhnya yang hilang saat melakukan pergantian kulit lagi (molting). Dalam beberapa kasus, serangga tongkat dewasa bahkan memaksakan dirinya untuk berganti kulit agar bisa mendapatkan kakinya kembali.

4. Punya banyak sistem pertahanan diri

Serangga tongkat (commons.m.wikimedia.org/Vengolis)

Sumber yang sama menjelaskan bahwa serangga tongkat bukannya tidak bisa melindungi dirinya, bahkan punya beberapa cara untuk menghadapi pemangsa. Serangga tongkat memang tidak beracun, tapi bisa mengeluarkan zat tidak enak yang menimbulkan rasa tidak sedap di mulut pemangsa. Beberapa serangga tongkat refleks mengeluarkan darah, hemolymph berbau busuk dari persendian di tubuhnya.

Tidak hanya itu, beberapa serangga tongkat di area tropis punya duri kaki yang bisa membantunya memanjat dan menimbulkan rasa sakit pada lawannya. Spesies serangga ini juga bisa mengarahkan semprotan zat seperti gas air mata ke musuhnya. Sangat licik!

5. Proses perkawinan serangga tongkat berlangsung sangat lama

Serangga tongkat (pixabay.com/MrsKirk72)

Anehnya, serangga tongkat membutuhkan banyak waktu untuk menyelesaikan proses perkawinannya. Mereka berpasangan seumur hidup, sesi perkawinan yang telah didokumentasikan berlangsung selama 79 hari! Mengapa butuh waktu yang sangat lama untuk kawin?

Melansir Fact Animal, kemungkinan bahwa betina berkepentingan untuk menjadikan serangga tongkat lainnya sebagai perisai saat kawin. Tidak hanya menciptakan perisai fisik antara dia dan pemangsa, itu juga membuatnya punya dua pertahanan kimia saat menghadapi musuh atau mungkin saja mereka hanya suka melakukannya?

6. Bisa bereproduksi tanpa kawin

Serangga tongkat (pixabay.com/Gerson Rodriguez)

Proses kawin serangga tongkat membutuhkan waktu yang sangat lama, jantan dituntut untuk punya fisik dan gen baik. Tapi, betina sebenarnya bisa bereproduksi tanpa sperma, lho. Mereka bisa menghasilkan keturunan melalui parthenogenesis, kondisi saat betina yang belum kawin menghasilkan telur. Saat jadi dewasa, itu menjadi serangga tongkat betina.

7. Telur betina mirip seperti biji-bijian

Serangga tongkat (pixabay.com/Andreas)

Salah satu fakta menarik dari serangga tongkat ialah telur mereka mirip seperti biji-bijian. Beberapa betina berusaha untuk menyembunyikan telurnya di antara dedaunan, kulit kayu atau, di tanah. Akan tetapi, mereka biasanya menempatkan telurnya secara tidak teratur di tanah hutan, menjatuhkannya di mana saja.

Bukannya tidak peduli pada telur-telurnya, tapi itu metode itu mengurangi potensi pemangsa menemukan telurnya dan memakan semuanya. Belum lagi, telur mereka mirip biji-bijian sehingga bisa mengecoh pemangsa.

8. Beberapa spesies punya sayap

Serangga tongkat (pixabay.com/Jan Van Bizar)

Sekitar 40 persen dari 3.000 spesies phasmid ternyata memiliki sayap. Biasanya hanya jantan yang punya sayap, tapi beberapa betina jua bisa memilikinya. Serangga tongkat bukanlah penerbang yang baik, tampak sangat canggung saat terbang dan hanya menggunakan sayapnya sebagai parasut. Beberapa serangga tongkat kecil punya sayap cerah.

Serangga tongkat mungkin salah satu spesies hewan paling unik yang pernah kamu temui. Mereka mirip seperti ranting dan sangat suka makan dedaunan. Sesi perkawinannya berlangsung sangat lama, tapi betina juga bisa bereproduksi tanpa bantuan jantan. Apakah kamu pernah melihat serangga tongkat sebelumnya?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Atqo
EditorAtqo
Follow Us